Chapter 6 (damai)

106 16 0
                                    

"Jika kau dan aku tidak bisa menjadi kita dalam ikatan cinta mungkin saja kau dan aku bisa menjadi kita dalam ikatan pertemanan"
~ author ~

085xxxxxxxx : "Gue ada didepan rumah lo, keluar gih" seperti itulah pesan singkat yang masuk melalui aplikasi line diHP sindy, "nomor siapanih?" tanya sindy pada dirinya sendiri, sindypun mengintip dari balkon kamarnya yang akhirnya membuatnya menganga melihat seorang yang berada didepan pagarnya "what? ngapain tuh rendy datang kerumah?" sindypun keluar dari kamarnya mencoba keluar membuka pintu.

"Ngapainsih lo disini ren?" tanya sindy pada rendy

"Akhirnya lo udah bisa ngomong nggak sekaku tadi sore" ucap rendy penuh syukur

"Mau apa?" tanya sindy lagi

"Nggak dibukain pintu nih?" tanya rendy

"Yaudah masuk" ucap sindy dengan membuka pagar rumahnya maklum beberapa hari ini satpam rumah sindy izin untuk pulang kampung, kini rendy mengekori sindy dari belakang masuk menuju rumah sindy

"Banyak yang berubah yah semenjak tiga tahun lalu" ucap rendy yang memerhatikan dengan dtail bagian per bagian setiap rumah sindy rumah yang dulu menyimpan sejuta kenangan indah, baginya rumah ini banyak berubah

"Yap betul, duduk disini aja" ucap sindy yang menunjuk sebuah sofa dengan warna silver yang begitu mewah

"Iya sekarang duduk disini nanti duduknya dipelaminan" ucap rendy sedikit menggoda

"Ohh Udah pintar gombal" ucap sindy dengan sedikit terkekeh, karena sindy sangat tau betul jika rendy adalah lelaki yang kurang dalam hal menggombal atau berkata mesra

"Dikit - dikit aja bolelah" ucap rendy dengan tersenyum, ia bahagia melihat sindy bisa tertawa lagi, entah keberanian apa juga yang membuatnya nekad untuk datang kerumah sindy namun dari keberaniannyalah sebuah keberuntungan datang

"Eh ada tamu rupanya" ucap anita yang keluar dari kamarnya sebab mendengar suara berisik dari luar

"Assalamualaikum tante, apa kabar?" ucap rendy pada anita mama sindy dengan menyalami tangannya

"Waalaikumsalam, kabar baik, temannya sindy?" tanya anita pada rendy yang menurutnya baru ia lihat namun sebenarnya anita sudah mengenal rendy

"Ini rendy ma temannya sindy" ucap sindy memberitahu mamanya

"Oh rendy tambah ganteng kamu tante jadi pangling aja ngeliatnya, apa kabar kamu ren?" ucap anita yang baru menyadari bahwa laki - laki yang ada dihadapannya ini adalah rendy

"Kabar baik tante, maaf juga baru sempat kesini tante, soalnya kemarin ada urusan dijerman" jawab rendy memperjelas

"Oh iya nggakpapa ren, nggak nyangka aja ketemu sama kamu lagi, yaudah duduk aja dulu tante masuk dulu" ucap anita berjalan meninggalkan ruang tamu

"Eh ren, diminum dulu" ucap sindy dengan memberikan segelas minuman

"Eh makasih jadi repot aja lo sin" ucap rendy

"Jadi tujuan lo kesini mau apa?" tanya sindy to the point

"Nemuin prioritas gue" jawab rendi mantap

"Salah alamat dong prioritas lo nggak ada disini" ucap sindy dengan sedikit tertawa

"Sin gue tau gue salah, gue tau kisah tiga tahun lalu itu masih buat lo terpuruk banget tapi gue nggak bisa bohongi diri gue sendiri gue masih cinta sma lo sin, gue masih sayang sama lo, gue mohon maafin gue" ucap rendy sambil menatap sindy

"Gue udah maafin lo ren tapi lo juga harus ngerti Kita udah nggak bisa kayak dulu lagi" ucap sindy dengan menatap keluar jendela

"Oke, kalau kita nggak bisa sama - sama lagi kayak dulu, semoga kita bisa temenan" ucap rendy

And We Meet Again (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang