4. Mak lampir!

1K 32 9
                                    

JANGAN LUPA VOTE+COMMENT
.
.
.

HAPPY READING❤️

AWAS TYPO BERTEBARAN!

***

Hari ini Fanya berangkat lebih awal dari biasanya, alasannya sih tak masuk akal, karna malas berdebat dengan kakak tirinya.

Tidak bukan karena itu sebenarnya, ia sedang menghindari seseorang. You know lah, ia kemarin manangis semalaman.

Jadi matanya pasti sembab dan itu menjadi point utama, karna dirinya pasti akan kena omelan.

Dengan berat hati Fanya menaiki angkutan umum. Dan beruntung sekolah masih sepi, jadi dirinya bisa tidur terlebih dahulu.

"Jabang bayi, Fanya ya Allah pagi pagi udah ngebo aja,"

"Heh bangun!"

Cindy yang kebetulan juga datang awal tak sengaja melihat Fanya yang tertidur, dengan kursi yang sudah di tata rapi.

Cukup, habis sudah tenaga nya pagi ini hanya untuk membangunkan anak ingusan itu. Karena sebal akhirnya Cindy juga ikut terlelap disebelah Fanya.

Riyan memasuki kelas dengan bersenandung pelan, sontak matanya melebar sempurna melihat dua perempuan tertidur.

"Masyaallah Ukhtea!!!"

Teriakan Riyan sontak membuat dua gadis yang sedang berada di alam mimpi terbangun secara paksa pada akhirnya.

"Beb mata lo sembab gitu?" Riyan menangkup wajah cantik gadis dengan wajah memprihatinkan ini.

"Gausah Modus!" Dengus Fanya kesal lalu menepis tangan Riyan dari wajahnya.

Cindy yang sedari tadi sudah datang lebih dulu juga baru menyadari keadaan Fanya yang sulit diartikan ini, Tiara membawa kepala Fanya ke pundaknya sedikit menenangkan dan Riyan hanya bisa menatap sendu gadis malang itu.

***
Fanya berjalan kearah Toilet untuk sekedar mencuci mukanya dan merapihkan rambutnya yang terlihat berantakan, karna ia tidak berminat menata rambutnya pagi tadi.

Di tatapnya bayangannya di cerimin, ia berusaha tersenyum walau itu sangat tipis, sesekali ia menarik nafas menetralkan emosinya.

Fanya keluar sambil membenarkan seragam nya.

"Apaan sih!"

Fanya menatap pria di hadapanya yang menghentikan langkahnya, Ia berusaha menghindar dari tubuh itu tapi sial, dengan cepat Keenan mengunci pergerakan Fanya dengan cara memepet Fanya di tembok dan tanganya di taruh di samping kepala Fanya:v (mainstream banget)

"Kenapa ngak angkat telfon gue semalem?" Tanya Keenan dengan tatapan menyelidik.

"Lo bisa pergi gak sih! gue pengen sendiri!" Gertak Fanya.

Di dorongnya dada bidang pria itu hingga dirinya bisa terlepas sepenuhnya lalu berjalan pergi dengan langkah cepat.

"Mantap lo Keen, udah kek Oppa oppa korea mau adegan kiss." celetuk Yosen dengan cengiranya.

"Lo ngintip? Bangke!"

"Eh mas asal lo tau, bukan gue aja, noh ciwi ciwi udah nonton dari tadi,"

Tangan Yosen menunjuk ke arah para perempuan yang notabenenya sebagai fans Keenan, Keenan mendengus kesal bagaimana tidak adegan itu tadi di tonton oleh banyak orang.

Bruuukkk......

"Awwws," rintih Fanya karna rasanya dahinya membentur sesuatu.

"Lo lagi lo lagi! Kalau jalan tu pakek mata!" Bentak Syaqila yang berada di samping Samuel.

"Eh mak lampir, jalan pakek kaki lah bego amat!"

Sinis Riyan yang tiba tiba datang bersama degan Cindy dan Tiara mereka sedari tadi sudah berputar putar mencari keberadaan Fanya yang menghilang setelah pamit ke Toilet.

"Lo denger kan! Jalan pakek itu pakek kaki!" Fanya menatap angkuh Syaqila dengan mengangkat satu alisnya .

"Lo juga ngapain liat liat gue, naksir?" Lirik Fanya pada Samuel.

Mulut Fanya tidak ada takut takutnya sama sekali, padahal ia tahu resikonya pasti Syaqila akan marah besar dan ternyata benar saja dalam hitungan detik Syaqila........

"Ehh,ngaca dong selera Samuel bukan cewek jadi jadian kayak lo!" Semprot Syaqila.

"Lo yang harusnya ngaca, kecantikan gue 10 level lebih tinggi dari lo, secara mbak nya ini kan cabe cabean!"

Skakmat, kalimat pedas Fanya mampu membuat Syaqila kehabisan kata kata, biasanya kalau udah kalah omongan pasti main fisik kayak yang di lakukan Syaqila sekarang.

"Gausah main kasar, kita pergi aja!"

Cegah Samuel saat tangan Syaqila akan melayang di pipi mulus Fanya, di gandengnya Syaqila pergi dari tempat itu agar susasana tidak memburuk.

"Pergi sana lo!"

"Hustt sana pergi!!!" Sinis Cindy pada kakak kelasnya ini.

"Cantik Fanya lagi dari mana aja!"

Tambah Riyan sambil tersenyum manis ke arah Fanya,sedang Tiara hanya diam sambil tersenyum kecil.

***
Yosen terus memandangi Keenan yang dari raut wajahnya jelas tersirat sedang kebingungan dan galau, di elusnya puncak kepala Keenan, dalam hatinya
"Poor Keenan"

"Lama jomblo jadi gay," Ucap Samuel saat memasuki kelas.

Keenan mendelik karna menyadari kegiatan Yosen sangat memalukan, ditoyornya dahi mulus sahabatnya itu hingga mengaduh kesakitan.

"Eh Sam kalo cewek marah diapain?" Tanya Keenan.

Samuel duduk diatas meja, disebrang bangku Keenan dan Yosen lalu ia mengedikkan bahu pertanda tidak tahu apa solusinya.

"Jomblo kok ditanya," sinis Yosen.

Mata Yosen tidak sengaja melihat kedatangan Syaqila yang tentu saja langsung bergelayut pada lengan kekar Samuel, Yosen menampilkan wajah jijiknya pada perempuan itu dan tak segan segan Yosen mengejeknya.

"Cuihh! Sam lo kok mau sih dikintilin sama parasit,"celetuk Yosen pedas.

"Gak tau," Jawab Samuel acuh.

"Idih selera tinggian dikit dong kayak Keenan! Iya ngak Keen?"

Keenan tersenyum puas, memang mereka sangat kompak membuat kepala Syaqila mulai memanas menahan emosi.

"Ehhh kepala lo keluar asepnya!"

Ejek Yosen lalu pergi bersama Keenan dan tidak lupa ditariknya tangan Samuel dari mak lampir agar temanya itu tidak terpengaruh sihir jahat.

Samuel sendiri juga tidak menolak ajakan Yosen dan pergi meninggalkan Syaqila yang sedang menghentak hentakkan kakinya.

***

TBC!

HAYOO GIMANA CERITANYAA:)))

SALAM MANIS AUTHOR

STARLA30❤️

B A C K S T R E E TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang