35. Ingkar

441 14 0
                                    

Hai haii😍😍author lagi seneng banget nih😁meskipun banyak siders nya tapi itu gak jadi masalah buat aku😂bagi authornya kalian udah mau baca udah bahagia banget 😭

Okey skip...

****

Plakkkk.....

"Awws! Sakitttt," suara kesakitan di sertai tangisan terdengar sangat jelas di telinga pria yang tengah berjalan melewati lorong sepi di depan lab.

"Hiks hiks hiks..."

Plakkk...

"Aaaa sakittt!"

"Ini pelajaran buat lo! Lo itu pacar gue, jadi konsekuensinya lo harus mau gue perlakuin kayak gini!"

Pria itu mendekat ke arah pintu Lab, ia berusaha sepelan mungkin memutar knop pintu, karna ia merasa sangat mengenali suara gadis yang sedang menangis di dalam sana.

Ceklek...

BUGH....

Tanpa berfikir panjang Yosen langsung membogem rahang milik Lutfi, ia tidak perduli kalo ia hanya adik kelas, ia tidak terima kalo Cindy diperlakukan seperti ini.

Lutfi tersenyum miring seraya mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah akibat Bogeman dari Yosen, dengan gerakan cepat Lutfi menendang perut Yosen hingga tubuh pria itu membentur meja yang ada disana.

Brakkkk......

"YOSHHH!!!" Teriak Cindy histeris,ia keteteran menghampiri Yosen yang terlihat kesakitan.

"Udah lo pergi aja!" Pinta Yosen sambil terus memegangi perutnya.

"SOK JAGOAN LO? HAH! LIAT INI!"

Lutfi menjambak rambut Cindy kelewat kencang, membuat dada Yosen naik turun menahan emosi, rahangya mengeras ia sudah siap menghajar pria tidak tahu diri itu.

"S-sakittt lepasinn! Yosh tolong gue!" Rintih Cidny di iringi tangisan.

Yosen tidak mau diam saja ia bangkit, dengan sangat keras ia menendang dada lutfi hingga pria tidak tahu diri itu tersungkur, dilanjutkan menginjak dada Lutfi penuh amarah.

"Udah Yoshh! Lepasin" rengek Cindy dengan raut khawatir.

"Gue pengen kasih pelajaran Cyn!buat orang Kasar kayak dia!"

Duakk.....

Yosen semakin membabi buta Lutfi, tangisan Cindy semakin menjadi jadi, ia tidak tahu bagaimana cara menghentikan Yosen sekarang.

"Udah Yosh, hiks hiks hiks..., cukup Yosh kita pergi aja!" Cindy memeluk tubuh Yosen dari belakang dengan sangat erat, sampai pria ber iris cokelat itu tenang dan membawa Cindy keluar dari Lab.

***
Cindy mendudukan Yosen di brankar UKS,
Terlihat jelas seragam pria itu menjadi lusuh dan kotor ya so pasti karna perbuatan si brengsek Lutfi,entah mengapa hati Cindy meluluh melihat Yosen rela melindunginya tadi.

Mata Cindy melotot tak kuasa, ia meneguk salivanya susah payah bagaimana tidak, Yosen memang gila bisa bisanya membuka baju di depannya.

"Setan! Mesum banget sih!" Kini pandangan Cindy sudah beralih ke arah lain.

"Apa? Katanya lo mau obatin?" Ucap Yosen sambil menampilkan wajah santuy andalanya.

"Iyalah gue tanggung jawab, lo luka luka gini karna ud-"

Yosen mengeser tubuhnya hingga berada sangat dekat di samping gadis berambut sebahu dengan kulit putihnya, Cindy juga memiliki poni tipis, walaupun Cindy seseorang yang hyperactive dan sangat cerewet tapi ia tetaplah perempuan yang manis di mata Yosen saat ini.

B A C K S T R E E TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang