📢Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar, laa Illaa haillallahuwaallaahuakbar Allahu Akbar walillaahil hamd🎊🎊🎊
Taqabbalallahu Minna Wa Minkum
Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin 🙏🙏🙏
Gak terasa udah lebaran aja, walau ditengah pandemi kalian masih semangat kan!!! Iya, dan harus
Hari ini hari kemenangan bagi kita, kemenangan yang menjadi awal untuk memperbaiki diri bukan merubah diri menjadi lebih baik loh ya...HELLO, manusia bukan sejenis ular yang bisa merubah dirinya
Manusia hanya mampu berusaha memperbaiki diri menjadi lebih baik, menutupi kekurangan yang satu dengan yang lain, mengoreksi segala tindakan yang telah atau akan dilakukan, dan lain sebagainya sebagai usaha untuk mendapat ridha-Nya.
Sama seperti kalian saya pun berusaha memperbaiki diri menjadi lebih baik karenanya, jika ada tulisan saya yang sekiranya menyakiti hati kalian, saya minta maaf🙏🙏🙏
Intinya, SELAMAT LEBARAN!!!
Minta maaflah saat kamu harus melakukannya, menurunkan sedikit ego bukan berarti kamu kalah, sebaliknya kamulah pemenang yang sesungguhnya, seorang ksatria selalu mengakui kesalahannya⚔️⚔️⚔️
Happy Reading
❄️
❄️
Semua siswa kelas XII IPS 2 duduk di bangkunya masing-masing saat mendengar bel berbunyi. Walau begitu keriuhan masih tetap terjadi. Mereka saling bercengkrama di kursi masing-masing dalam suara gaduh.Posisi duduk ku dan Jena yang berada di tengah-tengah kumpulan Eko cs menjadi tempat yang paling ribut.
"San, kapan-kapan kita hunting bareng" ucap Eko yang duduk disebelah kiri ku.
"Jangan mau San, Eko banyak mesumnya" sahut Reza, membuatku menoleh kebelakang. Reza duduk dibelakang bangku ku.
"Enak aja, cowok alim gini dibilang kangsum" Eko menendang meja Reza, menimbulkan sedikit decitan.
"Kangsum? tukang mesum" ujarku yang berusaha mengerti singkatan bahasa yang mereka gunakan.
"Iyalah San apalagi, Eko kan kangsum yang kardus" Fadil yang duduk dibelakang Jena mulai mengambil suara.
Jena sendiri sedang sibuk dengan ponsel ditangannya. Paling juga main Instagram. Cek sana cek sini. Setelah itu, menjadikan aku bahan percobaan akan ide-ide dalam dunia photograpi. Semua foto ku itu hasil editan sahabatku sendiri. Saat mendapat tawaran endorse pun kami membagi honornya berdua. Awalnya, Jena tidak mau mengambil bagian dengan alasan uang bulanan ku yang terlalu sedikit. Namun, aku memaksanya. Hasilnya Jena hanya mau mengambil seperempat bagian saja.
"Emang Lo mau ngapain Ko hunting sama Sandra?" tanya Jena yang mengalihkan pandangannya dari ponsel. Sedikit memajukan posisi duduknya agar dapat melihat jelas wajah Eko yang terhalang olehku.
"Nah Lo emaknya nanya" ucap Reza menakut-nakuti.
Sudah bukan rahasia lagi tentang perilaku protektif Jena padaku. Perempuan manis yang galak ini selalu berhasil mengusir para lelaki yang ingin menggodaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lara
Teen Fiction* FOLLOW ME FIRST❤️❤️❤️ *[DON'T COPY MY STORY!!!] *[DON'T BE SILENT READER!!!] Apakah aku tidak terlihat hingga terus diacuhkan? Apakah aku tidak berharga hingga terus dikorbankan? Aku disini, berdiri diantara kalian yang selalu mengacuhkan. cove...