Pecahan Misteri

27 3 0
                                    

"Umi istirahat dulu saja. Fadhil temani Umi." kata Fadhil sembari menarik kursi lebih dekat pada ranjang Tania.

Tania tidak menjawab, mungkin obat penenang sudah bekerja. Fadhil membuka ponsel,

124 Pesan dari Adibah.

Adibah

Fadhil....
Fadhil...
Kamu kenapa sih?
Fadhil...
Jawab dong...

Fadhil

Iya, ada apa?

Adibah

Kamu kemana saja sih?
Aku chat dari tadi, baru
kamu buka sekarang

Fadhil

Maaf, umi sakit.
Aku baru sempat buka
hp sekarang.
Maaf, ya..

Adibah

Sakit apa Dhil?
Ya Allah...
Syafakillah ya,

Fadhil

Iya, terimakasih.
Untung Umi sudah
bertemu Farra tadi.

Tanpa Fadhil sadari, pintu kamar Tania terbuka. Farra masuk dengan wajah tertekuk. Farra menyadari Fadhil yang fokus dengan ponsel, tidak tau kalau ia masuk.

Farra menggenggam tangan Tania.
"Tante, Farra pamit dulu ya.. Semoga Tante cepat sembuh. Syafakillah." Farra mencium punggung tangan Tania.

"Farra? Sejak kapan kamu disini?" Fadhil baru menyadari kehadiran Farra. "Aku pamit dulu ya, salam untuk Tante kalau sudah sadar." Fadhil mengangguk samar. Bukannya menjawab, Fadhil malah....

"Fadhil,"

"Apa?"

"Aku boleh bertanya?"

"Silahkan. Bertanya itu tidak dilarang. Soal aku mau menjawab apa tidak, itu terserah aku."

Farra mengangguk.

"Kehadiran mu di rumah makan tadi, apakah hanya kebetulan?"

Satu detik... Dua detik.... Tiga detik... Sepuluh detik..

"Maaf kalau pertanyaan itu mengusik kamu. Aku permisi dulu ya, Assalamualaikum." Farra meninggalkan kamar Tania.

Mulut Fadhil terkunci untuk berbicara. Bagaimana ia bisa disana? Tentu saja Fadhil sudah hafal alamat yang diberikan oleh Farra. Tadi, Fadhil berniat mengawasi dari jauh. Tidak taunya Tania jatuh pingsan tadi.

Tidak ada pesan masuk lagi. Dan Fadhil juga tidak mempermasalahkan itu. Dimana Sita?

Fadhil terkejut melihat Sita menangis sesenggukan di kursi depan kamar perawatan Tania.

"Kakak? Kakak kenapa?" tanya Fadhil khawatir. Sita mendongak, mentap mata Fadhil.

"MENGAPA BISA SEPERTI INI, FADHIL?! MENGAPA?!"

My Lovely SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang