FOLLOW DULU AKUN AUTHOR!!
WAJIB BERI VOTE DAN KOMEN
JANGAN JADI SILENT READERS
15+
- - - - -
❝ ketika salmon dan singa dijodohkan ❞
Masih menceritakan seorang bad boy and good girl yang bertemu secara tidak sengaja. Seseorang bernama Justin Atla...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan menilai masa lalu karena itu tempat semua orang bersalah.
~Natcha Sheila Saputri~
----- Natcha mengunyah makanan yang disuapkan oleh tunangannya. Saat semua sahabat gadis itu datang menjenguknya sepulang sekolah, Justin sempat kebingungan mencari makanan yang sangat Natcha ingin. Sup ayam spesial yang sering ia beli ketika sakit.
"Lo kapan pulang Nat?" tanya Zarra. Natcha menelan makanannya kemudian mengedikkan bahu tak acuh.
"Bay, gue kangen hangout sama lo," timpal Caylin. Natcha yang teringat sesuatu pun melirik tunangannya tajam. Justin tidak mengerti dengan tatapan itu.
"Lo belum minta maaf sama si Cay. Seenak jidat nuduh anak orang, sekarang bertindak seolah lo gak salah apa-apa," hardik Natcha dalam satu tarikan nafas. Sebenarnya Justin malas tapi mau bagaimana lagi? Khawatir ibu negara akan ngamuk gak jelas.
"Caylin Alexandra maukah kau menerima permintaan maaf dari manusia tampan ini? Dengan setulus-tulusnya? Jiwa, hati, raga, dan pikiran hanya untuk Tuhan Yang Maha Esa?" Caylin mengangguk kikuk. Sementara Natcha dan Zarra sudah tertawa terbahak-bahak.
"SUMPAH LO KESURUPAN APA SIH? HAHAHA... ABSURDNYA GAK KETOLONGAN. HAHA..." gadis itu memegang perutnya yang terasa keram karena terlalu ngakak. Padahal menurut Justin itu biasa saja. "Ya Allah ampunilah tunangan hamba ini," sambung Natcha begitu tawanya hampir mereda.
Perhatian semua orang dalam ruangan bertuliskan VIP itu teralihkan pada seorang laki-laki yang baru membuka pintu. Nando berjalan mendekati bangkar dengan wajah tampan yang melebihi ambang batas.
"Lo boleh pulang hari ini," ujarnya membuat Natcha senang bukan main. Gadis itu bahkan mengecupnya berkali-kali. Dimulai kening, kedua mata, hidung, pipi, serta dagunya. Hanya melewatkan bibir, karena menurutnya bibirnya itu untuk seseorang.
"Bang Do gue seneng," Natcha memeluk tubuh kekar Nando erat. Walau Nando merasa senang, tapi ia tidak boleh lupa akan kehadiran Justin disini.
"Udah ah elah. Tunangan lo tuh cemburu."
Justin tersenyum simpul sementara Natcha sudah melepaskan pelukannya. Gadis itu menarik sebelah tangan Justin agar mendekat pada bangkarnya.
"Duduk sini," titahnya sambil menepuk tempat sebelah. Bukan tidak mengerti, lelaki itu hanya merasa malu melakukannya di depan orang banyak. "Sini," ulang Natcha gemas. Justin pasrah saja kemudian ia merangkak dan menempati tempat sebelah gadisnya. Tanpa aba-aba Natcha memeluk erat tunangannya.
"Gue sayang sama lo," bisiknya pelan. Justin tersenyum sumringah sementara semua temannya kini menatap jengah pada kedua orang itu. Serasa dunia ini milik berdua.