LavenderWriters Project III Present
Better With You © Group 4
Part 39 — Created by Naraifah_
▪︎▪︎▪
Pagi harinya, Audrey bangun dengan keadaan mata yang sembab dan mood yang cukup buruk. Itu di karenakan semalaman ia menangis karena menahan rasa sakit hatinya karena Sean yang ia pikir sudah percaya padanya malah memandangnya sama seperti Audrey yang dulu. Yang suka mempermainkan perasaan orang lain.
Tapi dari balik itu semua, setidaknya Audrey bisa merasakan apa yang Varo dan Bastian rasakan kala ia mempermainkan hati mereka dulu. Ya Audrey di buat kapok akan hal itu
Ia telah berjanji pada dirinya sendiri kemarin malam untuk tidak melakukan hal yang dapat membuat orang lain sakit hati karenanya, ia ingin berubah, ia ingin menjadi Audrey yang dulu, Audrey yang tak mengenal kata Mabuk, Bolos, apalagi mempermainkan perasaan orang lain.
Audrey keluar dari kamarnya dengan mengenakan seragam sekolahnya yang terlihat rapih dan sesuai aturan. Tidak ada lagi rok yang pendek, dasi yang tak terpasang, sepatu warna-warni dan liptint pink yang mencolok.
Hari ini Audrey mengenakan rok di bawah lutut, dasi yang terpasang rapi di lehernya, sepatu hitam dan liptint warna bibir. Terlihat sangat cantik walau matanya yang bengkak.
"Morning," sapa Audrey dengan senyum tipis di bibirnya.
"Loh, Kak Audrey kok matanya bengkak? Kakak abis nangis?" tanya Aqila khawatir sambil mendekati Audrey.
"Enggak, ini ... ini karena kelilipan semalem ampe keluar air mata jadi gini deh," bohong Audrey, namun sayangnya Aqila adalah gadis cukup pintar untuk Audrey bohongi.
"Mana ada kelilipan ampe bengkak gini, Kakak abis nangis ya?"
"Udah-udah nanti aja nanyanya, sarapan dulu nanti kesiangan loh," ucap Dela membuat Audrey bernafas lega karena terselamatkan dari pertanyaan Aqila.
Jujur akhir-akhir ini Audrey menjadi sangat menyayangi Aqila sama seperti ia menyayangi Darel. Ia tak ingin membuat Aqila khawatir karenanya. Maka dari itu saat tadi Aqila bertanya kenapa matanya bengkak, ia menjawab dengan berbohong karena ia tak ingin adiknya itu khawatir padanya.
Setelah selesai sarapan, Audrey langsung berangkat ke sekolah. Tentu saja tidak dengan Sean. Ia berangkat bersama dengan Harison dan Aqila.
Mobil melaju dengan kecepatan normal di tengah jalanan ibu kota yang tampak ramai di karena ini adalah jamnya orang-orang mulai beraktifitas jadi tak heran jika terjadi macet.
"Pah, macetnya masih lama?" tanya Audrey sambil melirik pada jam tangannya dan Harison secara bergantian.
"Gak tau nih, kayaknya masih lama," jawab Harison.
"Aqila takut kesiangan," ujar Aqila dengan wajah khawatir.
"Aqila, sekolah kamu bentar lagi nyampe tinggal jalan kaki juga bisa," kata Audrey membuat Aqila terkekeh.
"Yaudah deh, Aqila turun di sini aja," kata Aqila sambil membuka pintu mobil.
"Eh, bentar! Kakak anter," ucap Audrey menghentikan pergerakan Aqila yang akan segera melangkah menuju ke sekolahnya.
"Pa, Audrey berangkat pake ojol aja gak papakan, Pa? Audrey takut kesiangan," kata Audrey sambil menatap Harison dengan memohon.
Harison terkekeh melihat wajah memohon Audrey yang nampak sangat menggemaskan, "Yaudah sana, hati-hati di jalannya bilangin sama mas ojolnya ngendarain motornya hati-hati soalnya penumpang nya bukan penumpang biasa melainkan princes Papa," kata Harison sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
04;Better With You✔
Teen Fiction#LavenderWriters Project Season 3 ;Ketua: Lintang ;Asisten: Gloria Kisah Audrey , gadis broken home yang menjadi seorang playgirl dan nakal. Masuk ke dalam lingkungan bebas dan membuat dirinya sendiri berubah 180°. Meninggalkan semua kisah hidup yan...