47.Penculikan

384 17 10
                                    

YUK VOTE+COMMENT
.
.
.
HAPPY READING ❤️

*****

#Flashback lanjutan part 45

"MATI AJA LO! LO PARASIT YANG GAK PANTES IDUP!"

Deghh.....

Kenapa rasanya begitu sakit apakah ia parasit? Bagi siapa? Keluarganya atau lebih parahnya lagi ia juga parasait di keluarga Samuel?

DUAKHHH.......

Fanya merasakan sakit sangat hebat di bagian kepala belakangnya karna Rena baru saja mendorongnya hingga membentur pojokan meja belajar,Rena yang merasa puas melihat expresi kesakitan Fanya pergi dengan senyuman Devil .

"Kalau aku memang parasit? Apa pantas aku pergi Al?"gumam Fanya sambil berusaha menahan rasa sakit.

Fanya berusaha berdiri namun nihil hasilnya ,tanganya bertumpu pada ranjangnya tanganya bergerak memyentuh pelipisnya yang ternyata mengeluarkan cukup banyak darah dan semenit kemudian kegelapan menyelimuti pengelihatan gadis itu ,tubuhnya sudah lemas dan tidak sadarkan diri.

"Mampus aja sekalian biar gue gak repot nantinya"Rena melengang meninggalkan Fanya yang tidak sadarkan diri.

"Fanya!"

"Fanya!"

"FANYAA!!!!"Suara teriakan Lisa menggema di seluruh penjuru ruangan.

Lisa menaiki tangga menemukan anak tirinya tengah berjalan keluar dari kamar Fanya putri kandungnya, tidak ada perasaan takut bagi Rena ia tetap bersikap santai seperti tidak terjadi apa apa.

"Fanya dimana?Mamah mau nyuruh dia bersihin piring piring kotor"

"Paling juga molor!"

Lisa memasuki kamar Fanya namun bukanya menemukan anaknya yang sednag tidur melainkan tengah terluka , naluri seorang ibu mulai muncul lagi ia merasa iba dengan putri kandungnya.

"RENA!"

"Ya ma?"Rena yang hendak memasuki kamar berhenti sejenak menangapi panggilan Lisa

"Kamu melukai Fanya?"suara Lisa mulai bergetar.

"Terus?"

"RENA!!!"

"Apasih ma,biasanya aja bodo amat sama itu anak,"

"Kamu udah keterlaluan Rena!"

"Oh,Rena capek!"

Bruakk.......

Rena membanting pintu kamarnya kuat , dadanya naik turun karna emosi yang terus meluap air matanya meluncur dengan deras,tanganya mengepal kuat sedang otaknya tengah memikirkan rencana licik.

"Gue pastiin kalian lenyap!"

***
Samuel merasakan tubuhnya teramat lemah seperti tidak ada sedikitpun tenaga, hatinya sangat sakit bak tertusuk puluhan tombak.Sebagai laki laki ia jarang sekali menangis namun kali ini Samuel menitihkan air mata hingga membasahi kemeja hitamnya.

Hanna tersenyum puas karna sudah tidak ada lagi saingan baginya untuk mendapatkan Samuel,Gadis itu mengelus punggung Samuel lembut sedang pria dengan setelan hitam itu tengah memandangi kerumunan yang berada tidak jauh di depanya.

Cindy,Tiara,Cia, Riyan , Yosen ,Keenan, maupun Rey juga mengenakan pakaian berwarna hitam lengkap dengan kacamata hitam serta kerudung yang di kenakan para wanita.

B A C K S T R E E TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang