10. Bad Day

587 18 14
                                    

YUK VOTE+COMMENT
.
.
.
HAPPY READING ❤️

AWAS TYPO BERTEBARAN!

***

Pagi pagi sekali Cindy sudah di haruskan berjalan menuju rumah Yosen yang jaraknya sangatlah dekat hanya terhalang oleh satu rumah saja, Cindy melangkahkan kakinya membuka gerbang kokoh tanpa memencet bell yang tersedia di dekat sana.

"Woii kamprettt,mau maling lo?" Teriak Yosen dari atas motornya.

"Kagak lah,mau maling apaan di rumah lo?" Sinis Cindy sambil berusaha mengontrol emosinya.

"Hati gue misalnya?" Jawab Yosen seraya menaik naikan salah satu alisnya.

"Ck! Gajelas lo,gue mau bareng dong,ban mobil gue kempes."

Yosen mengumpat mendapati wajah Cindy yang memelas layaknya mak mak yang nggak dikasih uang belanja, di tambah lagi helm yang sudah terpasang di kepala Cindy membuatnya bertambah iba,untung temen batin Yosen dalam hati dan terpaksa ia memberikan tebengan untuk Cindy.

"Okelah naik!"

"Yey makasih,Yosen jelek," balas Cindy kegirangan.

Brummmm......

"Si Anying gue belum naik!!!!" Teriak Cindy dengan wajah yang sudah memerah.

Ciiitttttttt........

"Sorry dong, cepetan naik makanya!" titah Yosen dari balik helm fullface nya.

Di atas motor Yosen saat ini,tidak ada perbincangan hanya suara angin berhembus dicerahnya pagi,dua orang remaja tengah sibuk menikmati pemandangan hingga salah satunya membuka pembicaraan.

"Ekhemmmm," Cindy sengaja berdehem agak keras.

Citttt........

"Lo keselek tikus?" Tanya Yosen yang tiba tiba menghentikan motor nya.

"Enak aja, ngapain lo berhenti?"

"Ngapain lo peluk peluk, najis tau nggak," Yosen melirik perutnya yang terdapat tangan cantik perempuan tengah melingkar sempurna disana.

"Karna lo ngerem mendadak bego!buruan jalan ntar telat!" Bela Cindy sambil melepas pelukanya pada perut Yosen.

Setelah kejadian itu hingga sampai di sekolah mereka berdua hanya saling diam, tapi ya ngak diam diam banget karna Yosen terus bersenandung.

Cindy melirik wanita yang tengah turun dari angkutan umum, ia sangat familiar dengan tubuh gadis itu, ya benar saja itu Fanya yang baru saja keluar dari Angkot.

"Yoshh, gue turun dong mau nyamperin Fanya!" Cindy menepuk nepuk bahu Yosen agar Yosen memberhentikan motornya.

"Yee goblog udah sampek gerbang,
yajelas lo turun!" Cibir Yosen mampu membuat Cindy berdecak kesal.

Brummm......

Motor Yosen melaju memasuki sekolah, setelah menurunkan Cindy

"Haii Fanya, kok naik angkot?"

"Hai Cin,biasa lah kesiangan," jawab Fanya dengan Fake smilenya,ia masih kesal dengan Al yang tidak bisa menjemputnya.

"Oh gitu, masuk kuy!" ajak Cindy.

Baru beberapa langkah telinga Fanya sudah sangat risih mendengar, riuh riuh siswi yang melihat kedatangan Samuel dengan Syaqila.

"Ya Allah, masih di tutupin helm aja masih keliatan gantengnya"

B A C K S T R E E TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang