"Elvan!" pekik Yugo saat melihat laki-laki itu berjalan melewati kelasnya.
Elvan menghentikan langkahnya kemudian menatap Yugo yang kini terlihat berlari kecil menghampirinya.
"Lo mau kemana?" tanya Yugo cepat.
"Gak kemana-mana."
Yugo memicingkan matanya curiga, ia tau betul jika Elvan saat ini sedang membohongi dirinya.
"Lo mau cari Zella kan?" tanya Yugo mengintimidasi.
"Gak."
Yugo mengangguk-anggukkan kepalanya berpura-pura percaya, "Lo kemarin kemana?"
"Kenapa gak sekolah?" tanyanya memperjelas.
"Jemput mama," jawab Elvan singkat.
"Mama lo di rumah?" tanya Yugo bersemangat.
"Iya kemarin."
"Kalau sekarang?"
Elvan berdecak kesal, "Banyak bacot, gue lagi gak ada waktu buat ladenin lo."
"Katanya gak kemana-mana," sindir Yugo.
"Udahlah ngaku aja, lo lagi cariin Zella kan?" tanyanya menggoda.
"Sok tau," jawab Elvan kemudian berlalu meninggalkan Yugo.
"Padahal gue mau kasih tau kejadian uwaw yang terjadi kemarin," ucap Yugo setengah berteriak agar Elvan yang sudah sedikit jauh darinya bisa mendengarkan ucapannya.
Ah Yugo agaknya salah, Elvan bukan tipe laki-laki yang senang bergosip dan akan menghampirinya hanya karena berita yang ia anggap tak penting.
"Ini tentang gadis yang lagi lo cariin!" Yugo yakin bahwa teriakannya kali ini mampu membuat Elvan penasaran. Dan benar saja laki-laki itu segera berbalik dan kembali menghampirinya.
"Zella kenapa?" tanya Elvan cepat.
"Katanya lagi gak cariin Zella."
Elvan menatap wajah Yugo kesal, "Zella kenapa?"
"Lo beneran pengen tau tentang dia?" tanya Yugo tak percaya.
"Dia kenapa?" tanya Elvan sedikit mendesak. Sungguh, Elvan benar-benar kesal dengan tingkah Yugo.
Yugo tertawa terbahak-bahak melihat wajah Elvan yang terlihat benar-benar penasaran. Kenapa temannya ini sangat ingin tau tentang gadis itu? Yugo tidak salah kan kalau punya pikiran bahwa Elvan menyukai gadis itu?
Sedangkan Elvan hanya diam menatap wajah Yugo datar, membiarkan laki-laki itu tertawa sepuasnya selama beberapa menit. Dan mungkin sekarang laki-laki itu sudah merasa cukup, Yugo dengan cepat mengubah ekspresinya menjadi sedikit lebih serius.
"Dia kemarin bertengkar sama Shiren dan Dina."
"Terus kepergok pak kepsek."
"Jangan sela omongan gue!" titah Yugo saat melihat Elvan membuka mulutnya, mungkin ia ingin bertanya.
"Terus gue denger-denger papanya dateng habis itu bawa dia pulang."
"Dan hari ini gue yakin dia pasti gak sekolah."
"Sesi tanya jawab saya buka, silakan untuk pertanyaan pertamanya bisa diutarakan," ucap Yugo.
Tanpa memperdulikan ucapan laki-laki itu bahkan tanpa mengucapkan terima kasih atau basa-basi lainnya, Elvan bergegas pergi meninggalkan Yugo yang kini sudah mengabsen seluruh penghuni kebun binatang karena kekesalannya dengan laki-laki itu.
Saat sampai di koridor yang lumayan sepi, Elvan mengeluarkan ponselnya kemudian berusaha menghubungi gadis itu namun beberapa kali mencoba, nomor gadis itu tetap tidak aktif. Ia yakin bahwa pasti terjadi sesuatu dengannya. Dan jika bisa, mungkin saat ini ia akan kabur dari sekolah kemudian pergi ke rumah Zella untuk memastikan keadaanya baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZELLA
Teen FictionLaki-laki itu menyeringai, "Kerjakan atau ...." "Atau apa?" tanya Zella berani. Laki-laki itu melirik sekilas bibir Zella, "Gue cium." Zella tersenyum remeh, ia berani bertaruh bahwa laki-laki ini hanya mengancamnya. Dengan berani ia berjalan ke dep...