BWY;19

65 7 1
                                    

LavenderWriters Project III Present

Better With You © Group 4


Part 19 — Created by HNF27_704

▪︎▪︎▪

Masih dalam pelukan Sean, Audrey terus mengeluarkan kekesalan dan sakit hatinya lewat tangisnya yang semakin terdengar pilu. Sedangkan Sean hanya memeluk erat Audrey sambil sesekali mengusap punggung Audrey guna menenangkannya.

Audrey merasakan dirinya berubah sendiri, tidak seperti Audrey seperti hari-hari nya yang biasa.

Setelah cukup lama Audrey menangis dalam pelukan Sean di bawah hujan yang masih mengguyur, akhirnya Audrey menghentikan tangisannya membuat Sean sedikit lega namun enggan melepas pelukannya pada Audrey.

"Sean," panggil Audrey dengan suara parau sambil mengadahkan kepalanya guna melihat wajah Sean yang lebih tinggi darinya.

"Hmm," gumam Sean sambil melihat Audrey dengan senyum manisnya.

"Dingin," kata Audrey polos.

Sejenak Audrey menyadari perkataan yang baru lolos dari bibirnya, seolah jiwa-jiwa jahat dalam dirinya hilang seketika.

Sean hanya terkekeh melihat kepolosan Audrey sambil melepas pelukannya.

"Yaudah neduh dulu yuk," ajak Sean lembut dan Audrey hanya mengangguk .

Sean membawa Audey kedalam bangunan itu untuk menghindar dari air yang terus turun dari langit.

"Gue gak bawa jaket jadi maaf kalo gue gak bisa bantu buat lo hangat," kata Sean sambil menuntun Audrey agar duduk di sebuah kursi tua.

"Gak papa," jawab Audrey.

Setelahnya terjadi keheningan diantara mereka setelah Audrey menjawab perkataan Sean tadi.

"Thanks," kata Audrey memecah keheningan.

Sean yang duduk di samping Audrey langsung menghadapkan dirinya agar menghadap pada Audrey sambil mengangkat alisnya bingung.

"Udah gagalin tindakan bodoh gue," lanjut Audrey saat melihat Sean mengangkat alisnya.

"Hmm, jangan di ulang lagi," kata Sean.

Audrey hanya mengangguk "lo tau di mana gue ada di sini?" tanya Audrey .

"Gue liat lo lari dari rumah pas gue mau jemput lo," jawab Sean.

Lagi, Audrey hanya mengangguk mengerti.

Dan lagi terjadi keheningan di antara mereka.

"Eh lo gak sekolah?" tanya Audrey saat ia baru sadar jika seharusnya mereka sekolah bukannya berada di rumah kosong ini dengan keadaan basah kuyup.

Sean melihat jam tangannya "udah telat," jawab Sean.

"Maaf," ucap Audrey.

"Gak masalah," timpal Sean.

"Lo kesini naik apa?"

"Motor," balas Sean santai.

Satu detik, dua detik, tiga detik...

"Motor gue!" teriak Sean saat ia baru sadar jika motornya pasri terkena hujan sekarang.

Sean berlari keluar bangunan itu diikuti Audrey yang memasang wajah bingung.

"Motor gue," kata Sean lesu saat melihat motornya tergetak tak berdaya di atas tanah becek dengan air hujan yang terus menimpa motor kesayangannya itu.

04;Better With You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang