Brian Callahan's Mansion - 20.22
Tidak terbayangkan oleh Ruby sebelumnya bisa hadir di pesta seperti ini. Bahkan ia belum tentu akan di undang ke acara seperti ini, bila saja bukan karena ia dekat dengan seorang Alexander Archer.
Alex membukakan pintu mobil sport-nya untuk Ruby. Mereka berjalan menaiki tangga marmer dan memasuki bangunan bergaya modern itu. Suara dentuman musik sudah terdengar sejak mereka melewati pintu utama.
"Aku tidak tahu harus menggunakan pakaian seperti apa. Apa seperti ini tidak apa-apa?" Ruby mengenakan blouse lengan panjang berwarna hitam dan skinny jeans biru. Tak lupa sneakers putih kesayangannya.
"Kau terlihat cantik." ujar Alex sambil tersenyum.
Suasana begitu ramai. Alex menggenggam tangan Ruby dengan erat agar gadis itu tetap mengikutinya dari belakang. Mereka menembus kerumunan manusia yang sedang menari di ruang utama yang terbilang cukup luas itu.
Beberapa tamu pesta terlihat sedang bermain game konsol. Sedangkan tamu lainnya ada yang bermain bilyar, beer pong, atau mengobrol. Ada pula yang sekedar bekumpul di sekitar kolam renang.
"Archer! Kau datang juga!" ujar Brian berada di tengah-tengah kerumunan.
Alex melambaikan tangannya pada Brian dan berjalan menghampirinya. Ruby mengikuti Alex dari belakang seperti anak kucing dengan induknya. Kedua lelaki itu pun melakukan tos.
"Callahan! Pesta ini mengagumkan." ujar Alex. Ruby berdiri di belakang Alex. Ia terlihat gelisah mengingat tidak banyak orang yang ia kenal di pesta ini.
"Kau datang bersama Maxwell?" ujar Brian, melihat Ruby yang berdiri di belakang Alex.
"Yup! Ruby, kau kenal Brian, bukan?" ujar Alex memperkenalkan Ruby dengan kasual.
"Hai, Brian. Ini pesta yang hebat." ujar Ruby berusaha untuk bersikap normal.
"Thanks, Ruby. Oh iya, kalian bisa mengambil minuman di sebelah sana dan makanan ringan di pojok ruangan. Enjoy the party!" ujar Brian ramah.
Alex dan Ruby pun berjalan menghampiri kerumunan tamu undangan yang sedang mengobrol. Ruby begitu takjub dengan Alex. Lelaki itu bisa membaur dengan begitu mudahnya dan begitu ramah menyapa semua orang yang ada di sana. Seandainya saja Ruby bisa seperti Alex, mungkin menghadiri suatu pesta tidak akan terasa semengerikan ini.
"Sebaiknya kita mencari Nick, Aaron, dan Lucas." ujar Alex berbisik di telinga Ruby, mengingat dentuman musik yang begitu keras. Ruby pun hanya mengangguk.
Mereka berjalan ke arah kolam renang untuk menghampiri Nick, Aaron, dan Lucas yang sedang asyik mengobrol. Dentuman musik semakin kencang dan tamu undangan semakin padat sehingga Ruby kesulitan untuk bernafas. Di sini lebih terlihat seperti klub malam, alih-alih pesta rumahan.
"Ruby!!! Akhirnya kau datang juga!" ujar Aaron tampak begitu senang menyambut Ruby.
"Hai, semua." ujar Ruby singkat. Nick dan Lucas pun ikut menyapa Ruby. Mereka saling bertukar cerita. Untung saja ada ketiga teman Alex yang ia kenal. Setidaknya bisa membuat Ruby bertahan di pesta itu.
"Aku akan mengambilkanmu minuman. Tunggu disini. Aaron, tolong jaga Ruby sebentar." ujar Alex beranjak meninggalkan kerumunan. Aaron pun memberikan salam hormat tanda mengerti permintaan Alex.
Alex mengambil dua botol soda dingin di pojok ruangan. Ia pun sudah bersiap untuk kembali menghampiri Ruby dan ketiga temannya. Namun sesuatu menariknya mundur ke sisi ruangan lain.
"Hai, Alex. Kukira kau akan menjemputku. Apakah soda ini untukku? Terimakasih sudah mengambilkanku minuman." ujar Bianca merebut bir yang dipegang oleh Alex.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Stars and You
RomanceRuby Maxwell, seorang gadis dengan kehidupan yang rumit, berusaha untuk 'tidak terlihat' di kampusnya. Ia hanya ingin menyelesaikan studinya, sesuai dengan keinginan ibunya. Namun semua itu berubah ketika ia harus berurusan dengan lelaki populer di...