HAPPY READING ♥️♥️♥️
Bantu aku menjaga hati ku
Agar tak kembali terluka dan meragu
Lepaskan semua asa mu
Agar aku pun tahu bagaimana rasa mu.🎗️🎗️🎗️
Cemburu masalah yang sangat lumrah terjadi dalam suatu hubungan. Tidak peduli seberapa lama kamu telah menjalin hubungan, rasa itu akan tetap ada dan berkemungkinan bertambah besar. Bukan hal yang buruk, ketika masih dalam batas wajar.
Manusia cenderung posesif terhadap suatu hal yang sangat disukainya. Jadi, tidak menutup kemungkinan bila keposesifan itu juga berlaku dalam suatu hubungan. Nah, masalahnya bagaimana cara menghadapi pasangan yang lempeng-lempeng aja saat tahu kita sedang cemburu? Ngenesnya, dipertemukan in the shitty situatition, dimana kalian belum mendengar penjelasan apa pun dari pasangan kalian mengenai kedekatannya dengan orang yang kalian pikir bisa merusak hubungan kalian. Pengen ngumpat but you loved him. Dibiarin malah berasa didzolimi.
Hingga pertanyaan itu akhirnya keluar dari bibir ku. Pelan tapi, aku tahu Samudra mendengarnya.
"Sam, are we break up now?"
Berlebihan, lebay, atau apa pun itu terdengar cukup pantas untuk diri ku. Aku terlalu kalut dengan semua masalah yang kini kuhadapi. That's not on the track. Rasanya tuh naik mobil dengan rem blong.
Seperti yang sudah ku katakan, aku belum siap bertemu Samudra apalagi dengan entengnya lelaki ini ingin mempertemukan ku dengan Shienna juga. Rasa kalut ku memuncak. Jantung ku berdenyut nyeri.
Kepala ku sudah cukup penuh dengan pertengkaran semalam. Tidak dapatkah adegan ini di-skip terlebih dahulu? Rasanya terlalu penuh. Sesak.
Aku melirik Samudra yang terlihat sedikit kaget dengan pertanyaan ku. Beruntungnya lelaki ini memiliki pengendalian diri yang tinggi, sehingga dengan cepat kembali memasang ekspresi datar handalannya.
"San..."
"Bisa kasih tahu sedikit bocoran, Sam? Soalnya aku merasa beneran bego sekarang" potong ku seraya tersenyum tipis. Sebelah tangan ku masih mengepal erat.
Aku terlalu sensitif saat ini. Butuh pelampiasan dan kasih sayang. Tapi, aku bingung harus melangkah kemana. Aku ingin menahannya sendiri agar tidak merepotkan orang lain.
Mom don't you missed me?
I need your hug now
Tangan ku semakin mengepal erat begitu kalimat harapan kembali terlintas dalam hati. Aku hanya harus berhenti berharap akan kesia-sia-an dan berjalan diatas kenyataan. Nyatanya tidak semudah itu. Setiap orang pasti menginginkan dan membutuhkan kasih sayang. Mereka ingin dimanja oleh orang terkasih.
"Shienna anak sahabatnya Papa, kita kenal dari kecil, she's look like a little sister" jelas Samudra singkat.
Aku tersenyum kecut. Haruskah aku menertawakan ucapannya itu. Little sister your head!!! Samudra boleh pandai bermain peran, tapi aku cukup perasa. Terlebih tatapan mata Shienna pada Samudra sangat tidak menunjukkan bahwa hubungan mereka hanya sebatas kakak-adik. Tingkah keduanya pun menunjukkan hal berlawanan.
Lebih baik aku diam saja saat ini. Logika dan hati ku sedang menggaungkan hal berlawanan. Aku tidak ingin meledak dan mengacaukan semuanya, disaat diriku sangat takut kehilangan.
Menghembuskan napas pelan, aku berusaha merelaxkan tubuhku. Mengabaikan dada ku yang berdenyut nyeri.
It's okay, Sandra
It's okay
You'll be fine
Just enjoy it
"Jangan cemburu dan maaf buat kemarin" ucap Samudra seraya menatap ku. Saat ini lampu merah hingga memudahkannya untuk berinteraksi dengan ku. Sebelah tangannya pun turut mengusap puncak kepala ku.
Aku terdiam menatap manik kecoklatan dihadapan ku ini. Tidak tahu harus mempercayainya atau tidak. Aku bimbang. Penjelasan lelaki ini pun terasa hambar. Tidak membuat suasana hati ku membaik.
"Kalo aku dipeluk cowok lain yang gak kamu kenal tepat di depan kamu, apa yang kamu lakuin, Sam? Oh...enggak-nggak apa yang kamu rasain?" balas ku akhirnya.
Aku tidak ingin membohonginya dengan memberi jawaban sesuai ekspektasinya. Aku marah, kesal, cemburu, dan sedikit kecewa padanya. Tapi, disisi lain aku pun mencintainya dan takut kehilangan.
Kini Samudra lah yang terdiam. Aku ingin menangis rasanya. Betapa menyedihkannya diri ku saat ini. Aku membuang muka.
"Lampu hijau, Sam" seru ku tanpa menatap ke arahnya.
Samudra segera menjalankan kembali mobilnya. Aku mencubit pergelangan tangan kiri ku kuat. Mengalihkan rasa sakit di hati ku.
Tidak ada harapan dalam hubungan ini
Logika ku terus meneriakkan kalimat itu. Namun, tidak dengan hati ku. Selama ini aku terus mengikuti logika ku. Menjauh dari kedua orangtua yang membenci ku agar aku tidak terus tersakiti. Lain dengan hati ku yang menyuarakan kehausan kasih sayang. Lalu, haruskah aku kembali menuruti logika ku? Melepas Samudra dan menjalani hidup ku seperti sebelum mengenalnya.
ITU GILA!!!
ARGH!!! why my problems are getting more and more complicated??? I hate when I start to overthinking, always thinking about the worst scenario in my life and starting to be pessimistic about everything.
Aku benci dengan diri ku yang rumit dan penuh harap ini. Andai aku tidak perasa dan penuh harap. Semuanya tidak akan sesakit ini. Andai aku tidak mengharapkan kasih sayang orangtua ku. Andai aku tidak mengharapkan cinta Samudra. Semuanya tidak akan serumit dan sesakit ini. Aku akan dapat menjalani hidup ku dengan normal tanpa rasa sesak.
Mata ku mengerjap begitu suara pintu belakang terbuka. Tanpa mengalihkan pandangan pun aku tahu siapa yang membuka pintu belakang mobil. Shienna. Dalam gerakan cepat aku memasang earpods. Menyetelnya dalam volume lebih tinggi dari biasanya. Lebih baik mendengar musik jazz dalam volume tinggi daripada harus berbasa-basi.
Tidak sopan. Apa peduli ku? Aku diperbolehkan bertindak sesuai keinginan ku. Tidak akan ada yang melarangnya. Orangtua ku saja bodo amat kok.
Aku bahkan tidak menghiraukan sentuhan Samudra pada tangan ku. Untuk apa coba? Aku tidak dalam kondisi ingin berbaik-baik dan ramah tamah pada siapa pun. Mood ku telah jatuh ke dasar jurang kegelapan.
Aku melipat kedua tangan. Memposisikan duduk ku membelakangi Samudra. Memberitahunya secara tidak langsung akan penolakan ku. Lalu, memejamkan mata walau tidak ingin tidur. Hello, ini masih pagi dan ingatlah pada orientasi tidur ku yang menyedihkan itu. Lagi pula, aku tidak ingin terkena penyakit biri-biri. Tubuh ku masih dibutuhkan untuk berbagai pakaian endorse.
This will be difficult ways ever
🎡🎡🎡
Rabu, 9 September 2020
Don't forget to give your vote-comment!!!
Don't be silent reader 👉🤐👎👈
Stay safe💪💪💪
See you😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Lara
Teen Fiction* FOLLOW ME FIRST❤️❤️❤️ *[DON'T COPY MY STORY!!!] *[DON'T BE SILENT READER!!!] Apakah aku tidak terlihat hingga terus diacuhkan? Apakah aku tidak berharga hingga terus dikorbankan? Aku disini, berdiri diantara kalian yang selalu mengacuhkan. cove...