44.Curahan hati Rey

268 10 0
                                    

Maaf yaa gak jadi up tadi sore 😅 sebagai gantinya aku langsung double up nih,tapi aku gabung jadi satupart totalnya 2000+ word❤️

Happy Reading ❤️

****

Fanya mendengus kesal,tangannya bersedekap dada  menunggu apa lagi yang akan Rey perbuat pasalnya dua buah bantal menghantam wajah Fanya cukup keras.

"Eh eh-sorry napa ,muka lo serius amat! gue tak-"

Reyno menggaruk tengkuknya bingung harus bagaimana meneruskan perkataanya dikala kaum hawa di depanya ini terlihat seperti macan yang siap menerkam mangsa.

"Anterin gur pulang ,gue capek Rey!"lirih Fanya dnegan expresi wajah lesu tidak seperti tadi.

krik krik........

Secepat ini emosi wanita berubah?benar orang orang Reyno terlalu banyak menjomblo senhingga kurang tau masalah perempuan.

"Lo nggak marah?"tanya Rey hati hati.

"Maunya tadi gitu! berhubung gue tambah pusing gajadi deh!"

"Lo sakit!"panik Rey.

Cepat cepat pria itu mengecek suhu badan Fanya yang yang ternyata sangat panas , serta wajahnya cukup pucat,bagaimana ia tidak menyadari nya dari awal kalau Fanya sakit sungguh bodoh!.

"Ish,nggak usah pegang pegang jidat gue,najis!"gerutu Fanya tidak terima .

"Badan lo panas banget! lo nginep sini aja gimana?"

Fanya memandang mata Rey sebentar lalu memalingkanya berfikir apa yang akan orang bilang nanti kalau perempuan nginep di rumah laki laki yang baru di kenal!?.

"Gue mau pulang Rey!"

Jdaarrrr............

Fanya menahan napas nya apalagi ini hujan tiba tiba turun seperti di sinetron sinetron saja , semoga saja Rey memiliki mobil untuk mengantarnya pulang.

"Lo punya mobil kan!secara lo kan-"

Reyno menggeleng pelan,Fanya meunjuk wajah Rey melotot.

"G-gue punya tapi......"

"tapi?"

Fanya memicingkan matanya curiga entah apa yang sedang di rencanakan bossnya.

"Anu itu di servis,iya iya lagi di servis!"

"Mobil lo yang lain?"

"Gue cuman punya dua masih di servis semua ,hehehe,"

Maaf Fan,gue pengen sehari aja egois,batin Reyno

Fanya menggigit pipi dalamnya,badannya ia senderkan di sofa sambil memejamkan mata,entahlah dia sudah sangat lelah dan kepalanya terasa ingin pecah saja karna saking pusingnya .

Setelah di ingat ingat ia menangis tidaj terlalu lama hanya kurang lebih 1 jam lah tapi kenapa efeknya separah ini, tidak mau bertambah sakit Fanya memutuskan tertidur disini saja urusan Samuel,Mamahnya atau Rena itu urusan nanti.

"Fan!"

"Fan!"

"Fanyaaaa!"Reyno mengguncang pelan tubuh Fanya berharap perempuan itu menyahutinya.

Otak Rey memunculkan sebuah ide yang entah dari mana datangnya, ia mengecek hembusan nafas Fanya dengan tanganya , dalam hatinya sangat was was apabila Fanya sudah tidak bernafas lagi bagaimana ini?

B A C K S T R E E TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang