Entah apa yang terjadi, akhirnya segelas Lemonade yang sejak tadi belum sempat gue minum itu meluncur bebas di atas wajah seorang Jevan, iyah Jevan cowo hits yang baru akan jadi partner kerja gue di tempat kerja baru gue.
Semuanya keliatan basah, mukanya, bajunya, bahkan rambutnya ikut basah kuyup, ketika gue ngelirik sekilas tadi ekspresinya keliatan kaget sama apa yang gue lakuin. Semuanya kaya membeku, Kakang bahkan ga bergeming sama sekali selain membuka mulutnya dan keliatan ga percaya sama insiden siang ini.
"Kalo lo ga bisa jaga mulut lo, mending lo diem aja. Ini baru lemonade yang gue siram belum kopi panas!" gue mencerca dan segera pergi dari Velvet melenggang dengan pikiran masih mengawang. Entah apa yang bakalan terjadi sama karir gue di JYPE yang masih seumur jagung, tapi harga diri adalah segalanya kan?
Setelah meluapkan emosi, gue memutuskan buat segera kembali ke kantor dan bergegas pergi ke arah toilet. Gue mencoba menenangkan amarah gue yang meledak tanpa terduga, gue pun cuma bisa terduduk lemas di sebuah kloset dengan detak jantung yang masih memburu.
"Yaampun apa yang barusan gue lakuin," gue bicara sendiri sambil menyentuh dada bagian kiri gue. Gue tau setelah ini masalah besar udah menanti tapi kenapa? Kenapa gue tetep nyiramin minuman itu ke salah satu artis paling populer di perusahaan ini? Akhirnya gue di sini dan merutuki diri gue sendiri. Dasar Wendy bego.
****
Siraman segelas lemonade mendarat mulus di wajah gue, dari siramannya gue bisa ngerasain kalo cewe itu nyiram gue dengan penuh emosi dan pergi gitu aja dia ga nyesel sama sekali sama perbuatannya. Wth, gue cuma bisa terpaku ga percaya.
"Jev, ini pake sapu tangan gue," si Kakang ngasih sapu tangannya ke gue yang masih mencoba mengumpulkan kesadaran.
"Oh my god, Wendy," keluh si Kakang sementara gue ga bisa berkata apa-apa selain ngambil sapu tangan yang dia sodorkan.
"Mending kita cabut aja yu, baju lo udah basah gini keburu di fotoin paparazi." Bener juga kata si Kakang kalo kelamaan gue di sini bisa-bisa ni insiden jadi headline di situs berita. Gue gamau kena skandal cuma gara-gara es limun sialan.
Akhirnya gue dan Kakang cabut dari tkp dengan langkah seribu tentu aja gue ga langsung pulang melainkan ke toilet buat sekedar cuci muka daripada nanti muka gue yang manis ini jadi asem kan kasian Hariku.
"Eh Bang Jev," ucap seseorang yang muncul dari balik bilik kamar mandi. Itu si Felix salah satu anggota grup cowo di JYPE.
"Kenapa Basah-basahan, Bang? Di luar ujan emang?" Lanjut dia nanya boro-boro ujan inimah ujan lokal.
"Kecelakaan tadi Lix, biasalah," gue jawab sekenanya. Bukan karna mau lindungin tu cewe, cuma gamau aja bikin sekantor heboh perkara es limun kan ga lucu.
Felix ngangguk, "yaudah gue duluan ya, Bang."
"Iyeh Lix sip," gue senyum sambil masih ngusap rambut pake aer, lengket gini jadinya.
Ting ...
Tiba-tiba hp gue bunyi dan bikin gue lagsung noleh, gue liat layar hp gue nyala dan langsung gue cek, ternyata isinya cuma update terbaru dari line today, tapi ada hal yang menarik di sana, bikin gue yang biasanya mengabaikan notif itu jadi pengen baca.
"Seorang gitaris dari grup band ternama yaitu Enam Hari mendapat siraman dari seorang wanita yang di ketahui adalah salah satu staff dari timnya sendiri, kejadian itu terjadi beberapa waktu yang lalu di salah satu Cafe di kawasan gedung JYPE."
Seketika mata gue membulat pas ngeliat isi dari berita itu, gue melirik jam yang ada di pergelangan tangan gue yang gue rasa kejadian itu belum sampe sejam berlalu tapi bisa-bisanya beritanya udah di rilis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lemonade (Jae x Wendy) Completed
FanfictionKayanya gue emang sial ketemu sama lo! - Wendy Tan Gue juga sial ketemu lo - Jevan Ardianto Park Blue Chicken 2020