32

372K 26.4K 2.8K
                                    

"Zella!" teriak seseorang dari luar rumahnya membuat Zella yang tengah sibuk menyiapkan makan malamnya menghentikan kegiatannya.

"Buka pintunya!" teriakan kedua diiringi dengan gedoran tak sabar membuat Zella tergesa-gesa mendekati pintu utama rumahnya.

Saat pintunya terbuka lebar, Shireen yang tadi berteriak dengan cepat menarik tangan gadis itu keluar rumah.

"Apaan sih?!" tanya Zella kesal sambil menghentakkan tangannya yang ditarik paksa oleh Shireen.

Plak

Satu tamparan tiba-tiba melayang di pipi kanan Zella.

"Apa maksud lo, hah?!" tanya Shireen penuh emosi.

Zella mendorong bahu gadis gila yang sekarang ada di depannya, "Harusnya gue yang tanya, maksud lo apaan?!"

"Gue udah pernah kasih peringatan sama lo, jangan pernah deket-deket sama Elvan!" Kilatan marah jelas terpancar dari mata Shireen.

Zella berusaha menghadapi gadis itu setenang mungkin, "Maksud lo apasih? Gak jelas banget."

"Jangan pura-pura gak tau, gue udah peringatin sebelumnya untuk jauhin Elvan!!" Shiren menunjuk wajah Zella dengan telunjuknya, "tapi lo malah pacaran sama dia."

"Gue gak pacaran sama Elvan!" jawab Zella jujur. Memang betul kan? Apa pernyataan Elvan tadi pagi cukup kuat untuk menjadi alasan hubungan mereka terbentuk begitu saja?

Shireen menatap sinis wajah Zella, "Halah gausah bohong deh lo! Udah jelas-jelas berita hubungan kalian tersebar di sekolah."

"Gue jawab jujur juga lo gak percaya kan? Terus mau lo apa?" tanya Zella malas.

"Mau gue? Mau gue ini!" Dengan cepat Shireen melangkah maju kemudian menjambak rambut Zella, "ini balasan karena lo berani-beraninya ngambil Elvan dari gue!"

Zella yang diperlakukan seperti itu jelas tidak akan tinggal diam saja, gadis itu bahkan balas menjambak rambut Shireen.

"Kalau gitu, apa bedanya lo sama gue? Lo juga ngambil papa gue!" desis Zella tajam. Sekuat tenaga gadis itu berusaha menjauhkan tubuh Shireen. Bukannya ia takut, jika acara jambak-menjambak mereka terus berlangsung pasti tak akan ada habisnya. Sebaiknya ia mengalah saat ini.

"Papa yang lebih milih gue daripada lo! Jadi lo gak berhak kalau bilang gue yang merebut papa dari lo!" ucap Shireen tak terima.

Zella mendorong tubuh gadis itu sehingga sedikit terhuyung ke belakang.

"Heh!" Tunjuknya tepat di depan wajah Shireen. "Kalau gitu impas kan? Elvan buktinya lebih milih gue daripada gadis ular kayak lo!"

Shireen mengepalkan tangannya kuat, saat ini ia benar-benar merasa geram dengan ucapan Zella. Sejak tadi pagi di sekolah ia sudah menahan diri agar tidak mencari masalah dengan Zella di sekolah. Tentu alasannya karena ia takut jika nanti mereka akan berakhir di ruang BK dan papanya akan tau kelakuan Shireen yang sesungguhnya. Ia tak mau jika kasih sayang papanya berkurang padanya. Ia juga tak mau jika Elvan menjadi milik Zella. Shireen benar-benar membenci Zella, apapun caranya ia akan menghancurkan gadis itu.

"Putusin Elvan sekarang juga!" titah Shireen tegas.

Zella tersenyum miring, "Emang lo siapa? Harus banget gua turuti perintah lo?"

"Laki-laki kan masih banyak, kenapa lo rebut Elvan?!" teriak Shireen frustasi.

Sejak laki-laki itu sah menjadi siswa di SMA Elington, Shireen sudah menaruh perasaan dengannya. Dan belum sempat ia merasakan indahnya cinta, Zella yang notabenenya adik tirinya dengan mudah merebut semuanya. Shireen bersumpah tak akan membiarkan orang yang dicintainya bahagia bersama Zella. Lalu sekarang masih pantaskah Shireen disebut mencintai Elvan? Karena pada dasarnya cinta dan obsesi itu beda tipis.

RAZELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang