Chapter 5 (vocalis baru)

118 16 1
                                    


Tidak semua yang datang akan menetap terkadang ia hanya singgah karena alasan tertentu.
~ H . W ~

Jam telah menunjukkan pukul tujuh pagi hari ini adalah hari minggu, Sindy tengah melakukan lari pagi disekitar kompleks perumahannya kompleks ini memang dikenal sunyi karena hampir semua pemiliknya adalah orang - orang super sibuk meski hari minggu mereka tetap saja bekerja dan pagi - pagi sekali tadi ketiga sahabat sindy telah pulang dengan alasan kesibukan masing - masing yang akhirnya menyebabkan sindy kini lari sendirian.

"Hay sin" sapa seseorang

"eh hay van" jawab sindy dengan berbalik menatap alvan

"udah kurus gini masih lari aja mau putus tuh badan" ucap alvan meledek

"eh jangan gitulah gini - gini gue juga tetap mau sehat juga, kan lari pagi bukan cuman untuk kurusin badan aja" balas sindy

"iya deh gue ngalah" ucap alvan dengan cengirannya

"oh iya kok lo bisa ada di kompleks gue sih?" tanya sindy
"biasa gue nginep rumah temen gue" jawab alvan

"emangnya ada temen lo yang tinggal disini?, setau gue nggak ada tuh" ucap sindy

"lo penasarankan gue kenalin yah" ajak alvan

"tapi orangnya baikkan?" tanya sindy

"iya baik mana mungkin gue ngenalin lo sama orang jahat sih" ucap alvan dengan sedikit terkekeh

"iya kali aja" jawab sindy dengan terkekeh sambil berlari

"awas ya loh" teriak alvan

"Eh sin tuh temen gue ada dibangku taman baru selesai olahraga kali, kita kesana, mau?" tanya alvan

"oke deh gue juga penasaran" jawab sindy, sindy dan alvan kini berjalan mendekati seseorang yang dimaksud

"eh van dari mana aja lo?" tanya rendy

"biasa cari angin segar" ucap alvan

"itu siapa?" ucap rendy lagi

"ini temen gue kenalin, sin ini nih temen gue" ucap alvan, seketika sindy mendonggak dan mendapati wajah tampan seseorang yang masih sangat ia hafal,

"sindy" ucap rendy dan sindy hanya terdiam

"oh udah kenal?" tanya alvan

"eh iya" ucap sindy yang menetralisir kegugupannya

"iya kenal dong, oh kita satu kompleks yah sin?" tanya rendy

"iya" jawab sindy cuek

"eh van gue pulang dulu yah kayaknya dicariin nyokap nih" ucap sindy mencari alasan

"oh yaudah gue antar lo yah" ucap alvan

"hmm nggak usah dekat juga kok" ucap sindy

"yaudah hati - hati yah" ucap alvan

"oke bye" ucap sindy sedangkan rendy hanya terdiam sedari tadi ia berfikir kali ini alvan cukup ramah dengan seorang perempuan kecuali orang tuanya ada yang mengganjal difikiran rendy tentang alvan dan sindy, alvan memang sangat cuek pada perempuan bahkan melebihi rendy namun entah kenapa hal itu tidak berlaku untuk sindy.

"Udah kenal lama sama sindy?" tanya rendy

"semenjak masuk SMA" jawab alvan

"temen atau demen?" tanya rendy yang masih berusaha netral ia tau jika yang ia hadapi sekarang adalah sahabatnya

"nggak tau gue, lo tau sindy itu orangnya kuat banget, gue baru nemu perempuan yang kayak gitu dia udah ditinggalin sama pacarnya tapi masih aja setia sampai - sampai nggak mau coba buat buka hatinya buat yang lain" ucap alvan dengan menatap lurus kedepan

And We Meet Again (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang