Malam sudah mulai larut. Sejak kelas terakhirnya usai, Alex menghabiskan waktu di mansion milik Nick. Ia lupa harus mengerjakan resume novel yang masih menumpuk.
Alex pun berpamitan pulang dari dengan Nick. Ia lalu segera beranjak ke area parkir mansion bergaya Classic American itu dan menyalakan mesin Nissan GTR hitamnya.
Jalanan sudah mulai sepi. Tidak banyak mobil lalu lalang di perjalanan Alex menuju mansionnya. Di perjalanan pulang, Alex tak sengaja melihat Ruby sedang berjalan kaki menuju pemakaman St. Barnes. Ia pun memperlambat lajunya.
"Apa yang gadis itu lakukan malam-malam begini? Ternyata apa yang dikatakan Aaron benar." batin Alex penasaran.
Ia pun segera memutar balik Nissan GTR hitam-nya dan menuju pemakaman St. Barnes. Tak lama setelah Alex memarkirkan mobilnya di depan pemakaman, ia mendorong pagar besi pemakaman dan berjalan memasuki tempat itu. Ia pun menyalakan lampu flash dari handphone untuk menerangi jalan setapak. Namun, Alex tidak menemukan siapapun di sana.
"Apakah aku berhalusinasi? Aku yakin tadi melihatnya." ujar Alex sambil melihat ke sekeliling pemakaman.
"Melihat siapa?" ujar Ruby dari arah belakang Alex.
"WAAA!" sontak Alex pun melempar handphone-nya dan mendorong Ruby hingga terjatuh. Alex pun terduduk lemas di rerumputan.
"Jeez, Maxwell, kau membuat jantungku hampir lepas!"ujar Alex sambil mengelus dadanya. Untung saja ia tidak menonjok Ruby hingga terpental.
"Ouch! Sedang apa kau di sini? Siapa yang kau cari, huh?" kata Ruby sambil membersihkan bajunya dari tanah dan rerumputan.
"Aku...aku sedang mencari kucing...ya, kucingku tadi lari masuk ke sini. Tapi dia hilang entah kemana. Kau sendiri...Apa yang kau lakukan disini?"ujar Alex berbohong. Tentu ia tidak akan mengakui bahwa ia kemari untuk mengikuti Ruby. Gengsinya terlalu tinggi untuk itu.
"Kucingmu? Aku tidak melihat ada kucing dari tadi." ujar Ruby mendengus kesal. Ia pun melanjutkan membersihkan tanah dan rumput dari bajunya.
"Terserah. Jawab saja pertanyaanku." ujar Alex ketus. Ia pun berdiri sambil membersihkan jaket dan celana jeans-nya dari rerumputan.
"Piknik." ujar Ruby santai. Ia pun segera duduk di atas kain yang sudah dilebarkan di atas rumput.
Alex pun mengangkat sebelah alisnya. Piknik? Di pemakaman? Apa ada yang lebih menantang dari ini? Ia pun duduk di sebelah Ruby di atas kain bermotif kotak-kotak merah dan putih.
"Apa yang kau lakukan? Aku tidak mengundangmu untuk bergabung." ujar Ruby memandangi Alex. Namun lelaki itu tetap duduk di sebelahnya tanpa menggubris Ruby.
"Mana makanan dan minumannya?"ujar Alex santai.
"Hah?"ujar Ruby memiringkan kepalanya.
"Katamu ini piknik. Harus ada makanan dan minuman, tentu saja." ujar Alex memandangi Ruby dengan tatapan datarnya.
"Ini piknik untuk menjernihkan pikiran, tidak perlu ada makanan dan minuman" ujar Ruby sambil merebahkan dirinya di atas rumput berlapiskan kain itu.
Alex memandangi Ruby dengan heran. Gadis itu meluruskan kakinya dan menyangga tubuhnya dengan lengannya. Menatap langit, menikmati tiap detik pemandangan di hadapannya.
"Ada rumor yang bilang bahwa kau seorang dukun, karena kau suka tidur di pemakaman ini tiap malam." ujar Alex penasaran. Ia berusaha mencari tahu lebih banyak mengenai Ruby.
"Apa aku terlihat seperti dukun?" ujar Ruby kini menatap Alex heran.
"Entahlah, kau penuh misteri. Apa yang kau cari sebenarnya?" ujar Alex bingung.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Stars and You
RomanceRuby Maxwell, seorang gadis dengan kehidupan yang rumit, berusaha untuk 'tidak terlihat' di kampusnya. Ia hanya ingin menyelesaikan studinya, sesuai dengan keinginan ibunya. Namun semua itu berubah ketika ia harus berurusan dengan lelaki populer di...