Chapter 15 (pilihan sindy)

38 3 0
                                    

Tiga hari berlalu Rendy dan alvan sudah kembali berbaikan berkat sindy

Flashback on
"Kak alvan boleh bicara bentar?" ucap sindy yang berdiri didepan alvan

"Iya ada apa sin?" Tanya alvan

"Kakak masih marahan yah sama Rendy?" Tanya sindy

"Nggak kok cuman belum baikan aja" jawab alvan dengan terkekeh

"Itu sama aja kali kak" sindypun ikut tertawa

"Sindy mohon yah kak baikan yah sama Rendy kalian kan sahabatan" ucap sindy lagi "semua ini juga salah sindy jadi sindy mohon kak" lanjut sindy

"Iya nanti baikan aku juga udah ga permasalahin, kalau pilihan kamu emang sama Rendy aku ga bisa apa - apa juga sin kamu cukup jadi adik aku aja kayak dulu aku juga udah seneng" ucap alvan

"Maaf yah kak" ucap sindy

"Iya adikku" ucap alvan diiringi kekehan, sindypun tersenyum

Flashback off

19.00 pm WITA

WhatsApp
Rendy
"Sin udah tidur yah?"

Sindy natalia Fransiska
"Belum, kenapa ren?"

Rendy
"Kamu keluar deh aku depan rumah kamu"

Sindy
"Eh ngapain?"
"Ya udah tungguin"

"Eh ren ayo masuk, aku ambilin minum dulu" ajak sindy

"Ga usah aku cuman sebentar aja" ucap rendy

"Tumben datang malam - malam gini, penting banget yah?" Tanya sindy

"penting banget" jawab rendy, sindypun ikut terduduk disamping Rendy

Rendy memandang sindy dengan penuh harap namun diiringi kekhawatiran pula

"Sin aku mau nagih jawaban dari kamu" ucap Rendy

"Ehh...yang itu" sindy seketika gugup melihat pandangan Rendy yang begitu dalam

"Kamu Nerima aku atau nggak?" Tanya Rendy langsung ke inti

Sindy tampak berfikir dan tak menjawab

"Kalau kamu nolak aku juga terima, keputusan ada dikamu" ucap rendy lagi, melihat sindy hanya diam sepertinya harapannya memang sudah tidak ada lagi

"Maaf aku ga bisa..." Rendy menutup mata dan tertunduk

"Ga bisa nolak maksudnya" lanjut sindy dengan senyuman yang begitu merekah

"Beneran? Kamu kasi aku kesempatan kedua?" Tanya Rendy meyakinkan

"Iya, aku udah pikirin, ga ada salahnya untuk kesempatan kedua, walaupun ini juga ketakutan aku, walaupun ini juga kecemasan aku, tapi aku berusaha yakinin diri aku sendiri, aku yakin juga sama kamu jadi aku mohon jangan kecewain aku lagi ren, aku singkirin prinsip aku, aku buang ego aku, aku ikutin kata hati aku karena aku masih cinta kamu" jawab sindy dengan air mata dan senyuman, bisa dibilang ini tangis bahagia

"Makasih, aku ga ngerti lagi mau bilang apa, aku nyesel dulu, tapi sekarang aku janji akan bahagiain kamu" ucap Rendy dengan mata yang berkaca-kaca dan senyuman yang sangat manis

"Buktiin yah" ucap sindy

"Pasti sayang" ucap Rendy dengan menarik sindy kepelukannya

"I love you" ucap Rendy lagi

"Love you more" balas sindy dengan mengeratkan pelukannya

Setelah sesi peluk-pelukan Rendy pun langsung pergi mengingat ini sudah malam dan tak baik berduaan dengan lawan jenis didalam rumah ditambah lagi orangtua sindy tidak dirumah, Iyah takut khilaf, hehe

"Aku pulang dulu yah, besok aku jemput" ucap Rendy

"Iya, hati-hati"

Rendy memasuki mobilnya dan pulang kerumahnya dengan senyuman yang begitu mekar

"Semoga ini yang terbaik" ucap sindy dan juga memasuki kamarnya untuk tidur, semoga semua ini adalah pilihan terbaik.

#Hai selamat hari raya idul fitri bagi yang menjalankan, maaf yah baru bisa upload nya sekarang, selamat membaca, jangan bosen dulu yah.
Follow Ig ku yah @harrmaa

And We Meet Again (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang