Chapter 28

438 48 3
                                    

Archer's Mansion - 18.20

Alex membuka pintu utama mansionnya yang bergaya modern itu. Ia segera melangkahkan kakinya menuju meja bar yang terletak di area belakang mansion itu. Alex mengambil sebotol vodka dan menuangkannya dalam gelas kaca. Setelah itu, ia pun melangkah menuju area kolam renang.

Alex menjatuhkan tubuhnya di kursi santai berlapis rotan yang terletak di atas pool deck itu. Tubuhnya terasa lelah, namun tidak selelah pikirannya. Sudah tiga hari ia menginap di rumah sakit untuk menjaga Ruby. Jika saja ibunya tidak menyuruh Alex pulang, mungkin sampai saat ini ia masih menetap di rumah sakit. 

Alex terlalu khawatir dengan Ruby. Walaupun secara fisik, kondisi Ruby berangsur membaik, namun tampaknya secara mental, gadis itu dalam kondisi yang tidak cukup baik. Sering kali Ruby terbangun di malam hari atau bahkan menangis, namun gadis itu tidak mau mengatakan alasannya pada Alex.

Apa yang tidak kau ceritakan padaku, Ruby?’ batin Alex. 

Rumah sakit - 10.45

BMW 8 coupe merah itu sudah terparkir dengan sempurna di area VIP. Alex pun keluar dari mobilnya. Kacamata hitam membingkai wajah tampannya dengan sempurna. Sejumlah perawat dan pengunjung wanita pun menatap Alex dengan lekat. Tidak sedikit dari gadis-gadis itu yang berbisik membicarakan lelaki bermata biru itu. Alex tampak tidak peduli dengan itu semua. Ia tetap berjalan lurus menuju kamar perawatan Ruby.

Tak lama kemudian, Alex tiba di depan kamar perawatan Ruby. Ia pun membuka pintu kamar dan tidak menyangka jika akan ada Jake di sana. Lelaki itu duduk di sebelah ranjang Ruby sambil memberikan segelas jus padanya.

"Alex, kau di sini." ujar Ruby. 

Alex tidak menjawab Ruby. Tampaknya Alex cukup terkejut dengan kehadiran Jake di sana. Alex hanya menatap Jake dengan tajam. Wajah Alex seperti menyiratkan 'Apa-yang-sedang-kau-lakukan-disini-bajingan?'

"Senang bertemu denganmu, Archer." ujar Jake sambil tersenyum. Ia seakan tidak peduli tatapan tajam Alex.

Ruby tidak menyadari kecanggungan ini. Walaupun suasana berubah menjadi mencekam, Ruby terlihat seperti biasanya. Bagi Ruby, Jake tidak mengganggu sama sekali. Lelaki itu hanya menjenguk dan berusaha menghiburnya.

"Jake hanya menjenguk dan mengantarkan buku ini untukku, Alex." ujar Ruby. "Ngomong-ngomong, apa yang kau bawa dalam tas itu?"

Alex masih menatap Jake. Ia tidak pernah menyukai lelaki itu. Bahkan sejak awal bertemu dengan Jake, Alex merasa Jake seperti menyembunyikan 'sesuatu'.

Jake juga terkesan menyimpan rapat-rapat informasi mengenai Ruby. Ketika Alex menanyakan lokasi rumah Ruby kepada Jake, lelaki itu tidak menjawab dengan jelas. Dan satu hal yang Alex yakin, Jake terlihat menyukai Ruby. 

"Aku membawakan makanan yang kau sukai di tas hitam ini." ujar Alex dingin. Matanya tidak lepas dari Jake. 

Alex melangkah mendekati ranjang Ruby. Ia pun duduk di sebelah kanan Ruby. Sedangkan Jake duduk di sebelah kiri Ruby. Suasana ini semakin canggung. Mereka pun saling bertatap-tatapan.

"Tampaknya kau selalu ada di sini bersama Ruby, Archer." ujar Jake sambil tersenyum ramah. 

"Apa urusanmu dengan Ruby sudah selesai?" ujar Alex dingin. 

Tak lama kemudian, Dr. Camilla masuk ke ruangan itu dan memecah kecanggungan antara Alex dan Jake. Kedua lelaki itu masih saling bertatapan. Tampaknya mereka akan saling membunuh jika saja Ruby dan Dr. Camilla tidak ada di ruang perawatan itu. 

"Selamat siang, Ruby. Alex, mengapa kau ada di sini? Bukankah kau sedang beristirahat di rumah?" ujar Camilla heran.

Camilla pun menangkap kecanggungan yang terjadi di ruangan perawatan Ruby. Ia menyadari sorot mata Alex yang begitu tajam pada Jake. Camilla tahu kedua lelaki itu sedang bersitegang. 

The Stars and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang