__________________________
"Perkataan kamu itu seperti sebuah enigma. Pernyataan yang tidak jelas, membingungkan dan penuh teka-teki."
___________________________
TATAPAN mata Romeo menatap sosok laki-laki yang sedang merokok di sebuah warung bersama teman-temannya. Romeo menatap dingin cowok dengan baju seragam yang berantakan itu. Romeo keluar dari dalam mobilnya. Romeo melangkahkan kakinya menuju perkumpulan laki-laki itu. Seketika semua sorot mata langsung tertuju pada Romeo.
"Vas, sepupu lo si Romeo dateng ke sini tuh!" kata Libra memberitahu Navas.
Navas yang awalnya sibuk dengan pikirannya sendiri langsung beralih menatap Romeo yang berjalan semakin dekat menuju dirinya. Navas berdiri menghadap Romeo. Mereka kini saling melempar tatapan.
"Disini tempatnya anak-anak nakal. Anak rajin kaya lo gak pantes disini. Lo salah tempat!" kata Navas pada Romeo. Navas masih menghisap putung rokoknya tanpa peduli dengan Romeo.
Romeo hanya menatap dingin Navas. "Bilangin ke tunangan lo. Jangan macam-macam sama pacar gue!"
"Hari ini tunangan lo udah nyakitin pacar gue," lanjut Romeo datar.
Navas menatap Romeo tak percaya. "Kayla kenapa? Apa yang udah di lakuin Taara ke dia?"
"Lo gak perlu tau. Gue udah jagain pacar gue." Romeo sengaja mengatakan semua itu untuk memanas-manasi Navas.
Navas membuang putung rokoknya. Lalu mencengkram kerah baju Romeo dengan kedua tangannya. Navas menatap tajam Romeo.
"Jangan sebut Kayla pacar lo! Dia pacar gue!" tegas Navas.
Romeo melepaskan cengkraman tangan Navas dari kerah bajunya. Romeo membenarkan kembali kerah bajunya yang sedikit berantakan akibat cengkraman Navas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Afair (TAMAT)
Teen Fiction''Hubungan kita seperti bahtera tanpa kompas. Terombang-ambing tak terarah.'' Itulah yang bisa di utarakan oleh gadis bernama Kayla Lovely Tasanee. Ketika menjadi pacar dari Romeo Abrissam Bratajaya. Cowok dingin, ambisus, dan pemaksa yang terkenal...