Chapter 37

367 36 1
                                    

hai, guys!

maafkan baru update chapter baru setelah sekian lama ga update :")

happy reading ya!
semoga suka 🥰

************

Alex berjalan menuju Nissan GTR-nya sambil menggendong Ruby ala bridal style. Pria itu menurunkan Ruby di kursi penumpang dan memasangkan sabuk pengamannya.

Alex pun segera berjalan menuju kursi kemudinya. Sebelum menjalankan kendaraannya, Alex menatap Ruby dengan lekat. Wajahnya begitu terlihat khawatir dan sendu. Ruby yang menyadari keheningan itu, langsung membalas tatapan Alex.

"Kau terluka cukup banyak." ujar Alex, tampak terlihat sangat cemas.

"Aku tidak apa-apa." ujar Ruby singkat.

Ruby hanya menatap menatap Alex. Lalu ia mengalihkan tatapan ke arah depan. Tatapannya sangat kosong. Tampaknya Ruby masih terlihat sedikit syok dengan kejadian itu.

"Aku tidak menyangka Jake akan melakukan hal itu padaku." ujar Ruby. "Ini malam yang sungguh aneh bagiku."

Alex tampak menghela nafas panjang. Pria itu mengalihkan tatapannya ke arah depan. Memandang jauh ke arah festival lampion yang masih dipadati oleh pengunjung. Alex pun mengencangkan rahangnya.

"Pria itu memang bajingan, Ruby. Aku sudah berusaha mengatakannya padamu." ujar Alex dengan tatapan datar.

Ruby menundukkan kepalanya. Ia teringat tragedi di kafetaria. Gadis itu ingat betul Alex pernah berusaha untuk mengatakan jika Jake adalah seorang bajingan. Namun pada saat itu Ruby malah membela Jake dan tidak mau mendengar perkataan Alex sedikit pun.

"Maafkan aku, Alex." ujar Ruby. "Aku tidak mendengarkanmu sejak awal."

"Lupakan saja. Semua sudah berlalu." ujar Alex sambil menatap Ruby dengan intens.

Ruby mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah Alex. Mata mereka saling bertemu. Banyak sekali pertanyaan di kepala Ruby yang ingin ia tanyakan pada Alex. Sampai-sampai, Ruby tampaknya melupakan perihnya luka-luka di tubuhnya.

"Bolehkah aku bertanya sesuatu?" ujar Ruby.

Alex terdiam lalu ia pun hanya mengangguk kecil. Alex tidak mengeluarkan kata-kata sedikitpun dari bibirnya. Sepertinya Alex sudah dapat menebak apa yang akan ditanyakan oleh Ruby.

"Bagaimana kau mengetahui hal itu? Maksudku, Jake adalah seorang bajingan?" ujar Ruby.

Wajah gadis itu tampak sangat penasaran. Tatapannya penuh tanya pada Alex. Ruby mengerutkan alisnya sambil menatap Alex dengan tajam. Alex membalas tatapan Ruby. Pria itu tampak berpikir dengan keras.

"Apa kau ingat pertemuan pertama kita di coffee shop?" ujar Alex. Ruby hanya menjawab Alex dengan anggukan.

"Aku sudah merasa ada yang aneh dengan McKinsey di hari itu." ujar Alex. "Lalu, beberapa kali aku melihatnya ketika bersamamu, dia tampak menyukaimu. Namun dengan cara yang berbeda."

"Apa kau serius? Aku tidak merasa ada yang aneh." ujar Ruby sambil mengerutkan alisnya.

"Entahlah. Kau tahu, sesama lelaki bisa merasakan hal seperti itu." ujar Alex. "Dia tidak memperlakukanmu seperti teman, namun lebih seperti...kekasih?"

Ruby terdiam mendengar pernyataan Alex. Selama ini ia tidak merasakan hal itu. Jake tampak seperti biasanya. Jake memang terkadang suka mengusap puncak kepala Ruby atau hal lainnya, namun Ruby merasa itu adalah hal yang biasa sebagai teman dekat.

"Kau ingat insiden di kafetaria?" lanjut Alex. "Sebelum aku berkelahi hebat dengannya, McKinsey mengancamku akan merebutmu kembali dariku. Lalu ia mengatakan...."

The Stars and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang