___________________________
"Membuang berlian seperti kamu adalah kebodohan terbesarku dan sekarang aku menyesalinya."
___________________________HARI ini adalah hari yang sangat membahagiakan bagi Kayla. Biasanya Kayla tidak akan bersemangat pergi ke sekolah. Namun hari ini Kayla sangat-sangat bersemangat. Dengan senyuman yang tak henti-henti tercetak di bibirnya. Mungkin orang-orang di sekolah akan menganggap Kayla gila. Tapi Kayla tidak akan peduli. Intinya Kayla sangat bahagia.
"Kenapa lo senyum-senyum?" tanya Romeo yang sejak tadi sudah mengamati Kayla dari lorong sekolah.
"Karna bahagia," jawab Kayla sambil tersenyum.
"Cowok kemarin siapa?" tanya Romeo datar.
"Cowok? Cowok yang mana?" tanya Kayla.
"Yang pelukan sama lo," ucap Romeo memperjelas.
"Kenapa aku harus kasih tau Kak Romeo? Bukan urusan kakak juga," balas Kayla enggan memberitahu.
"Gue berhak tau karna lo-"
"Mantan," potong Kayla.
Romeo hampir kelepasan. Ia lupa kalau Kayla kini sudah bukan pacarnya lagi. Sikap Romeo yang berlebihan pasti membuat Kayla bingung dan mengira hal yang aneh-aneh.
"Gue tau," singkat Romeo. Nada bicaranya mulai santai.
"Kalau udah tau, kenapa Kak Romeo kepo sama cowok yang kemarin sama aku?" tanya Kayla.
"Selain murahan lo juga munafik!" ucap Romeo sarkas. Ada saja jawaban Romeo di setiap pertanyaan Kayla. Tetapi setiap jawaban Romeo selalu menyakiti Kayla.
"Munafik?" bingung Kayla.
"Lo bilang setelah putus sama gue. Lo gak mau sama cowok manapun! Tapi kemarin? Apa namanya kalau bukan munafik!" kata Romeo mengingatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Afair (TAMAT)
Teen Fiction''Hubungan kita seperti bahtera tanpa kompas. Terombang-ambing tak terarah.'' Itulah yang bisa di utarakan oleh gadis bernama Kayla Lovely Tasanee. Ketika menjadi pacar dari Romeo Abrissam Bratajaya. Cowok dingin, ambisus, dan pemaksa yang terkenal...