37.Baikan

365 10 0
                                    

Hai guys,aku ucapin makasih yaa untuk pembaca setia backstreet🥰

Harapanku untuk bulan Juli ini viewers ku mencapai 1k😭😭

Bagi kalian pasti itu sedikit yaa😭
Tapi bagiku itu udah banyak bangett😭😭😍😍

Segitu dulu curhatan author:v

Jangan lupa vote+comment yaa✨

Happy Reading ❤️

****

Disisi lain Tiara, Cindy dan Riyan sudah datang lebih awal, mereka saat ini duduk entah membicarakan apa.

"Eh gue gak pernah liat lo bucin lagi ya ," Tanya Riyan pada Cindy yang asik pada ponselnya. Tiara yang mendengar pertanyaan Riyan langsung menoleh pada Cindy. Benar juga apa yang Riyan katakan, Cindy sekarang jarang sama kakak kelasnya itu Lutfi.

"Iya Cin kenapa?" Timpal Tiara membuat Cindy meremas ponsel yang berada digenggamannya.

"Gapapa," jawab nya tanpa mengalihkan pandangan nya dari ponsel.

"Aelah palingan juga lagi ada problem,"

Tiara mengangguk menyetujui ucapan Riyan. Cindy bernafas lega setidaknya mereka tak berpikir aneh aneh. Dan selanjutnya mereka sibuk dengan ponsel mereka masing masing.

"Ra,"

Tiara hanya berdahem menyauti panggilan Cindy.

"Lo gak ada niatan baikan sama Fanya?" Cicit Cindy dengan hati hati, karna selama ini jika dirinya membahas tentang Fanya, Tiara selalu sensitiv.

"Coba lo renungin deh, disini gak sepenuhnya salah Fanya, dia pacaran udah sejak smp. Dan dia baru tau lo suka sama Samuel belakangan ini, jadi gue tanya dimana letak kesalahan Fanya?"

Tiara bungkam mendengar ucapan Cindy begitu pula Riyan yang dari tadi bermain game, mereka berdua sama sama meresapi ucapan Cindy.

"Tapi gak seharusnya dia nyembunyiin ini dari kita? Katanya kita sahabatnya," balas Riyan menyindir, sepertinya laki laki itu tak berfikiran luas, dan lagi lagi lebih mementingkan egonya.

Tiara tak berminat menanggapi ucapan Cindy maupun Riyan, ia bingung disatu sisi ucapan Cindy ada benarnya disisi lainnya pendapat Riyan juga benar.

"Harusnya lo mikir kalo itu privasi, kalo Fanya backstreet itu hak dia. Lagi pula kita baru jadi sahabatnya saat masuk SMA,sedangkan Fanya menjalin hubungan dengan Samuel udah sejak SMP."

Boom!!! benar apa yang dikatakan Cindy, itu privasi, mereka tak berhak menyalahkan Fanya. Yang harusnya disalahkan adalah mereka karna menyimpulkan sesuai apa yang mereka lihat.

"Dengerin gue Ra, kalo Fanya jahat sama lo dia akan bongkar hubungannya disaat lo ngungkapin perasaan lo. Tapi Fanya? Dia rela nahan sakit hati dan rasa bersalah bersamaan,sakit  karna pacarnya disukai sahabat nya dan merasa bersalah krna lo adalah sahabat Fanya," jelas Cindy panjang lebar.

"Lo bener Cin, ini salah gue kenapa gue bodoh banget sih. Bahkan Fanya udah berkali kali minta maaf sama gue padahal dia gak salah, harusnya gue yang minta maaf hiks .." Tiara terisak dan membuat hati Cindy melembut, dengan cepat Cindy membawa Tiara ke pelukannya mengusap bahu sahabatnya itu.

"Udah jangan nangis, ini semua cuma salah paham," ucap Cindy.

Riyan mengepalkan tangannya, tanpa sepatah kata pun ia pergi meninggalkan dua perempuan itu.

B A C K S T R E E TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang