"Sayang, turun sarapan!" mamaku berteriak dari lantai bawah.
"Iya, Ma. Sebentar!" Balasku teriak dari dalam kamar.
Dengan malas aku bangun dari ranjang, menatap jam di atas nakas. Pukul 9:23. Hari ini hari Sabtu, jadi yang ku lakukan hari ini hanyalah bangun siang, lalu bersantai seperti hari-hari libur sebelumnya.
Aku keluar kamar, lalu melangkah gontai menuruni tangga. Aroma masakan mama mulai memenuhi indra penciumanku, kalau tidak salah aku mencium bau nasi goreng, makanan kesukaanku!
"Pagi, ma." Sapaku kepada mama yang datang dari arah dapur dengan satu piring besar berisi nasi goreng yang masih mengepul di tangannya. Tebakanku benar kan!
"Pagi, sayang."
Aku duduk di salah satu kursi meja makan, disusul oleh mama yang duduk di kursi sebelahku.
Aku mengangsurkan piring dihadapanku, yang langsung diterima oleh mama untuk diisi dengan jatah makan pagiku.
"Udah, Ma." Kataku saat merasa cukup dengan nasi goreng yang dituang mama ke piring. Aku menerima kembali piringku, menatap nasi goreng lengkap dengan sosis dan telor yang tampak begitu mengoda.
Thanks, Ma."
"Iya, sayang. Nanti nambah lagi ya kalo kurang. Enggak enak nasi gorengnya kalo buat nanti siang." Kata mama dan aku mengangguk sebagai jawaban, tersenyum kepada mam yang kini juga tengah menyendokan nasi goreng ke piring miliknya
Ini yang membuatku sangat menyukai weekend, selain libur sekolah, saat weekend aku bisa menghabiskan waktu bersama dengan mama. Misalnya sarapan bersama seperti ini, walaupun terbiasa makan sendiri sejak kecil, tapi terkadang aku juga merindukan saat-saat mama makan bersama ku, memanjakanku seperti ini.
"Kok melamun, enggak enak ya nasi gorengnya?"
Aku mengeleng cepat. "Enak kok. Nabilla tadi lagi mikirin tugas sekolah." Bohongku lalu kembali menyendokan nasi gorengku kedalam mulut.
"Makan dulu, sayang. Nanti baru mikirin tugasnya."
Aku mengangguk, lalu kembali sibuk dengan nasi goreng dihadapanku.
"Mama mau nanti mau belanja bulanan, kamu mau ikut?"
Aku mendongak untuk menatap mama, berpikir sejenak sebelum akhirnya menjawab. "Nabilla harus ikut?"
"Ya nggak harus, siapa tau kamu bosen dirumah, mau jalan-jalan."
Aku mengeleng. "Enggak deh, ma. Nabilla dirumah aja."
"Yaudah.." mama tersenyum, tangannya terulur untuk mengelus kepalaku.
Selesai makan kami tidak langsung meninggalkan meja makan, mengobrol santai seperti biasa. Kami tengah membicarakan tentang sekolahku saat bel pintu rumah kami berbunyi, tanda ada seseorang yang datang.
Aku dan mama saling pandang, lalu mama bangkit dari duduknta. "Biar mama aja yang bukain."
"Iya, ma."
Sepeninggalan mama aku menumpuk piring bekas makan ku dengan milik mama, lalu membawanya ke dapur untuk di cuci. Terdengar suara mama tengah berbincang dengan seseorang di pintu depan, tapi aku memilih mengabaikannya dan mulai mencuci peralatan dapur kotor yang sudah diletakan di kitchen sink.
"Sayang, Dastan dateng nih." Aku yang sedang mencuci sendok menoleh, menemukan mama dibelakangku. "Ada Dastan di depan." Terang mama lagi.
"Ngapain kesini.."
"Ya mau nemuin kamu lah, sayang. Masa mau ketemu mama."
"Biari dulu deh. Nabilla mau cuci piring dulu."
![](https://img.wattpad.com/cover/225595609-288-k77682.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Bad Boy And Me (TAMAT)
Teen Fiction21+++ 🔞🔞🔞🔞🔞🔞 Hidupku selama 17 tahun berjalan seperti remaja pada umumnya. Sekolah, belajar, dan sesekali berkencan. Hingga hari itu datang, seorang murid pindahan yang mengubah segalanya. Hidupku yang normal porak-poranda, saat dia mengataka...