BWY;13

101 11 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

Better With You © Group 4

Part 13 — Created by lindraVey


▪︎▪︎▪︎


Audrey masuk ke dalam kelasnya dan langsung duduk di bangkunya.

"Lah? Elo gak dapet hukuman?" tanya teman sebangkunya.

Audrey menatap teman sebangkunya itu, "mereka yang ribut kenapa gue yang dihukum? Lo ngarep banget gue dihukum, berantem aja yok biar gue bisa dihukum!" ucap Audrey.

"Baperan amat lo! Males gue ngomong sama lo," kesal teman sebangkunya yang bernama Ani itu.

"Yaudah gak usah ngomong sama gue!" ucap Audrey.

Ani hanya mendengus dan menatap kesal ke arah Audrey.

Berhubung sekarang sedang jam kosong jadi Audrey berniat untuk tidur.

"Sean."

Audrey mengernyitkan dahinya saat melihat anak baru itu duluan memperkenalkan dirinya.

Semua pandang mata anak sekelas tertuju pada mereka.

"Audrey."

Audrey menatap Sean lekat. Entah kenapa jantungnya berdegup kencang, entah rasa apa ini.

"Kenapa lo liatin gue gitu?" tanya Sean.

Audrey tersentak dan kembali menetralkan jantungnya.

"Apaan sih."

"Gue belum tau sekolah ini. Mau anterin gue keliling?" tanya Sean.

Audrey mengangguk-anggukan kepalanya.

Kemudian Audrey bangkit dari duduknya dan berjalan duluan.

Banyak ocehan dari anak kelas mereka yang berhalu ingin menjadi sosok Audrey, walaupun fakgirl tapi selalu diincar banyak cowok.

"Lo dari sekolah mana?" tanya Audrey.

"Gue dari Bandung, udah sekitar dua bulan sih gue pindah tapi baru masuk sekolahnya sekarang," jelas Sean.

Audrey mengangguk-angguk.

"Kenapa lo milih sekolah ini?" tanya Audrey.

Sean tersenyum, "sekolah ini keren, terkenal, banyak prestasi dan itu udah cukup buat daya tarik gue pindah ke sekolah ini," jelas Sean.

"Kayanya lo anak pinter ya?" tanya Audrey.

"Ya, selama sekolah gue selalu jadi nomor satu di kelas, di sekolah, bahkan di keluarga, " ucap Sean.

"Lo anak tunggal?" tanya Audrey.

"Bukan," jawab Sean.

"Terus maksud lo yang pertama?" tanya Audrey.

"Oh, itu karena cuma gue satu-satunya cucu cowok dari keluarga nyokap gue," ucap Sean.

Audrey mengangguk-anggukan kepalanya.

"Lo terlalu berani," tutur Sean tiba-tiba.

Audrey mengernyit, "maksud lo?" tanya Audrey.

"Ya, tadi lo ribut sama kakel," jawab Sean.

"Hal kayak gitu udah biasa sama gue. Gue bakal hancurin mereka yang ganggu gue," ucap Audrey.

Sean menarik senyumnya, "tapi? Kenapa kayaknya lo juga dibenci sama mereka?" tanya Sean.

04;Better With You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang