11. Insiden

937 65 15
                                    

PTSD : Post Traumatic Stress Disorder
"Gangguang kecemasan yang membuat penderitanya teringat pada kejadian traumatis seperti kecelakaan, kekerasan, konflik, dan benca alam."

**

Author Pov

"Ehhm.."

"Syok, dehidrasi, peradangan lambung.." Kata seorang gadis yang duduk disebelah bed pasien.

"Ciri – ciri orang stress.. tidur enggak nyenyak, makan gak teratur, emosi gak stabil, mudah marah, sensian, nyebelin, suka ngelamun, kejedot pintu, pingsan...." Lanjutnya menyindir begitu tatapanya bertemu sekilas dengan gadis lain diruangan itu.

"Ehm apaansi Shan." Gumam gadis lain yang berada di bed pasien. Lengkap dengan cairan infus dan perban dipelipis kanannya.

Kadang, Shani enggak habis pikir dengan seorang manusia didepanya ini. Disaat semua orang sudah dibuatnya panik, bahkan latihan club sampai ditunda, bisa – bisanya anak kecil itu tetap menampilkan ekspresi biasa saja.

Paling enggak, ngerasa bersalah, minta maaf kek, atau apalah gitu.. gerutu Shani dalam hati.

"You know girl.. I just told you, why you are being here. Huft, untung gue sabar.. gak inget apa, lu tadi colaps pas mau latihan." Gerutu gadis cantik itu sambil sesekali meniup poni pinggirnya.

"Ah iya, aish.." Ringis Icha ketika mencoba menggerakan badannya.

Yaps, gadis yang sedang terbaring diranjang pasien itu adalah Icha. Si kapten yang cool, strong, dan penuh analisis. Namun, siapa sangka jika kemampuan analisisnya itu tidak bisa dia gunakan untuk mengenali gejala – gejala penyakit yang muncul ditubuhnya. Bahkan dokter sempat mengatakan, bahwa beruntung Icha terkena musibah sehingga dibawa kerumah sakit dan peradangan lambungnya segera diketahui. Kalau tidak? Ya Wasalam..

Stress yang dialami Icha akibat kejadian dimasa lalu dan kehilangan sosok Bundanya, membuat kondisi fisiknya menurun. Seumur – umur baru kali ini Icha dirawat dan langsung didiagnosis gastritis alias peradangan lambung. Padahal selama ini, dia cenderung tidak pernah sakit, hanya flu akibat cuaca dingin yang akan segera sembuh ketika dia sudah meminum teh hangat bikinan Bundanya.

"Udah.. baringan aja. Mau minum?" Kata Shani begitu menyadari keinginan Icha untuk duduk.
Bagaimanapun juga, Shani tidak akan pernah bisa marah kepada adik ketemu gedenya itu. Dengan telaten, dia membantu Icha meminum air putih yang hanya diseruput sedikit.

"Hem, pait.." Ucap Si kapten.

"Mulutmu yang pait. Lagian kok bisa sampe begini sih??" Timpal Shani dengan nada khawatir.

"Ehm.. itu.."


Beberapa jam yang lalu

Pritt..

"Pendinginan terus eval." Sebuah instruksi dari seorang wanita berusia 24 tahunan, Kinal.

Langit di Jum'at sore ini lumayan bagus. Cerah, enggak mendung, tapi juga enggak terlalu terik.

Dari sekian waktu yang dinantikan semua orang, pukul 17.00 WIB merupakan saat yang ditunggu - tunggu oleh anak - anak basket putri karena sebentar lagi mereka akan bebas dari latihan fisik yang menyiksa. 

Hari ini, terhitung sudah ke-4 kalinya member baru abas cewek bergabung. Icha yang mulai diterima keberadaannya, begitu rajin mengikuti latihan bersama tim basket disela - sela rutinitas klubnya. Bahkan, anak gadis itu rela mengeluarkan tenaga ekstranya ketika jadwal antara latihan basket sekolah dan klub SM tumpuk.

Agak berbeda dengan pandangan si member baru, tetua grup, Shania, dia juga mulai berani sok kenal sok dekat setelah beberapa hari yang lalu terlampau gengsi untuk sekedar menyapa. Ohh, malahan untuk sekarang, gadis jangkung itu selalu berusaha mencari perhatian Icha, dikit - dikit dek, apa - apa dek, yang tentunya masih dengan sikap sok cuek tapi curi – curi pandangnya.

Semenjak keluar dari ruangan Melody waktu itu, perasaan bersalah Shania memang semakin menjadi. Apalagi ketika Icha dengan terang – terangan menatapnya dingin dan membiarkan jabat tangannya menggantung begitu saja diudara. Rasanya, Shania enggak pernah merasa nyenyak ditidur malamnya setelah itu. Don't know sih, kenapa hanya karena seorang bocah cilik, seorang Shania yang cool bisa merasa amburadul seperti itu. 

How ImportantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang