Chapter 31 (menyesal)

46 4 0
                                    

Melly yang khawatir mendengar kabar sindy masuk rumah sakit mengabari sahabatnya yang lain tak terkecuali dia juga mengabari Martin pacarnya dan kini Melly, tari dan juga afi sudah berada di ruang tunggu rumah sakit menunggu kabar sindy yang masih ditangani dokter di ruang UGD

"Tante gimana keadaan sindy?" Tanya tari pada Anita mama sindy

"Kalian bantu doa yah semoga sindy cepat membaik" ujar Anita masih menahan tangisnya membuat para sahabat sindy ikut sedih

"Pasti tante kita selalu doaain sindy" ucap afi diangguki yang lainnya.

Sedangkan ditempat lain Martin masih susah mencerna apa yang disampaikan oleh Melly, sebuah pesan WhatsApp yang mengatakan bahwa sindy masuk rumah sakit karena ditabrak mobil dan berada diruang UGD membuatnya tercengang

"Lo kenapa tin?" Tanya Bobby pasalnya mereka tengah berkumpul dirumah Rendy malam ini

"Sin..dy" ucap Martin terbatah

"Sindy kenapa?" Tanya alvan kali ini sedangkan Rendy masih mendengar

"Sindy Masuk UGD karena ditabrak mobil" ucap Martin membuat semuanya kaget bahkan Rendy yang awalnya biasa aja ikut kaget dan jangan tanyakan lagi bagaimana khawatirnya seorang Rendy mendengar kabar buruk tentang gadis yang ia sayangi

"Lo jangan bercanda, kalau Lo mau jebak gue nggak gini caranya tin" ucap rendy yang bercampur emosi dan khawatir

"Gue nggak bercanda Lo liat aja nih Melly WhatsApp gue" ujar Martin memperlihatkan pesan yang dikirim Melly kepada sahabatnya

"Kita kerumah sakit sekarang" ujar Rendy tanpa basa-basi

"Ren udah tengah malam mendingan besok aja" ucap alvan berusaha menenangkan sahabatnya

"Nggak bisa gini kalau kalian nggak mau gue pergi sendiri" putus Rendy

"Oke kita ikut ayo" ucap Bobby mengikuti Rendy yang sudah berjalan keluar namun setelah menuruni tangga Rani mama Rendy memberhentikan langkah mereka

"Mau kemana ren tengah malam gini?" Tanya mama Rendy

"Kerumah sakit ma sindy masuk rumah sakit" jawab Rendy

"Yaampun kok bisa ren?" Tanya mamanya lagi

"Aku juga nggak tahu ma kronologinya, aku kesana dulu mama bantu doain yah" ucap Rendy dan menyalami tangan mamanya diikuti sahabatnya

"Kita pergi dulu Tante" ucap yang lainnya

"Hati-hati kalian" ucap Rani mengakhiri percakapan mereka.

Sesampainya dirumah sakit
"Tante gimana keadaan sin..."

"Buk...buk..." Belum sempat Rendy menyelesaikan pertanyaannya Raka sudah menghajarnya

"Semua ini gara-gara Lo, Adek gue begini karena Lo bangsat" Raka tak bisa menahan emosinya kali ini, adik yang sangat ia sayangi harus terbaring lemah dirumah sakit yang dimana masalahnya berawal dari seorang Rendy

"Rak udah Raka" ujar Anita membuat raka menghentikan perkelahiannya sedangkan Bobby, alvan dan juga Martin membantu Rendy berdiri namun sebuah tamparan tak kasat mata mengenai Rendy sebuah kenyataan bahwa laki-laki yang selama ini ia kira adalah selingkuhan sindy ternyata adalah kakak sindy, apakah Rendy menyesal telah menuduh sindy yang tak benar? Jawabannya ya kita tahu penyesalan selalu berada diakhir

"Rendy maafin Raka yah dia baik kok tapi emosinya sedang berada dipuncak dia sangat sayang sama adiknya dan melihat sindy terbaring lemah membuatnya begini" ucap Anita

"Nggak masalah Tante ini memang berawal dari salah saya jadi ini nggak ada apa-apanya sama apa yang dirasain sindy sekarang" ucap Rendy

"Sekarang kita nggak bisa salahin siapa-siapa ini udah takdir tuhan kita semua hanya bisa doain yang terbaik buat sindy sekarang" lanjut Anita dan tak lama dokter keluar dari UGD

"Gimana dok keadaan anak saya?" Tanya Anita

"Anak ibu masih dalam keadaan koma dan belum sadarkan diri mohon doanya untuk kesembuhannya" ucap dokter tersebut

"Lakukan yang terbaik untuk anak saya dok" kini Atalarik yang berbicara setelah beberapa waktu tadi hanya terdiam mencerna apa yang sebenarnya terjadi dan akhirnya ia menemukannya bahwa perubahan sikap sindy beberapa waktu lalu berhubungan dengan Rendy dan apakah kecelakaan yang dialami putrinya ada hubungan dibalik semua ini

"Kami pasti berusaha melakukan yang terbaik namun semuanya adalah ketentuan Tuhan, kalau begitu saya permisi dulu" ucap dokter itu

"Kalian pulang aja dulu yah biar Tante dan om yang jagain sindy, Raka kamu juga pulang besok pagi baru datang lagi" ujar Anita

"Iya mah aku pulang dulu" ucap Raka masih menatap sinis pada Rendy

"Tante kita juga pulang dulu besok kita datang lagi" ucap Melly

"Makasih yah kalian udah datang" balas Anita diangguki ketiganya

"Rendy dan yang lainnya kalian pulang juga besok kalian ujian kan" ucap Anita diangguki keempatnya dan merekapun akhirnya pulang.

Keesokan harinya hari pertama Ujian Nasional telah berlangsung Rendy berusaha fokus mengerjakan soal ujian walaupun sebenarnya apa yang ada dipikirannya hanyalah kekhawatiran tentang sindy dan juga rasa bersalahnya, setelah pulang sekolah Rendy mengunjungi rumah sakit

"Assalamualaikum om" ucap Rendy pada ayah sindy yang duduk diluar ruangan karena sindy belum dipindahkan keruangan rawat inap jadi harus bergiliran untuk masuk kedalam

"Waalaikumsalam ren" jawab Atalarik ayah sindy

"Gimana keadaan sindy om?" Tanya Rendy

"Begitulah ren masih belum ada perkembangan" jawab Atalarik

"Saya minta maaf om karena saya semua ini terjadi" ucap Rendy sangat menyesal

"Ini bukan salahmu ini sudah ketentuan yang harus sindy dan kita semua jalani, tapi om ingin mendengar cerita sebenarnya dari kamu tentang keadaan sindy sampai ia terbaring dirumah sakit ini" ujar Atalarik dan akhirnya rendy menceritakannya mulai dari Rendy yang cemburu melihat kedekatan sindy dan Raka yang belum ia tahu bahwa Raka adalah kakak kandung sindy pada waktu itu hingga Raka yang tak peduli lagi dengan sindy dan lebih memilih menemani Jesicca tak lupa Raka menjelaskan alasannya mengapa ia lebih memilih menemani Jesicca, sampai sindy meminta putus dan menjauh sepenuhnya dari Rendy dan akhirnya sampailah dihari sindy kecelakaan pada hari itu

"Maafin saya om" Rendy akhirnya menangis, siapa bilang lelaki tak bisa menangis buktinya jika mereka sangat mencintai seseorang air mata juga bisa keluar dari seorang lelaki, sekuat-kuatnya seseorang mereka mempunyai titik lemah dan rapuhnya tersendiri

"Minta maaf sama sindy jangan sama om, sekarang kamu masuk gih sindy pasti rindu sama kamu" ujar Atalarik tersenyum, setelahnya Rakapun keluar dari ruangan sindy dan selanjutnya Rendy lah yang masuk kedalam namun tampaknya perang dingin yang terjadi masih sangat kental dari kubu Raka.

"Hai sin kamu apa kabar?" Tanyanya yang sudah jelas tak ada jawaban hanya bunyi alat-alat rumah sakit yang menyahut

"Aku minta maaf sin udah buat kamu berada dikeadaan seperti ini, harusnya aku aja yang gantiin kamu diposisi ini, aku udah gagal jagain kamu, aku udah gagal bahagiain kamu, aku mohon bangun yah sin aku akan tebus semuanya"

"Aku sayang sama kamu melebihi aku sayang sama diri aku sendiri, kalau kamu nggak mau maafin aku nggakpapa sin tapi kamu harus sadar dan bangun dari tidur kamu" masih tak ada jawaban dan pertanda sindy akan sadar

"Yaudah aku balik dulu yah my queen i love you" sebuah kecupan mendarat di kening sindy dan setelah itu Rendy meninggalkan ruangan itu.

#lanjutannya udah ada lagi nih, siapa yang rindu sama keromantisan mereka berdua tapi sayang yah sindy belum sadar nih, kalau nanti sad ending jangan marah yah hehe
#budayakan vote dan comment
#typo bertebaran
#salam sayang dari author.

And We Meet Again (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang