BWY;18

69 6 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

Better With You © Group 4

Part 18 — Created by gloriarafael

▪︎▪︎▪

Satu pesan masuk ke dalam ponsel Audrey. Audrey yang tengah asik menonton hingga tengah malam menoleh dan segera meraih ponselnya.

Ternyata ada chat dari nomor yang tidak dikenal. Audrey mengernyit kebingungan ketika orang itu mengirimkan jawaban pr matematika untuk besok.

"Kayak tulisan Sean," gumam Audrey.

Baru saja Audrey ingin meminta penjelasan pada nomor itu, nomor itu langsung menelepon Audrey. Firasat Audrey berkata ini adalah Sean.

"Hallo?" ujar Audrey.

"Kerjain pr lo! Besok gue ke rumah lo biar kita bareng ke sekolah," ujar orang itu to the point.

Audrey menghela napas kesal, "Udah gue duga lo Sean. Dapet nomor gue dari mana?"

"Oliv."

Audrey terdiam mendengar nama itu.

"Udah makan?" tanya Sean.

"Belum," jawab Audrey. Ia sendiri baru menyadari bahwa ia belum makan malam.

"Kenapa?"

"Kelupaan."

"Lain kali gausah makan aja sekalian!" ujar Sean membuat Audrey memutar bola matanya malas.

Hening tanpa suara. Sean seperti sedang melakukan sesuatu dan kemudian mulai berbicara lagi di telepon.

"Drey? Udah dulu ya gue mau kerja tugas lain. Bye!" Sean mengakhiri telepon mereka.

Audrey menghela napas pelan. Mood nya berubah karena saat ini tidak ada satupun sahabatnya yang khawatir padanya. Lebih tepatnya ia merindukan perhatian Oliv, Nova, dan Airin.

"Ting!!"

"Ting!!"

"Ting!!"

Beberapa notifikasi sekaligus masuk dan membuat Audrey terkejut, hampir saja ia mencampakkan ponselnya. Ternyata grup persahabatannya dengan Oliv, Nova, dan Airin lah yang mengantarkan pesan itu. Audrey sedikit kaget setelah menyadari bahwa grup itu masih ada.  Hanya saja sudah sangat lama tidak hidup semenjak Audrey berubah.

Oliv
|Drey lo gapapa kan? Kaki lo udah gimana?
| Besok bisa bawa mobil sendiri ga?
| Mau gue jemput?

Airin
| Audrey lo gak diapa-apain kan sama cowo tadi?
|Selain kaki ada yang luka lagi gak?

Nova
| Udah diobatin kan lukanya?
| Drey kalau belum bisa sekolah jangan dipaksa ya.

Audrey membekap mulutnya. Ia mencampakkan asal ponselnya dan menatap langit-langit kamarnya.

Haru, pedih, rindu, semua bercampur aduk di dalam hatinya. Ia tidak tau lagi harus apa. Sejujurnya ia sangat merindukan mereka dan kalau bisa sekarang juga Audrey ingin memeluk tiga wanita itu.

Audrey melirik ponselnya dan berniat membalas. Ia hanya ingin mereka tau bahwa Audrey membacanya.

Audrey
|Gue gapapa :), gak perlu repot² makasih.

Hanya itu yang bisa Audrey balas karena ia sendiri masih gengsi untuk berkata jujur.

Audrey beralih melihat grupnya bersama Vanca, Alea, dan Erin. Sepi tak ada notifikasi.

04;Better With You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang