BWY;14

80 9 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

Better With You © Group 4

Part 14 — Created by gloriarafael

▪▪▪

Seminggu berlalu tetapi tidak ada perubahan antara Sean dan Audrey.
Komunikasi diantara mereka hanya sebatas pinjam pena atau buku selebihnya Sean sibuk dengan dunia wawasannya dan Audrey dengan dunia fantasi kebanggaannya.

Hari ini hujan dan Audrey terjebak di sekolah. Sudah sekitar setengah jam ia menunggu balasan chat dari Vanca, Alea, maupun Erin.

Audrey terus menunggu karena ia masih bisa melihat mobil Erin terparkir rapi diujung parkiran, ia yakin Erin masih di sekolah ini. Audrey sedang tidak membawa mobil oleh karena itu ia menunggu tumpangan Erin.

'Dimana sih kalian??!' itulah yang Audrey ucapkan selama ia berdiri di pinggir lapangan. Ia sangat malas mengelilingi gedung-gedung sekolah untuk mencari Erin, lebih baik ia menunggu.

.
.
.

Perpustakaan lumayan ramai termasuk juga Sean di dalamnya. Sean melirik jam tangannya dan segera mengakhiri bacaannya.

"Udah sore," gumam Sean.

Ia segera mengembalikan buku ke rak nya dan memilah beberapa buku yang ia akan pinjam untuk dibaca di rumah.

Sean tersenyum ketika wanita penjaga perpustakaan itu mengijinkannya membawa buku-buku itu.

"Batas pengembalian minggu depan ya nak," ujar wanita itu ramah.

"Iya buk makasih." Sean pun segera memasukkan buku-buku itu ke dalam tasnya.

Saat tengah memasukkan buku-buku itu, ia seperti melihat seorang wanita yang sangat tak asing melintas dari depan perpustakaan.

Tanpa pikir panjang Sean langsung berlari keluar dan berusaha mengejar wanita yang ia sudah sangat yakin adalah orang yang ia cari.

"Erin!" Sean menahan tangan gadis itu.

Yang ditahan berbalik dan menatap Sean risih sekaligus terkejut. Dia adalah Erin.

"Erin? Ini beneran lo kan?" tanya Sean tak percaya dengan mata berbinar.

"Lepas!" Erin menghempaskan genggaman Sean dan menatapnya malas.

"Oh sorry," ujar Sean tersenyum kecut.

"Erin lo apa kabar?" Sean berbicara sangat berbeda saat ia berbicara dengan wanita lain. Terkesan lebih lembut.

"Lo gabisa liat? Segunugue sehat-sehat aja?"  jawab Erin ketus.

"Wah baguslah, hmm oh iya pas banget ya kita ketemu lagi dan satu sekolah lagi. Kalau gitu bisa dong-"

"Bisa apa ?!! Balikan?! Gausah ngarep lo! Jujur ya, gue eneg tau ga liat muka lo! Rese banget!" sela Erin kesal.

Sean mengusap wajahnya kasar, "Salah apa sih gue sama lo Rin? Gue ini tulus cinta sama lo dan lo pasti tau itu."

Erin memutar bola matanya malas. Tetapi yang dikatakan Sean memang benar, dari semua mantannya hanya Sean yang benar-benar sungguh dan tulus mencintainya. Tetapi Erin juga tidak bisa menerima cinta itu karena pada dasarnya ia hanya bermain-main.

"Rin, gue minta maaf kalau gue punya salah. Gue mohon sama lo kasih gue kesempatan please," mohon Sean semakin lembut berharap Erin luluh.

"Ish apaan sih!! Gini ya gue tegasin sama lo. Gue gak pernah jatuh cinta sama lo sedikit pun, dan gada yang namanya kesempatan kedua okey??!! Paham ?!"

04;Better With You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang