Author POV
"Urrgghh ... akhirnya gue pulang juga." Natcha meregangkan otot-otot tubuhnya. Berjalan memasuki rumah lalu menghempaskan badan di atas sofa putih.
Justin, sang tunangan yang mulai bucin pun hanya bisa geleng-geleng kepala. Sambil terus berjalan dengan menenteng tas kecil gadisnya, lelaki itu berdecak gemas. "Ck. Dasar nakal! Disuruh tinggal sehari lagi di rumah sakit gak mau."
"Justin, makanan di rumah sakit tuh gak enak. Hambar. Mana bau obat lagi," balas Natcha membela dirinya.
"Tapi 'kan lo belum sembuh," keukeuh Justin tak mau kalah. Lelaki itu menempelkan punggung tangannya pada kening Natcha yang diikuti pergerakkan bola mata gadisnya.
"Udah gak demam, 'kan?"
Justin membuang napasnya, "Iya sih. Tapi bukan berarti lo itu udah sembuh total."
"Ckck. Lo khawatir banget sama gue," cibir Natcha sengaja ingin memancing tunangannya agar mengatakan perasaan yang tengah ia rasakan. Entahlah tapi Natcha merasa senang dan takut disaat bersamaan.
Justin menangkup kedua pipi mulus gadis di hadapannya, "Ya jelas gue khawatir lah. Orang gue sayang sama lo."
"Masa'?" tanya gadis itu seolah tidak percaya. Ah tapi tidak. Sebenarnya ia hanya ingin meyakinkan hatinya bahwa makhluk Tuhan di hadapannya kini benar-benar tulus dengan semua ucapan manis yang keluar dari mulutnya.
Tanpa ragu Justin menganggukkan kepala. "Kalau gitu, ayo kita lakuin 'itu'," ajak Natcha yang sukses membuat lelaki itu mengernyitkan dahi bingung.
"Maksudnya?"
"Gak mungkin lo gak ngerti," lanjut Natcha dengan melipat kedua tangan di depan dada. "Ayo," rengeknya kemudian hendak melangkahkan kaki.
"Natcha!" Justin menahan pergerakan gadis itu, membuatnya menolehkan kepala. Setelahnya ditangkupnya kedua pipi Natcha yang mengakibatkan pandangan mereka bertemu.
"Gue gak bisa lakuin itu," tolak Justin masih menangkup kedua pipi mulus gadisnya.
"Yah. Kenapa?"
Lelaki itu menarik napasnya panjang, "Gue sayang sama lo. Gue gak mau hancurin apa yang udah lo jaga selama ini," jawabnya yang membuat gadis itu terdiam membisu. Bukan, ia bukan kecewa atas penolakan Justin. Ia hanya merasa hatinya sudah benar-benar yakin dan percaya sepenuhnya pada lelaki itu. Karena tujuan gadis itu melakukan ini tidak lain dan tidak bukan hanya untuk mengetes seberapa sayang Justin pada dirinya.
"Tapi lo udah janji bakal ngasih apapun yang gue minta ...." masih dengan dramanya, Natcha menjawab dengan nada kecewa. Justin menggeleng pelan, menandakan ia berpegang teguh pada pendiriannya.
"Maaf, gue cuman mau benar-benar menjaga lo."
Natcha menghempaskan genggaman tangan tunangannya. Gadis itu menyembunyikan senyuman di balik wajah marahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUSTIN [ COMPLETED ]
HumorFOLLOW DULU AKUN AUTHOR!! WAJIB BERI VOTE DAN KOMEN JANGAN JADI SILENT READERS 15+ - - - - - ❝ ketika salmon dan singa dijodohkan ❞ Masih menceritakan seorang bad boy and good girl yang bertemu secara tidak sengaja. Seseorang bernama Justin Atla...