Chapter 34

314 34 0
                                    

Hai, guys!
Maafkan aku baru update chapter baru yah :")

Happy reading, semuanya! 🥰🥰🥰

***********

Ruby sedang menghabiskan waktunya bersama dengan Jake di coffee shop yang terletak di dekat kampus. Sudah beberapa hari ini, ia hanya menghabiskan waktu bersama Jake dan juga Casey. Ruby tampak ingin melupakan tragedi kafetaria dan….Alex? Entahlah, Ruby bahkan  tidak ingin memikirkannya. 

Ruby sebenarnya sudah beberapa hari ini tidak bisa tidur dengan nyenyak. Ia memikirkan semua yang terjadi belakangan ini. Alex, Jake, dan dirinya. Semua terjadi begitu tiba-tiba dan begitu cepat. 

“Apa yang sedang kau pikirkan sekarang?” ujar Jake. “Kau tampak memikirkan sesuatu.”

Ruby tersadar dari lamunannya akibat ucapan Jake. Ia pun segera mengambil gelas milkshake coklat-nya. Ruby menggelengkan kepalanya. Ia tidak ingin bercerita tentang apa yang dipikirkannya pada Jake.

"Ah, bukan apa-apa. Aku hanya melamun." ujar Ruby sambil tersenyum kecil. 

“Rubs, apakah kau akan datang ke festival lampion di pantai yang diadakan oleh kampus?" ujar Jake.

"Hmm, entahlah. Aku belum memikirkannya." ujar Ruby sambil memeriksa layar ponselnya.

"Bagaimana jika kita pergi ke sana bersama?” ujar Jake sambil menyesap ice coffee-nya. "Tampaknya acara itu menyenangkan."

“Entahlah. Aku agak malas pergi ke acara itu.” ujar Ruby sambil mengangkat kedua bahunya. 

Tak lama kemudian, Casey melangkah masuk ke dalam coffee shop lalu menghampiri Ruby dan Jake. Casey pun langsung mengambil duduk di sebelah Ruby. 

"Kalian akan datang ke acara festival lampion di pantai nanti malam kan?" ujar Casey sambil menyesap milkshake coklat milik Ruby.

"Hmm, tampaknya aku…" Ruby belum menyelesaikan kalimatnya, namun Casey sudah memotong kata-kata Ruby. 

"Kalian harus datang! Aku panitia festival lampion itu, Rubs. Kau harus datang. Aku tidak mau mendengar penolakan darimu." ujar Casey sambil bertolak pinggang.

Ruby menatap Casey dengan wajah datar. Sahabatnya itu memang selalu saja merengek dan memaksakan kehendaknya pada Ruby. Ruby mendengus dengan keras. Wajah Casey pun terlihat memelas. 

"Kita bisa datang bersama, Rubs. Aku akan menjemputmu." ujar Jake sambil tersenyum. 

"See? Jake bersedia untuk menjemputmu. Kau akan datang kan? Iya kan?" ujar Casey sambil merengek. 

Ruby menatap Casey dengan kesal. Ia tidak bisa menolak permintaan Casey. Dengan berat hati, Ruby pun akhirnya mengiyakan ajakan sahabatnya itu. Casey memeluk Ruby dengan erat. 

"Aaaaaah! Terima kasih, Ruby! Kau memang sahabatku." ujar Casey tidak melonggarkan pelukannya pada Ruby. 

Nafas Ruby mulai sesak. Pelukan Casey begitu erat hingga tubuh Ruby kesakitan. Ruby tampak kesulitan mengambil nafasnya.

"Hey, lepaskan aku! Kau membuat tulangku remuk." ujar Ruby sambil memukul kecil kepala Casey.

Casey pun tertawa terbahak-bahak. Gadis itu pun mencium pipi Ruby dan segera berpamitan karena harus segera mendekor pantai untuk acara festival lampion nanti malam.

"Aku akan menjemputmu. Bagaimana kalau jam setengah delapan malam?" ujar Jake. 

Ruby mengangguk dengan berat. Sesungguhnya, Ruby begitu malas untuk pergi ke festival lampion itu. Ia tahu Alex akan hadir di sana. Ruby khawatir ia akan bertemu dengan lelaki itu. Ruby belum siap untuk bertemu dengan Alex. Ia tidak yakin apakah sanggup menahan perasaannya pada lelaki bermata biru itu. 

The Stars and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang