Extra - 02

89 18 5
                                    

Disalah satu gedung pencakar langit, Ibu Kota Jakarta, tampak seorang gadis cantik sedang berkutat dengan komputer didepannya.

Jari lentiknya menari kesana kemari, menekan keyboard dengan lincah.

Ketua Tim IT - Divisi Cyber

Begitulah jabatan yang tertulis di name tag yang selalu dia bawa.

"Aaah, capeknya!" Teriakannya menggema keseisi ruangan.

"Pesen apa ya? Enak makan yang gurih - gurih nih." Diraihnya handphone dengan casing bewarna unggu. Kali ini, telunjuknya aktif menscroll menu - menu makanan.

"Hm, udha jam segini. Jadi mampir gak ya tuh anak? Pesenin juga gak ya?" monolognya lagi.

Jam didinding sudah menunjukan pukul 15.00. Sekitar satu jam lagi waktu pulang kantor. Mengingat hari ini tidak ada lemburan dan cenderung santai, gadis cantik yang kerap dipanggil Cigre itu beranjak pelan menuju jendela besar diruangannya.

Ditatapnya aktivitas para manusia yang tampak mini dari tempatnya berdiri saat ini. "Lega sih." ucapnya tiba - tiba pada diri sendiri.

Pikirannya sekarang menerawang ke kejadian satu bulan yang lalu. Rasanya, dirinya ikutan lega mendengar kabar baik dari sahabatnya tentang kondisi adiknya saat itu.

Shani, orang yang dulu selalu membuatnya jengkel, dalam waktu 8 tahun ini berubah menjadi sahabat hidupnya. Entah prosesnya bagaimana, rasanya kalau tidak bertukar kabar dengan gadis berlesung pipit itu, ada gejolak rindu dan perasaan bosan yang memenuhi hatinya.

"Lagi apa ya tuh bocah? Jadi landing hari ini engga sih? Kebiasaan maunya di wa duluan."

Dan ya, Shani masih dengan kadar gengsinya yang setinggi langit. Jika Gracia bukan orang yang berbaik hati dan memilih untuk menahan diri tidak menghubungi sahabatnya itu duluan, sudah dipastikan hari - hari Gracia tidak akan tenang selama seminggu.

Shani dengan segala kekuasaanya saat ini, mampun membuat Gracia kelimpungan karena serang virus dan mallware dimana-mana. Membuat Gracia terpaksa lembur hingga berhari - hari.

Masih ingat kan? Kalau keluarga Shani memiliki perusahaan yang bergerak dibidang keamanan cyber?

Nah, sekarang gadis muda itulah CEO nya. Naasnya, Gracia tidak bisa menolak ketika dia disuruh menjadi kepala divisi di cabang perusahaan di Jakarta. Meski begitu, Gracia tetap disuruh bolak balik Jakarta - Belgia oleh Shani, dengan alasan kalau adik bungsu mereka itu masih membutuhkan kehadirannya.

Tak apalah, tok duit dia yang nanggung, cara Gracia menghibur diri.

Tok tok tok!

"Permisi Bu, Mbak dipanggil sama Bu Shani diruangannya." Kata seseorang yang ternyata adalah personal asisten Shani.

"Lah.. udah dikantor aja? Sejak kapan?" Tanya Gracia penasaran.

"Sudah dari tadi siang Bu." Jawab wanita itu sopan.

Tanpa membuang waktu, Gracia bergegas menuju keruangan Shani yang berada dilantai paling atas. "Oh, mereka udah makan?" Tanya Gracia lagi. Selama dilift, Gracia sibuk memesan makanan.

"Sudah Bu, barusan selesai makan."

Gracia menghentikan langkahnya, "Lah.. kenapa baru manggil gue sekarang?" gregetnya.

"Tau ah.. kebiasaan nyebelinnya kok engga dikurangin. Yasudah, tolong nanti kamu ambilin pesananku ya, 15 menit lagi sampe." 

Dengan langkah kaki lebar - menahan gondok, Gracia cepat - cepat membuka pintu ruangan Shani. Tak perlu mengetuk, toh sudah biasa diomelin.

How ImportantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang