15. Sorry bang!

521 14 2
                                    

Hallo Backstreet kembali lagi🤗

Yuk Vote+Comment 😍
.
.
.
Happy Reading❤️

***

Seperti biasa, SMA Bhakti Mulia akan megumpulkan semua angkatan di Aula untuk mengumumkan banyak sekali hal hal penting yang akan segera di lakukan di pertengahan semester.

Riyan mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru Aula mencari tempat yang kosong, ia tersenyum jahil kala menemukan tempat yang sesuai.

"Duduk disana noh kosong!" Ucap Riyan sembari menunjuk deretan kursi yang masih kosong.

Sontak mereka menoleh kearah yang ditunjuk Riyan.

"Whattt?! gak gak, malu tau!" Protes Cindy sambil menarik lengan Fanya berniat mengajak mencari tempat lain.

Fanya memutar bola matanya malas. Dasar gengsi an, eh tapi dia juga seperti itu. Tapi kalo Cindy ini tidak ada usaha namanya.

"Nggak usah alay, kan lo bisa sekalian pdkt!" Ketus Fanya membuat Cindy mendengus pasrah.

"Iya Cin, kuy kita kesana aja!" Ajak Tiara yang diangguki oleh Riyan dan Fanya.

Cindy meneguk salivanya kasar, keringat dingin mengucur di sekujur tubuhnya, ia berusaha mengeluarkan suara agar bisa bercengkrama dengan Lutfi.

"Aaawss! Nggak usah di injek juga Riyan" geram Cindy saat merasakan kakinya terinjak.

"Ya makanya buruan ngomong!" Sahut Tiara, membuat Cindy bertambah gugup.

Hufttt.......

"Haiii kak Lutfii!!!" Sapa Cindy sambil menampilkan deretan giginya.

"Hai! Sini duduk!" Pinta Lutfi lalu tubuhnya bergeser ke kursi sebelahnya.

Cindy mendaratkan bokongnya dikursi sebelah Lutfi dengan perasaan yang campur aduk.

"M-mmakasih Kak," Jawab Cindy sedikit terbata bata.

"Sendiri Kak?" Tanya Cindy kembali

"Ya seperti biasa."

Lutfi memang pribadi yang tertutup, dan kurang bergaul ia lebih suka belajar dan mengembangkan bakatnya ketimbang bermain seperti anak seusianya.

"Mentang mentang lagi pdkt temanya di anggurin!" Cibir Fanya sambil tetap memperhatikan pengumuman.

"Sssssttt,kalo ngomong jangan keras keras dong Fan!" Gerutu Cindy yang tidak mau dirinya dipermalukan.

Cindy menoleh kearah Lutfi menampilkan senyum canggung nya.

20 menit berlalu namun Kepala sekolah belum selesai berbicara, karna masih banyak pembahasan tentang camping beberapa minggu kedepan.

"Aduhhh!" Cindy mengaduh, kepalanya terasa akan copot karna ulah seseorang.

Yosen bersiul siul sambil bersedekap dada, berpura pura bahwa dia bukan pelakunya.

"Eh setan! Ngapain jambak jambak, Sakit tau!!" sontak Suara Cindy membuat satu barisan tempat duduknya menengok kebelakang.

"Ngomong sama siapa?" Jawab Yosen kelewat santai.

"Ya sama lo la-" ucapan Cindy terpotong karna Lutfi menyela pertengkaran nya dengan Yosen.

"Kalo sama perempuan jangan kasar, udah telat dateng nyari ribut aja!" Ketus Lutfi membuat Cindy tersenyum puas lalu menjulurkan lidahnya kearah Yosen.

B A C K S T R E E TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang