#5

14 9 1
                                    

Setelah menceritakan hal yang terjadi pada ayah Kyra. Ayah Kyra memberikan pesan untuk tidak perlu memanggil ambulance, ayah Kyra juga menyuruh untuk segera menyadarkan Kyra dan memberinya obat yang biasa dia bawa.

Ayah Kyra juga sudah menelfon teman-teman Kyra yang lain untuk menyusul ke tempat Kyra dan Raka. Setelah memutuskan sambungan telfon dengan ayah Kyra, Raka langsung melakukan seperti yang dikatan oleh ayah Kyra, dia meminta seseorang untuk membeli sebotol air.

Raka memang terkenal dengan sifatnya yang sangat tenang, namun tak seorang pun yang tau apa yang dia rasakan sebenarnya.

Seseorang kemudian membawa sebotol air dan diberikannya pada Raka, kemudian Raka segera membuka botol air itu dan menyipratkan sedikit air di wajah Kyra, sampai saat itu Raka masih bisa mendengar detang jantung Kyra yang sangat cepat dan keras.

Tak lama setelah itu Kyra sadar, Raka langsung membantunya untuk duduk di kursi itu. Raka kemudian tentang obat yang harus segera diminum Kyra

"lo jangan kemana-mana, gue mau ngambil obat dan tas lo" kata Raka pada Kyra

Kyra hanya mengangguk mengiyakan perkataan Raka

Raka kemudian pergi ke tempat Kyra pingsan sebelumnya, barang Kyra tercecer kemana-mana. Lumayan lama Raka mencari, dia belum bisa menemukan HandPhone Kyra akhirnya dia berpikir untuk mencarinya nanti saja.

Raka kemudian kembali ke tempat Kyra berada saat itu, beberapa langkah lagi dia akan sampai tiba-tiba saja seseorang me-nonjok pipi Raka sangat keras dari samping. Hal itu membuat Raka tiba-tiba terjatuh tepat di hadapan Kyra

Kyra sangat terkejut, ia segera melihat siapa yang me-nonjok Raka dan ternyata orang itu adalah Darel. Teman-teman Kyra yang lain terlihat berlari dari pintu toko dan berusaha menghentikan Darel sebelum dia memukul Raka lagi, sedangkan Natasha berusaha menenangkan Kyra agar tak semakin panik

"PERGI LO DARI SINI!!" kata Darel berteriak

"LO APAAN SIH REL?!" kata Kyra membalas Darel

"ORANG SAKIT DIAM AJA!!" kata Darel pada Kyra sambil menunjuk Kyra

Semua orang yang ada disana seketika terdiam, semua orang termasuk Kyra terkejut mendengar apa yang dikatakan Darel

Raka kemudian berusaha untuk beridiri, namun sebelum itu dia mengambil kembali obat-obatan yang ikut terjatuh saat Darel me-nonjoknya Raka memberikan obat-obatan itu kepada Natasha, kemudian dia melihat ke arah Kyra

"buku gue udah gue ambil. Gue duluan" Kata Raka pada Kyra

Raka kemudian berlalu pergi. Natasha kemudian segera memberikan obat-obatan itu pada Kyra, sesaat setelah meminum obat-obatan itu detak jantung Kyra mulai menenang.

Tak lama setelah itu, Kyra berdiri dan akan segera pergi namun sebelum itu Kyra berhenti di samping Darel

"gue emang sakit. Tapi otak gue masih sehat" Kyra berheti sejenak lalu melihat arah darel

"gak kayak lo! Jantung sehat, otak juga sehat. Tapi cuma di jadiin pajangan!"

Setelah mengatakan hal itu Kyra segera pergi,  teman-teman Kyra yang lain juga segera mengikuti Kyra dan seperti tak menghiraukan Darel lagi

Sedangkan di sisi lain, Raka sedang berada di dalam mobilnya dia seperti sedang mencari sesuatu di laci mobilnya dan ternyata itu adalah botol yang berisi beberapa obat. Raka segera mengambil salah satu obat itu dan meminumnya

Banyak orang yang tidak tahu, bahwa sebenarnya Raka memiliki riwayat panik yang berlebih namun dia sangat pintar dalam menyembunyikan hal itu, bahkan tidak semua keluarganya mengetahui tentang hal itu

Besoknya kondisi Kyra baik-baik saja, ayahnya hari itu harus pergi ke luar kota selama seminggu untuk mengurus pekerjaannya yang lain.

Disaat seperti itu, Natasha yang biasanya menemani Kyra dirumahnya saat siang teman-temnnya yang lain akan datang juga. Namun hari ini sepertinya Darel tak akan datang, Kyra juga sepertinya masih tak ingin melihat wajah Raka

Dibalik itu semua, ada suatu hal yang membuat Kyra senang yaitu Raka mulai mau berbicara dengan Kyra di kelas walau hanya sepatah kata saja

Hari-hari Kyra mulai kembali seperti biasa, hanya saja kali ini Darel tak pernah lagi jalan bersama dengan mereka

Beberapa hari kemudian ayah Kyra kembali dari pekerjaanya, seperti biasa ayah Kyra membawa beberapa oleh-oleh untuk Kyra dan salah satu oleh-olehnya adalah sebuah Surat Kesiswaan baru.

Di sisi lain, Raka sedang menyiapkan makan malam untuk dirinya sendiri. Raka memang sudah tinggal sendiri sejak pindah sekolah, sebenarnya dia tinggal bersama dengan ayahnya tapi ayahnya sangat jarang pulang rumah dan lebih sering tidur di hotel dekat kantor ayahnya.

Tapi sepertinya hari ini Raka kedatangan seorang tamu, bukan seorang tapi tiga orang

"SUPRISE!!" teriak beberapa orang yang baru saja masuk ke dalam rumah Raka dan mengagetkan Raka yang sedang memasak

Raka melihat ke arah sumber suara dan disana terdapat seorang wanita dan dua orang pria

"Kakak!!" seru wanita itu lalu segera memeluk Raka

Dua lelaki yang lain juga mendekati Raka dan melakukan tos yang biasanya mereka lakukan

"Kalian ngapain disini?" tanya Raka pada mereka bertiga

"nyokap lo nyuruh kita pindah kesini, katanya buat nemenin lo" kata salah satu laki-laki disana yang bernama Samuel

"maksud lo?" tanya Raka masih tak mengerti

"ya.. Kata mami lo sering ditinggal sendiri sama papi disini, jadi kita pindah kesini deh" kata seorang wanita yang bernama Jessica

"maksudnya pindah?" kata Raka lagi

"pindah negara, kota, lingkungan, rumah dan sekolah" kata seorang laki-laki lagi yang bernama Ben

Mendengar perkataan Ben, Raka menyenderkan bahunya di kursi yang sedang dia duduki

"yakin lo bertiga pindah kesini?" tanya Raka memastikan

Ketiga orang itu hanya menganggukan kepalanya yakin

"lo yakin Jess?" tanya Raka

"yakin dong.." kata Jessica

"Raka.. Lo tau gak, baru beberapa minggu lo pergi, adik kesayangan lo ini udah nangis-nangis minta nyusulin lo" kata Ben membuat Jessica memukul lengannya

"apaan sih lo!" kata Jessica

"terus surat pindahan kalian?" tanya Raka

"semuanya udah di urus sama nyokap lo" kata samuel

"jadi mulai besok, kita berangkat bareng!!" seru Jessica senang

"tapi gak sekelas sayang" kata Ben pada Jessica, membuat Jessica jijik dengan kata terkahir yang Ben ucapkan

Jessica tak membalas perkataan Ben, namun tampa dia sadari ada seseorang diruangan itu yang menatap sinis dirinya dan seakan akan ingin membunuh Ben saat itu juga

Jangan lupa Votement guys:)
Sorry kalau banyak typo yang bertebaran:D
Kalau ada bahasa yang membingungkan komen aja ya guys
Thankyou❤

Cold HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang