Ruby Maxwell, seorang gadis dengan kehidupan yang rumit, berusaha untuk 'tidak terlihat' di kampusnya. Ia hanya ingin menyelesaikan studinya, sesuai dengan keinginan ibunya. Namun semua itu berubah ketika ia harus berurusan dengan lelaki populer di...
Ruby melihat dirinya pada pantulan cermin di hadapannya. Belum pernah ia menggunakan gaun secantik ini. Dengan detail brokat di bagian lengan dan satin di bagian tubuhnya, membuat Ruby terlihat sangat anggun. Aunt Nina yang memilih gaun ini untuk Ruby.
Gaun itu melekat dengan sempurna di tubuh Ruby. Walaupun menggunakan bahan brokat, namun gaun ini mampu menyamarkan bekas-bekas luka pada bagian tubuh Ruby yang belum kunjung hilang. Aunt Nina membantu Ruby untuk berhias dan menata rambutnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau sangat cantik, Ruby. Benar-benar mirip dengan ibumu." ujar Aunt Nina sambil tersenyum.
"Aku merindukannya, Aunt Nina." ujar Ruby.
Aunt Nina merangkul bahu Ruby dengan erat. Rasanya terasa hangat. Bahkan begitu hangat. Aunt Nina memperlakukan Ruby dan Austin seperti anaknya sendiri. Mereka berdua pun menitikkan air mata lalu tertawa bersama.
"Kau tidak boleh menangis! Lihat, riasan wajahmu akan luntur, Ruby." ujar Aunt Nina sambil memperbaiki riasan mata Ruby.
Tiba-tiba, Uncle Rob muncul di pintu kamar Ruby. "Wow, kau sangat menawan, Rubs. Gaun itu sangat cocok untukmu." ujar Uncle Rob sambil bertepuk tangan.
"Tentu saja, aku yang memilih gaun ini untuknya. Kau tahu aku punya selera yang bagus, kan?" ujar Aunt Nina sambil tersenyum pada Uncle Rob.
Ruby sangat menikmati momen-momen seperti ini. Ia sangat menyukai ketika Uncle Rob dan Aunt Nina mengobrol dan bercanda. Ruby tidak pernah mengalami momen seperti ini. Memiliki orang tua sesungguhnya, yang harmonis dan bahagia. Ruby sungguh bersyukur memiliki orang tua pengganti seperti Aunt Nina dan Uncle Rob.
"Rubs, Alex sudah menunggumu di bawah. Ia sudah siap untuk menjemputmu. Bergegaslah ke ruang keluarga jika kau sudah siap." ujar Uncle Rob sambil beranjak pergi dari kamar itu.
"Baiklah, aku akan ke sana sebentar lagi." ujar Ruby sambil berusaha berdiri.
Ruby berjalan keluar dari kamarnya dan menuju ke ruang keluarga. Ia berusaha untuk melangkah dengan anggun walaupun harus menggunakan kruk. Aunt Nina membantunya berjalan menuju ruang keluarga dengan hati-hati. Alex yang sedang mengobrol dengan Austin di ruang TV seketika tertegun melihat Ruby yang begitu anggun. Rahangnya hampir saja lepas dari tengkoraknya.
"Wow...kau cantik sekali, Rubs. Apa benar itu kau?" ujar Austin sambil bertepuk tangan dan menepuk-nepuk bahu Alex.
Alex pun beranjak dari duduknya. Matanya tidak lepas dari Ruby. Ia masih terpana dan tersenyum simpul melihat Ruby dengan gaun hitam yang membalut tubuhnya dengan anggun.
"Kau tahu, kau cantik sekali malam ini." ujar Alex sambil menatap Ruby dengan intens. "Apa kau sudah siap?
Ruby membalas tatapan Alex.Kini, ia yang tertegun melihat penampilan Alex malam ini. Pandangannya tidak lepas dari wajah tampan itu. Alex terlihat begitu tampan dan gagah dengan setelan tuxedo-nya. Mata Ruby seperti terhipnotis.