#22

16 6 7
                                    

"...dan langsung pergi"

"bentar.. Pipi lo kenapa?" tanya Kyra yang salah fokus dengan pipi Raka yang lebam dan sedikit bengkak

"ha.. Gak ini gue tadi.." kata Raka ragu-ragu dan bingung harus menjawab apa

"Raka. Jujur sama gue, lo berantem?" tanya Kyra seketika membuat Raka semakin bingung

"gak. Gue jatoh tadi" kata Raka sambil sedikit mundur dari tempatnya

"gue tau lo boong! Raka please jujur sama gue.." kata Kyra sambil menatap mata Raka sangat dalam

"oke. Gue emang berantem" kata Raka seketika membuat Kyra terkejut

"sama siapa? Trus lo gak papa? Ada yang sakit? Lebam dimana lagi?!! RAKA JANGAN DIEM DOANG!!" kata Kyra heboh

"gue berantem sama Darel. Gue gak papa. Sakitnya di hati gue karena Darel nyuruh gue untuk ngejauhin lo" kata Raka sambil memegang bahu Kyra bahkan sedikit mendorongnya

Kyra terdiam mendengar perkataan Raka, dia tak tahu harus mengatakan apa lagi

Selama beberapa menit mereka terdiam, tak ada yang berbicara hingga Raka melepas genggamannya di bahu Kyra dan sedikit mundur memberikan ruang untuk Kyra

"lo gak perlu dengar perkataannya Darel, Raka.. Gue percaya lo gak akan pernah ninggalin gue" kata Kyra

Raka tersenyum tipis mendengat perkataan Kyra. Dia teringat, beberapa tahun yang lalu saat adik yang dia sangat sayangi mengatakan hal yang sama, seminggu sebelum dia menghebuskan nafasnya yang terakhir

Raka menarik nafas dan membuangnya kasar. Dia mengalihakan pandangannya lalu kemudian melihat Kyra kembali, seketika Raka tersenyum dan memeluk Kyra sangat erat, seakan-akan pelukan itu akan menjadi pelukan terakhir mereka

"Raka.. Lo.. kenapa?" tanya Kyra sedikit terkejut

"gak papa gue cuma pengen meluk lo aja" kata Raka

Kyra tersenyum mendengar perkataan Raka. Walau sebenarnya dia tahu, pasti ada alasan dibalik perlakuan Raka yang berbeda malam ini. Tapi Kyra yakin selama Raka belum menceritakan hal itu pada dirinya, maka dia tidak bisa memaksa Raka untuk menceritakannya

Karena bagi Kyra, kepercayaan adalah hal terpenting dalam hubungan entah sebagai sahabat, keluarga maupun.. Masa depan

Beberapa menit mereka berpelukan, akhirnya Raka melepas pelukan mereka perlahan-lahan

"lo mau ikut gue gak?" tanya Raka

"kemana?" tanya Kyra bingung

"ke pulau lagi. Cuma malam ini doang besok pagi banget kita pulang" kata Raka

"bentar.. Lo ngajak gue kepulau? Malam-malam gini? Cuma berdua??!! Wah.. Gue pikir lo polos ternyata otak lo ada sisi gelapnya juga ya.." kata Kyra sambil menunjukkan wajah menggodanya

"gue mau ngajak lo ke hutan tempat rahasia gue sama nyokap gue. Lo mau kyk 'gitu' di hutan?" kata Raka balas menggoda Kyra

Kyra yang mendengar perkataan Raka seketika malu karena sudah berpikir yang tidak-tidak. Lagi pula Raka memang terlalu polos buat ngerencanain hal kayak gitu, apalagi di pulau

"ya.. Yaudah ayok" kata Kyra

"jangan banyak-banyak makan gula" kata Raka tiba-tiba

"emang kenapa?" tanya Kyra bingung

Tiba-tiba saja Raka mendekatkan wajahnya ke wajah Kyra. Kyra seketika terkejut saat bibir hangat Raka menyentuh dahi Kyra, bahkan Raka sampai menahan ciumannya selama beberapa detik

"muka lo kemanisan" kata Raka setelah dia menarik bibirnya dari dahi Kyra

"apaan sih.." kata Kyra semakin malu

Raka tersenyum melihat pipi Kyra yang tiba-tiba berubah menjadi merah, beberapa saat kemudian Raka langsung menarik tangan Kyra menuju mobilnya

"eh bentar.. Trus mobil gue gimana?" tanya Kyra

"nanti gue suruh orang buat ngambil mobil lo" jawab Raka

"terus bokap gue?" tanya Kyra lagi

"nanti gue telfon" jawab Raka

Baru saja mereka akan masuk ke dalam mobil tiba-tiba Kyra bertanya lagi "Terus sekolah gimana?"

"lo nanya kayak orang yang tiap hari kerjanya cuma belajar dan gak pernah bolos" kata Raka

"ya.. Kan absen juga penting" kata Kyra yang seketika membuat Raka menatap wajah Kyra dan membuat Kyra terkejut

"tapi lo lebih penting kok.." kata Kyra salah tingkah saat Raka menatapnya

Setelah Kyra mengatakannya, Raka langsung memalingkan wajahnya kembali dan langsung menancap gasnya sangat kuat dan berhasil membuat Kyra terkejut untuk kesekian kalinya malam itu

Beberapa saat kemudian mereka sampai di pelabuhan dan segera menaiki kapal pribadi milik keluarga Arnawama. Beberapa menit mereka menunggu akhirnya mereka sampai di pulau yang dituju

Tanpa berbasa-basi, Raka langsung menarik tangan Kyra menuju gubuk yang pernah mereka kunjungi sebelumnya

Dibantu penerangan dari handphone Raka, akhirnya mereka berdua sampai di gubuk itu dengan selamat dan tanpa kendala

"waw.. Gue baru tau gubuk mini dan gak keurus kemarin bisa secantik ini kalau malam" kata Kyra yang terkejut dengan lampu-lampu kecil yang berada di sekeliling gubuk itu

"nyokap suka kesini kalau udah malam, jadi dia sengaja ngehias gubuk ini dengan hal-hal yang cuma keliatan kalau malam" jelas Raka seketika membuat Kyra mengangguk mengerti

"gue jadi pengen ketemu nyokap lo" kata Kyra

"gue juga" kata Raka sambil melihat foto nyokapnya yang terhias sangat cantik di dinding gubuk itu

"sorry gue bermaksud" kata Kyra yang merasa bersalah dengan perkataannya

"gak papa. Bukan salah lo lagian.. Gue bawa lo kemari tujuannya emang untuk ngingat nyokap gue" kata Raka

"emang ada apa?" tanya Kyra

"nyokap sering bilang ke gue. Suatu saat nanti gue pasti bakal nemuin seseorang yang lebih berharga dari nyokap gue dan hari ini.. Gue udah berhasil nemuin orang itu"




Hay guys jangan lupa vote and coment yaw..
Maap kalau masih banyak salah kata dan penulisan🙏
Thankyoouu❤



Cold HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang