Hello...
How's your weekend?
I hope you enjoy it
Ehm...I think this's for the first time I did double update
I don't know why, I'm so excited today
I just thought it would be fun if I did a double update
So, I hope you enjoy to reading my story
HAPPY READING
..
.
Don't hide behind fear, step when you want to take a step, stop when you're tired, don't push yourself-Angkasa Melviano-
🎗️🎗️🎗️
Aku memejamkan mata, menikmati semilir angin taman yang cukup senggang. Rasanya menyejukkan di tengah panasnya matahari menyorot hari ini.
Aku kembali teringat kejadian di ruang BK tadi. Teringat bagaimana dinginnya sikap Samudra. Lelaki itu tidak banyak bicara. Hanya menjawab seperlunya, tanpa melontarkan pembelaan apa-apa. Sama halnya dengan Eko. Teman sekelas ku itu ber-alibi jika ia memukul Samudra hanya karena ingin. Tanpa alasan apa pun.
Aku tertawa, antara miris dan juga lucu. Miris merasakan bagaimana sikap dinginnya Samudra. Lalu, lucu mendengar alibi Eko.
Memukul tanpa alasan. Eko bukanlah seorang psikopat yang melukai seseorang demi membangkitkan kepuasan dalam dirinya. Ia tidak menyebutkan alasannya karena, diri ku. Ia tidak ingin aku terlibat masalah.
Aku sendiri berusaha agar kedua lelaki itu tidak menerima hukuman berat dari Pak Bayu. Sayangnya, Pak Bayu dan Eko mempunyai riwayat hubungan yang buruk. Tingkah Eko yang terus menjawab pertanyaan-pertanyaan guru itu dengan asal-asalan membuatnya geram. Berakhir dengan Eko yang diskors selama dua hari.
Samudra sendiri kesalahannya dimaklumi mengingat bagaimana prestasi dan image-nya selama ini. Aku merasa lega dan bersalah diwaktu bersamaan.
Mata ku terbuka begitu merasa ada orang lain yang duduk disebelah ku. Aku menatap tidak percaya pada sosok yang saat ini meneguk air mineral. Bagaimana ia bisa berada disini?
"Angkasa!" seru ku tak percaya.
Angkasa menoleh dengan alis terangkat. Penampilannya yang serba hitam ini membuat ku teringat pada sosok malaikat pencabut nyawa dalam drakor yang sedang ku tonton. Goblin. Mengerikan dan mengesankan.
"Ngapain disini?" tanya ku yang telah berhasil menyadarkan diri dari keterpanaan akan visual Angkasa.
Aku pernah bilang bukan bila Angkasa mempunyai tampang-tampang fuckboy. Aku tidak bohong, sungguh. Alisnya yang menukik berwarna hitam, manik hazelnya yang menyorot tajam, hidungnya yang bak perosotan, bibirnya yang tebal berwarna sedikit pucat dan rahang yang tegas merupakan perpaduan yang mengesankan. Apalagi jika lelaki ini menarik senyum miringnya. Wah kamu benar-benar akan melihat wujud malaikat berjiwa iblis.
Tuk
"Ngelamun jorok ya, Lo" pernyataan bernada datar itu membuatku berdesis sebal. Aku mengusap kening ku yang terasa sakit. Pasti kening ku memerah karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lara
Teen Fiction* FOLLOW ME FIRST❤️❤️❤️ *[DON'T COPY MY STORY!!!] *[DON'T BE SILENT READER!!!] Apakah aku tidak terlihat hingga terus diacuhkan? Apakah aku tidak berharga hingga terus dikorbankan? Aku disini, berdiri diantara kalian yang selalu mengacuhkan. cove...