Haiii Backstreet update lagi 😍
Authornya selalu semangat update walaupun masih sedikit peminatnya, ya maklum laya ini cerita pertamaku.
Okey semoga kedepanya lebih banyak lagi yang mengapresiasi cerita Backstreet ku😗
.
.
.Jangan lupa Vote + Comment 😗
Happy Reading ❤️❤️❤️
***
Tok tok tok.......
Ceklek.
Hanna meneguk salivanya kasar melihat penampilan Samuel yang sangat seksi sekali baginya, ya perempuan mana yang tidak khilaf melihat pria dengan tubuh atletisnya sedang bertelanjang dada di tambah lagi wajah tampan bangun tidur serta rambut acak acakan.
"Apa?" tanya Samuel dengan suara serak khas bangun tidur, yang membuat Hanna menjadi panas dingin.
Bruakk....
Samuel menutup kasar pintu kamarnya, ia merutuki dirinya sendiri yang lupa memakai kaos.
"Arggh, aset Fanya gue bagi bagi," gerutunya seraya mengacak rambutnya frustasi.
Untung saja Fanya tidak mengetahui kalau sampai tau Samuel dengan keadaan seperti ini di depan perempuan lain, sudah bisa dipastikan gadis tersebut akan ngambek 7 hari 7 malam.
"Gue cuman ngajak lo makan ke bawah, terus soal Camping lusa itu gimana ya?" Tanya Hanna dari balik pintu Samuel yang tertutup.
"Gue ngantuk, dan lo bisa tanya temen lo!" Ketus Samuel dari dalam kamar.
Hanna hanya bisa mendengus, bagaimana caranya agar dia bisa dekat dengan Samuel, Kalo orangnya dingin dan ketus kayak gitu.
Di sisi lain tepatnya di rumah Fanya, gadis itu baru saja bangun tidur, masih dengan muka bantal ia menuruni tangga berniat mencari makanan untuk menganjal perutnya yang keroncongan.
"Ehh,baru bangun toh!" Fanya hanya melirik saudara tirinya itu dan melanjutkan aksinya.
"Mamah lo mana?" Fanya terpaksa membuka suara karna dia sedang membutuhkan sesuatu.
Rena melirik sinis Fanya, tumben tumben amat tuh anak tanya emaknya.
"Peduli amat lo, bukanya lo dendam kesumat sama Mamah?"
"Lebih tepatnya sama lo!" Fanya menatap tajam mata Rena.
Byurr.....
Rena tersenyum puas, ia berhasil menuangkan susu ke rambut Fanya,belum Fanya belum marah ia berusaha menetralkan emosinya.
"Mau apa lo?" Ucap Fanya dengan nada tenang.
"Gue mau lo jangan nyusahin bokap gue!"
"Maksut lo?" Tanya Fanya kebingungan.
"Jangan belaga bego deh, lo tau kan papah gue lagi ke Tokyo buat ngurus bisnisnya yang bangkrut gu-"
"Langsung to the point aja!" Potong Fanya yang membuat Rena naik pitam.
"Eh anak sialan, gue belum selesai ngomong!, Lo itu cuman numpang disini lo cuman habisin jatah gue aja! Jatah buat gue foya foya lo ambil buat bayar SPP, Asal lo tau kalau mamah lo ngak nikah sama bokap gue lo jadi gelandangan!" Cerocos Rena sambil menunjuk nunjuk Fanya yang hanya terdiam.
Kan memang sudah kewajiban pria tua itu untuk membiayai semua kebutuhan Fanya, apalagi saat ini Fanya yang notabenya anak tirinya. Bahkan ia diberi uang kemarin juga untuk bayar spp dan uang saku bulanan nya tapi Rena mengambil nya separuh. Untung dirinya memiliki tabungan yang Cukup.
"Terus?" Jawab Fanya pelan, jujur hatinya sangat sakit sekarang.
"Gue pengen lo jangan susahin bokap gue! Lo cari duit sendiri! Kalo nggak silahkan angkat kaki dari sini!" Dengan pedasnya Rena berkata kata lalu sekali lagi ia menyiram wajah Fanya dengan sisa susu yang ada di gelasnya.
Tangan Fanya mengepal kuat, matanya sudah memerah dan berkali kali air matanya sudah jatuh membasahi pipinya, kakinya terasa berat untuk melangkah, hatinya terlalu sakit untuk menerima semua kenyataan.
"Kamu sudah paham Fanya!" Ucap Lisa yang sedari tadi menyaksikan keributan antara saudara tiri.
Fanya enggan menatap wanita itu yang lagi lagi hanya memikirkan dirinya sendiri.
"Kamu jangan susahin papah kamu,kamu udah besar bisa cari uang sendiri! Kamu juga harus sopan sama Rena di alasan kita tidak menjadi gelandangan setelah Ayah kamu yang penyakitan mati!"
"Sudah cukup? Saya bisa pergi?" Fanya menggigit pipi bagian dalamnya menahan agar tidak menangis lagi.
Setelah kejadian itu Fanya enggan keluar dari kamar, sampai ia kelaparan pun dia tidak akan keluar.
***
Sejak kejadian dimana Samuel megantar Fanya pulang, sampai esoknya ia tak mendapat kabar apapun dari gadisnya itu.Pria mana yang tak cemas tidak ada kabar dari wanita yang dicintai nya, apakah dia sudah makan? Apakah dia baik baik saja? Entahlah yang ia harapkan semoga gadisnya itu baik baik saja.
Samuel mencoba menghubungi Fanya dari pagi tapi tetap tak ada balasan dari sana terpaksa pagi pagi ini ia harus kerumah Fanya.
Ting tong
Lisa yang sibuk menonton tv langsung beranjak untuk membuka pintu, siapa tau itu paket karna dua hari yang lalu ia membeli baju online.
"Eh nak Samuel, masuk ayo," Lisa tersenyum mempersilahkan Samuel untuk masuk kerumah. Samuel hanya mengganguk sebagai jawaban, ya memang Lisa sudah mengenal Samuel, dan ia tau bahwa pria tampan itu kekasih dari anak kandung nya Fanya.
Sebenarnya Lisa itu baik, hanya ia lebih mementingkan ego nya untuk membenci Fanya. Samuel yakin suatu saat Lisa akan menyesal telah memperlakukan Fanya tidak adil.
"Tante buatin minum dulu ya." Belum sempat Lisa bergegas menuju kedapur, Samuel mencegah nya, karna tujuan nya kesini hanya untuk melihat Fanya. Jika ia bertanya keadaan Fanya pada Lisa, sudah pasti perempuan itu tidak akan jujur sama seperti Rena.
"Gak usah saya langsung keatas dulu," ucap Samuel dingin dan langsung naik ke atas. Lisa mengganguk, lalu melanjutkan menonton tv.
Jika kalian tanya Rena dimana? Jawabannya Dia saat ini bersekolah karna hari ini hari senin. Tapi tidak untuk SMA Bhakti Mulia, hari ini diliburkan satu hari karna besok akan diadakan Camping jadi mereka harus menyiapkan diri dari sekarang.
***
TBC!
Salam manis❤️
STARLA 30
KAMU SEDANG MEMBACA
B A C K S T R E E T
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA:')))] Ini bukan cerita bad boy bertemu dengan bad girl. Bukan juga tentang ketua geng montor yang bertemu dengan gadis polos. Dan juga bukan berkisah tentang pertemuan yang berakhir menjadi pasangan. Tapi ini be...