Veranda pov
Tahun ke delapan bulan keempat setelah kejadian waktu itu.
Entah kenapa rasanya, perasaanku masih saja merasa gundah. Sudah bertahun - tahun berlalu. Tapi hatiku masih aja merasa sedih ketika aku teringat kejadian pada masa itu."Huft... verandaa kamu bisa. Kamu baik - baik saja.."
Hemm, mungkin kejiwaanku udah enggak bisa dibilang normal lagi. Karna akhir - akhir ini, aku terlalu sering bicara sendiri.Huft.. sekali lagi aku menghela napas panjang. Benar kata orang. Penyesalan memang selalu datang terlambat.
"Andai... masih ada kesempatan. Kakak gak bakal sia - sia in itu dek.."
Tak banyak yang bisa dikatakan, jika takdir sudah berbicara. Meskipun banyak orang sudah memberitahu, butuh pengalaman pribadi untuk bisa tersentuh.
"Bukan waktu yang akan menyembuhkan luka. Tetapi keyakinan diri untuk bertahan dan dukungan dari orang - orang sekitar." - seseorang.
Cerita ini hanyalah fiktif dan karangan belaka.
Slow Update, bahkan sangat lama sekali. Tapi pasti diusahakaan TAMAT. Hanya saja, sepertinya tokoh dalam cerita ini sulit untuk dibujuk bercerita kembali.
Mohon ditunggu saja, semoga ada kabar membahagiakan :)
Starting Five!
Icha (15th)
Melody Nuramdhani L.P (24th)
Jessica Veranda L.P (22th)
Frieska Anasthasia L.P (20th)
Shania Junianatha L.P (17th)
KAMU SEDANG MEMBACA
How Important
FanfictionTak banyak yang bisa dikatakan, jika takdir sudah berbicara. Meskipun banyak orang sudah memberitahu, butuh pengalaman pribadi untuk bisa tersentuh. "Adek sayang kakak. Kakak, sayang adek?" - Nabilah Ayu (3th)