#42

3 2 0
                                    

Raka berlari menuju kamar Kyra, setelah sampai dia langsung membuka pintu, menidurkan Kyra di kasurnya dan segera mengambil air dan obat di tas Kyra

Raka kemudian memaksa Kyra minum obat walau masih belum sadar, beberapa saat kemudian detak jantung Kyra mulai menenang, Raka pun menjadi lebih tenang dari sebelumnya

Baru saja Raka merasa tenang, tiba-tiba dia teringat dengan perkataan Erik tadi. Sebenarnya Raka bingung harus melakukan apa, dia pun takut atas keputusannya nanti yang memiliki resiko besar

Baru saja dia bertatap muka lagi dengan Erik, kejadian seperti ini sudah terjadi, bagaimana nanti jika dia menolak tawaran Erik?

Langkah pertama untuk menyelasaikan hal ini adalah memberitahukan Kyra tentang masa lalunya, setidaknya itu adalah hal pertama yang biasa dia lakukan saat ini

Raka membuang nafas kasar, dia menyenderkan badannya di dinding yang berada di belakangnya, dia menutup matanya perlahan mencoba menenangkan diri dan mengusir semua pikiran buruk yang menyangkut di otaknya

20 menit berlalu, Kyra masih menutup matanya namun tidak tertidur. Sejangkan Kyra, dia mulai terbangun dengan keadaan kepalanya yang masih pusing akibat kejadian tadi, untungnya tak ada luka di tubuhnya karena dia pandai menghindar

Kyra berusaha berdiri dari tidurnya, dia kemudian meminum beberapa teguk air di sampingnya

Tiba-tiba Raka mengelus rambut Kyra dari belakang, membuat Kyra seketika tersenyum dan sedikit terkejut

"gimana keadaan lo?" tanya Raka

"pusing aja" kata Kyra sambil memperbaiki posisi duduknya, lalu menyenderkan bahunya di dinding tepat di samping Raka

"btw tadi lo dari mana aja?! Kok lama nemuin guee!!" tanya Kyra kesal sambil memukul tangan Raka

"gue gak tau tadi lo dimana" jawab Raka, tak ingin mengatakan hal yang sebenarnya terjadi

"si Junior mana lagi? Tiba-tiba ngilang ninggalin gue!" ucap Kyra lagi

"gak usah mikirin itu lagi" ucap Raka berusaha menenangkan Kyra

"iyaiya" ucap Kyra

"gue mau cerita sesuatu" ucap Raka tiba-tiba

"cerita aja.. Emang kenapa?" tanya Kyra sambil bergelayutan di tangan Raka

"lo udah tau kan kalo sebelumnya gue satu sekolah sama Erik?" tanya Raka balik

"iya gue tau. dan gue juga baru tau kalo ternyata sebelumnya nama sekolah bapaknya Erik itu Sekolah Prakarsa, dan sekarang udah ganti nama jadi Sekolah Merah Putih" ucap Kyra santai

"emang kenapa?" tanya Kyra tiba-tiba

"tadi gue ketemu Erik" jawab Raka singkat

"terus?" tanya Kyra lagi

Raka terdiam, dia melihat wajah Kyra sangat dalam, hal itu membuat Kyra ikut terdiam dengan perasaan bingung

Beberapa detik mereka saling menatap satu sama lain, hingga akhirnya Kyra memecah keheningan kereka

"lo kenapa?" tanya Kyra

Raka memalingkan wajahnya, tak sanggup bersuara lagi pada Kyra

"Raka? Lo ada masalah? Cerita aja sama gue" ucap Kyra khawatir

"sorry Ra.. Gue gak bisa" ucap Raka dengan nada sedih

"gue gak bisa kehilangan lo secepat ini" ucap Raka lagi membuat Kyra heran

"lo bicara apa Raka?" ucap Raka khawatir dengan keadaan Raka

"gue sayang sama lo" ucap Raka tiba-tiba

"oke Raka.. Gue gak tau masalah lo apa.. Tapi gue janji gue gak akan menghilang kemana-mana, gue akan tetap disamping lo sampai kapanpun" ucap Kyra tiba-tiba memeluk Raka sangat erat

"Thankyou.. Babe" ucap Raka sambil membalas pelukan Kyra

Kyra tersenyum, dia sebenarnya khawatir dengan perkataan yang Raka ucapkan, dia khawatir akan terjadi sesuatu yang dapat memisahkan dia dan Raka

Tapi satu hal yang Kyra tahu..
Apapun yang akan terjadi besok, maka terjadilah seperti itu..
Kyra tak bisa melawan takdir, tapi jika mungkin..
Dia rela mengorbankan segalanya untuk Raka dan begitu pula sebaliknya.

"oke Raka. Kita gak tau apa yang akan terjadi besok.. Tapi yang pasti! Gue mau terus bersama dengan lo! Setidaknya untuk hari ini.." ucap Kyra dibalas senyuman oleh Raka

"kayaknya gak bisa hari ini" ucap Raka tiba-tiba

"emang kenapa?" tanya Kyra dengan wajah tak suka

"kita harus belajar Kyra.." jawab Raka santai

"ihh.. Kan masih bisa besok!" ucap Kyra kesal

"kata lo 'Kita gak tau apa yang akan terjadi besok' kan?" tanya Raka sedikit menggoda Kyra

"iyaaa.. Tapi kan! Raka! Kamu lebih pilih aku atau belajar?!" tanya Kyra kesal

Baru saja Raka akan menjawab, tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu kamar Kyra, tak lain dan tak bukan adalah Ryan

"kak Kyra!" panggil Ryan tiba-tiba

"astagaa!!.. Bisa gak sih lo ngetuk dulu baru masuk!" ucap Kyra semakin kesal

"ma-maaf.. Saya panik nyariin kak Kyra dimana" jelas Ryan dengan takut-takut

"hah.. Yaudah! Lo mau apa nyari gue?!" tanya Kyra berusaha menenangkan diri

"i-itu kak.. Kak Kyra sama Kak Raka dipanggil ketua panitia penyelenggara olimpiade" jawab Ryan

"emang kenapa?" tanya Raka

"katanya ada yang ngelaporin kak Kyra berantem sama Viona, kak Raka juga dilaporin berantem sama Erik dan teman-temannya sampai Kak Junior pingsan, kak Gavin hampir pingsan" jelas Ryan pada Raka dan Kyra

Raka dan Kyra seketika membuang nafasnya kasar

Mau tak mau, mereka segera keluar dari kamar dan pergi menemui Ketua panitia

Dan.. Kemungkinan terbesar, tim sekolah Shaquille tidak akan bisa ikut babak ke dua karena kejadian ini.

🐨🐨🐨
Haiiiii gayisssss👋👋😀👋
Maap part ini singkat bangeth😅
Maap juga kalo ada kesalahan-kesalahan #masihmanusia

Jangan lupa voment yaa guyss
Share juga ke teman-teman kalian yang baca wp🙏

Thankyou❤❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cold HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang