#17

12 7 4
                                    

Malam itu, ayah Kyra sedang berada di kantor polisi setelah mengetahui tentang ancaman yang di berikan oleh seorang pelajar bernama Erik yang bersekolah di SMA Merah Putih, dan ancaman itu di tujukan pada sekolah milik ayah Kyra yaitu Shaquille School

Para polisi pun langsung mengurusi masalah ini setelah ayah Kyra memberitahukannya. Setelah di selidiki ternyata bukan hanya Shaquille School yang pernah diancam seperti itu. Sekolah lain pun pernah mengalaminya, bahkan banyak murid dari sekolah lain yang pindah ke SMA Merah Putih karena ancaman yang di berikan

Secara khusus Erik adalah anak kepala SMA Merah Putih dan bisa di pastikan ayah Erik sudah tahu dan malah mendukung apa yang di lakukan oleh anaknya itu. Selama ini para orang tua murid tak berani melaporkannya pada polisi karena alasan tertentu

Namun malam itu ayah Kyra berhasil melaporkan sekolah itu pada polisi dan pada akhirnya Erik dan beberapa murid lainnya yang terlibat dimasukkan kepenjara selama 2 Tahun dan ayah Erik selama 5 Tahun

Dengan laporan ayah Kyra itu. Akhirnya semua masalah selesai. Selama ini Kyra dan kawan-kawannya tak pernah memberitahukan ayah Kyra tentang hal yang berhubungan dengan SMA Merah Putih, bahkan sampai tawuran yang pernah terjadipun ayah Kyra tidak tahu.

Namun akhirnya teman-teman Kyra diam-diam memberitahukan hal itu kepada ayah Kyra tentu saja tanpa sepengetahuan Kyra

.
.
.

Dimalam yang sama Kyra dan ibu Raka sedang berjalan bersama dipinggir pantai. Setelah kejadian saat main Truth or Dare, semua orang pergi masuk ke dalam rumah kecuali Kyra dan Ibu Raka

"Kyra" panggil Ibu Raka

"ya ma.." jawab Kyra

"ada yang kamu sembunyiin dari mama?" tanya mama Raka seketika membuat Kyra terkejut

"eh.. Itu eh.. Sebenarnya.. Aku ada penyakit ma.." kata Kyra ragu

"penyakit?!"

Langkah ibu Raka seketika terhenti karena terkejut dengan perkataan Kyra

"i.. Iya ma.."kata Kyra

"penyakit apa sayang?! Kenapa kamu gak pernah kasih tahu mama?!" tanya ibu Raka histeris

"penyakit.. Jantung ma.." kata Kyra sambil menundukkan kepalanya

"astaga sayang! Kenapa kamu gak kasih tahu mama?!" tanya mama Raka lagi yang bertambah panik saat mengetahui hal itu

"aku takut nanti.. Mama jadi panik kayak gini" kata Kyra

"yaampun nak... Bagi seorang ibu wajar dong panik kalau tahu anaknya sakit!" kata Ibu Raka sambil memegang tangan Kyra

"maaf ma.." kata Kyra yang tak tahu harus mengatakan apa lagi

"terus kamu selama ini gimana?" tanya mama Raka

"ya gitu.. Minum obat di belakang mama biar mama gak tahu" kata Kyra sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal

"yaapun nak.." kata Ibu Raka dengan wajah hawatir

Kyra terdiam tak tahu harus mengatakan apa lagi. Beberapa detik Kyra dan Ibu Raka terdiam sejenak sampai tiba-tiba Raka datang dari belakang Kyra dan langsung menarik tangannya

"makan. Lo telat minum obat" kata Raka sambil terus menarik tangan Kyra pergi

"tapi gue lagi bicara sama mama Raka.." kata Kyra berusaha menahan tarikan tangan Raka

"kalo mama udah tau tentang penyakit lo, Seharusnya dia ngerti kenapa lo harus makan sekarang" kata Raka

"tapi Raka.."

Raka tak peduli dengan omongan Kyra, dia terus menarik Kyra sehingga membuat Kyra pasrah dan hanya bisa memberi kode 'maaf' pada ibu Raka

Raka menarik tangan Kyra sampai ke ruang makan. Sampainya diruang makan, mereka semua langsung bersiap untuk makan, beberapa detik kemudian Ibu Raka datang menyusul mereka semua untuk makan bersama

Mereka semua makan dalam diam. Tak ada satupun yang bersuara, malam itu yang terdengar hanya suara sendok dan garpu yang bermain diatas piring

Tak lama satu persatu meninggalkan ruang makan, Kyra yang sedang buru-buru untuk meminum obatnya, disusul oleh Raka, Jessica, Ben, Samuel dan akhirnya hanya tersisa Ibu Raka disana

Menjelang waktu tidur, Raka dan Kyra tak bisa tidur lagi. Mereka terus terjaga semalaman hingga membuat mereka bosan, tak tahu harus melakukan apa. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk keluar dari kamar dan menuju ke tepi pantai

"Raka lo disini juga?" tanya Kyra yang mendapati Raka sedang duduk di pinggir pantai

"lo ngapain disini?" tanya Raka langsung tanpa menjawab pertanyaan Kyra

"gue gak bisa tidur" kata Kyra lalu duduk di samping Raka

Saat Kyra duduk di samping Raka, dia teringat kejadian saat bermain games tadi dan jadi merasa bersalah pada Raka

"Raka.. Gue minta maaf ya soal yang tadi" kata Kyra sambil melihat wajah Raka

"gue juga minta maaf karena udah ngebentak lo" kata Raka

"berarti kita impas yaa.. Jangan diem-dieman lagi oke.." Kata Kyra sambil menyenggol-nyenggol pundak Raka

Raka seketika tersenyum tipis mendengar perkataan Kyra. Kyra yang melihat senyuman Raka jadi ikut tersenyum melihat senyuman manis Raka.

"Raka gue boleh nanya gak?" tanya Kyra

Raka membalas pertanyaan Kyra dengan anggukan

"sebenarnya waktu itu kenapa lo langsung minta pacaran sama gue? Bukannya lo benci sama gue?" tanya Kyra

"bokap lo yang nyuruh" kata Raka seketika membuat Kyra terkejut

"hah? Maksudnya?" tanya Kyra lagi. masih tak mengerti

"bokap lo tau. Setiap kali lo sama gue, lo bakal luapin semua yang ada di sekeliling lo dan akan fokus ke gue. Bokap lo mau untuk beberapa hari ini, lo hanya fokus ke gue dan melupakan hal yang lain" jelas Raka

"jadi lo selama ini pacaran sama gue cuma karena disuruh bokap gue?" tanya Kyra dengan perasaan campur aduk

"ya. Tapi itu udah berubah sejak 2 hari yang lalu... Gue beneran sayang sama lo sekarang Kyra" kata Raka sambil menatap mata Kyra sangat dalam



Hay guyss.. Jangan lupa Votement ya..
Maaf kalau banyak typo dan bahasa yang masih salah-salah😀✌️
Thankyou❤

Cold HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang