PROLOG

54.3K 3.3K 263
                                    


PROLOG
__________________________________________

Tak selamanya jadi pihak ketiga itu sengsara, menyedihkan, tak diangggap, buktinya aku yang hidup tenang diatas penderitaan orang lain, lebih tepatnya istri sah dari seorang Na Jaemin, si pemilik perusahaan terkenal yang dapat membuat orang ketiga datang dari arah mana saja, namun mereka tak seberuntung aku—Huang Renjun, yang menjabat sebagai sekretaris pribadi yang dengan mudahnya dilecehkan oleh bosku sendiri.

Aku ingat kejadian minggu lalu saat kekasihku memutuskan hububungan sepihak tanpa memberikan alasan pasti, tentu aku marah, langsung saja kutampar lalu pergi ke bar yang sudah biasa menjadi tempat pelarian. Dan di sanalah hidupku berubah, dimana aku melihat bosku juga sedang menyesap bir di meja bertender, awalnya aku tidak tahu alasannya datang karena bosku pernah mengatakan jika ia tak suka bau alkohol, tapi lihatlah ini. Ah, aku tahu sekarang karena mendengar gumamannya kalau istrinya lebih mementingkan bertemu teman reunian daripada melayaninya. Ck! kasihan.

Kuputuskan untuk mendekat, setidaknya aku masih punya hati nurani setelah diputuskan, melihat para wanita penggoda menatap kurang belaian. Aku menepuk punggungnya, berusaha menyadarkan, setidaknya begitu. Tetapi, hal terjadi diluar niat baikku, bos malah memanggil nama istrinya—Na Minju. Aku bingung dan takut saat badan bongsornya mulai mendekat ke arahku, mengikis jarak di antara—
ehem, kita. Dengan lancangnya menyatukan bibir, aku memberontak, dia malah menahan tengkukku untuk memperdalam ciuman, mulai mengabsen anggota mulutku, dan dengan bodohnya aku malah mengikuti permainannya. Sungguh ini diluar kemauanku.

Karena dia sangat lihai, aku terbuai, kulingkarkan tangan di lehernya, kemudian dia berkata, “Kita butuh kamar, sayang.” Oh tidak! Suara beratnya berhasil membuatku tersadar ah salah, maksudku membuat sisi jahatku mendominasi. Dia langsung melemparku di atas ranjang, menutup pintu lalu menguncinya. Kemudian memunculkan seringai, aku meneguk ludah kasar.

Dan tepat malam itu keperjakaanku berhasil diambil olehnya.

Esoknya aku menangis mengingat kejadian semalam, dia terbangun, aku dengar dia mengumpat. Lalu melihatku, meneriakiku dengan makian, merendahkanku. 

Sejak saat itu kuputuskan untuk resign, tapi ternyata tidak semudah itu.

Lalu aku harus bagaimana?

__________________________________________

PROLOG END




Next or Delete ?

A/n

Teman-teman cerita fiksi hanyalah sebuah imajinasi belaka. Termasuk setiap peristiwa book ini.

Saya mohon jangan jadikan sebuah motivasi untuk melakukan sesuatu.

Terimakasih 🙏

.
.

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡

Bad Sub [JaemRen]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang