"... Gue beneran sayang sama lo sekarang Kyra" kata Raka sambil menatap mata Kyra sangat dalam
"gue.. Juga minta maaf" kata Kyra sambil menundukkan kepalanya
Raka mengerutkan alisnya. Merasa heran dengan perkataan Kyra
"sebenarnya gue ngejar lo cuma untuk nyelesain rekor 100 mantan gue.." kata Kyra
Ujung bibir Raka sedikit naik saat mendengar perkataan Kyra, dia menatap lurus bulan di hadapannya
"gue udah tahu" kata Raka seketika membuat Kyra terkejut
"lo tahu dari mana?" tanya Kyra seakan tak percaya
"Darel" kata Raka singkat
Kyra menatap Raka bingung. Tak mengerti dengan yang di katakan Raka
"kayaknya teman lo yang satu itu gak mau kalau lo dekat sama gue" kata Raka lagi
Setelah mendengar perkataan Raka lagi, Kyra langsung mengerti apa yang dikatakan Raka. Darel sudah menyukai Kyra sejak pertama kali masuk SMA dan Kyra mengetahui hal itu, namun Kyra sudah menganggap Darel sebagai sahabatnya dan tidak pernah menyimpan perasaan lebih pada Darel.
"huftt.. Padahal gue pengen lo dengar dari gue langsung.. Tapi lo gak marah kan?" tanya Kyra ingin memastikan
"gue gak bisa marah. Kan kita impas lagi.." kata Raka sambil tersenyum
Kyra yang melihat Raka tersenyum seketika ikut tersenyum juga. Ketampanan Raka benar-benar naik 999,99% saat tersenyum
"jangan kebanyakan senyum.." kata Kyra sambil mengalihkan perhatiannya
"kenapa?" tanya Raka bingung
"gue bisa meninggal hari ini kalo lo senyum terus" kata Kyra sambil memegang dadanya karena detak jantungnya yang tak karuan
"mulai hari ini lo harus terbiasa, karena setiap kali ngeliat lo gue gak bisa berhenti senyum. Jadi lo harus terima konsekuensinya" kata Raka, menggoda Kyra
"sampai gue meninggal hari ini lo tanggung jawab ya.. Awas lo lari" kata Kyra dengan pipinya yang semakin memerah
"gue gak bakal lari. Gue bakal nyusul lo, karena dimana lo berada gue akan selalu berada di samping lo" kata Raka seketika membuat Kyra semakin tak bisa menahan detak jantungnya
"lo belajar gombal dari mana sih!! Tau ah kesel gue.." kata Kyra lalu berdiri dan berlari meninggalkan Raka
Raka yang melihat Kyra salting menjadi gemas dan ikut mengejar Kyra
Akhirnya malam itu diakhiri dengan aksi kejar-kejaran antara Kyra dan Raka di bawah sinar bulan dan dipinggir pantai bersama suara ombak yang semakin malam semakin terdengar
Sepanjang malam mereka bermain bersama, menghabiskan waktu berdua dan membuat kenangan yang akan mereka kenang selalu di dalam pikiran dan hati masing-masing
Pada akhirnya mereka berdua tertidur bersama-sama di pinggir pantai, diatas karpet yang tersedia disana.
Di lain sisi dan waktu terdapat Ibu Raka yang sedang menelfon ayah Kyra
"halo.. Selamat malam" kata Ibu Raka
"ya.. Selamat malam, ini siapa ya?" tanya Ayah Kyra
"Ini Ibunya Raka.. Benar ini ayahnya Kyra?"
"oh.. Ibunya Raka iya saya ayahnya Kyra, ada apa ya bu?"
"saya mau tanya sesuatu pak tentang Kyra.."
"iya bu silahkan"
"saya mau nanya tentang penyakit Kyra pak.."
Akhirnya satu jam berlalu Ibu Raka dan Ayah Kyra tak berhenti membicarakan tentanv penyakit Kyra, ibu Raka juga terus menanyakan setiap hal tentang Kyra
"baik pak saya akan melakukan yang terbaik untuk Kyra.." kata Ibu Raka
"iya bu.. Makasih" kata Ayah Kyra
"iya.. Sama-sama pak"
Akhirnya Ibu Raka memutuskan panggilannya secara sepihak.
Bulan berganti matahari, Malam berganti pagi dan gelap berganti terang. Hidup Raka yang sunyi akhirnya menjadi ceria kembali dengan hadirnya Kyra di dalam hidupnya
Setelah mengetahui tentang penyakit Kyra. Ibu Raka memutuskan untuk tidak memperpanjang liburannya dan kembali ke kota
Kyra awalnya sedikit menyesal karena harus pulang disaat dia masih ingin menikmati liburan di pulau itu. Namun saat dia sampai di kota, seketika ingatan yang seakan dia tinggalkan di kota kembali masuk ke dalam pikirannya. Kyra kembali mengingat masalah yang seharusnya sedang dia hadapi sekarang.
Karena hal itu, saat dia sampai ke rumah dia langsung mencari ayahnya untuk menanyakan tentang masalah itu
"ayah.." kata Kyra kemudian membuka pintu kantor ayahnya
"eh.. Kyra kamu udah sampai nak?" kata Ayah Kyra yang terkejut saat melihat Kyra sudah berada di rumah
Baru saja Kyra akan berbicara lagi, tiba-tiba Raka muncul dari belakang dan memegang pundah Kyra, seperti sedang menenangkan Kyra
"Raka juga ada di sini?" tanya Ayah Kyra yang semakin terkejut saat melihat Raka
"siang om" kata Raka
"bukannya libur kalian diperpanjang? Kenapa udah pulang?" tanya Ayah Kyra
"mama tiba-tiba hawatir sama penyakit Kyra" kata Raka lalu dibalas anggukan oleh Ayah Kyra
"terus kamu kenapa sayang? Baru datang langsung panik kayak gitu" kata Ayah Kyra yang beralih pandang ke arah Kyra
"i.. Itu yah, kemarin ada masalah kan? Ayah udah tahu kan?" tanya Kyra panik
"iya ayah udah tahu dan ayah udah nyelesain semuanya" kata Ayah Kyra
"hah?"
"semuanya udah selesai sayang.. Gak ada yang perlu kamu cemasin lagi oke" kata Ayah Kyra sambil memegang kedua bahu Kyra, berusaha menenangkannya
Kyra sedikit lega saat tahu bahwa ayahnya sudah menyelesaikan semuanya. Tapi dalam hatinya yang paling dalam, Kyra yakin masalah ini gak mungkin selesai secepat dan segampang ini, Erik dan kawan-kawannya tidak mungkin membiarkan mereka kalah dan masalah ini selesai begitu saja
Namun Kyra tak mau memperlihatkan kecemasannya itu di depan Raka apalagi Ayahnya. Karena bagi Kyra, mereka berdua adalah laki-laki paling penting di dalam hidup Kyra dan dia tak mau mereka berdua harus bersusah payah lagi karena dirinya
Hay guys.. Jangan lupa Votement ya..
Maaf kalau masih banyak kekurangan dalam penulisan dan masih banyak typo yang meraja-lela😀😅
Thankyou❤
Oh iya maap" nih buat para hantu-hantu di cerita ini mohon jadi manusia lagi dan klik tanda votenya ya.. Plisss🙏✌️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Heart
Teen FictionTak kusangka dongeng putri tidur yang dibangunkan oleh seorang pangeran adalah nyata Lagi Tak kusangka semua itu hanya tipuan semata yang dibuat untuk menyenangkan hati seseorang dimasa Kelamnya Dan pada akhirnya Tak kusangka.. Hal itu terjadi di da...