Root PoV
.
.
.
Pagi ini aku pun menunggunya di depan rumahnya seperti biasa. Rumah kami yang bersebelahan membuat kami selalu berangkat dan pulang sekolah berdua.Setelah kurang lebih tiga menit menunggu, keluarlah seorang gadis bertubuh mungil dengan surai [h/c] dari dalam rumahnya.
"Selamat pagi" Sapaku yang tak lupa tersenyum padanya.
"Ah, Root-kun. Pagi juga" Balasnya yang juga tersenyum padaku
"Kita berangkat sekarang?" Tawarku.
"Iya. Maaf ya kalau aku membuatmu menunggu lama" Jawabnya.
Mendengarnya aku pun hanya tersenyum dan menggeleng pelan. "Tidak lama kok"
Setelah percakapan ringan itu kami berjalan beriringan menuju sekolah.
Gadis bertubuh mungil bersurai [h/c] disebelahku ini bernama [F/N] atau aku biasa memanggilnya dengan sebutan "[Y/N]-chan". Kami sudah saling mengenal sejak kelas lima SD dan berteman akrab sejak kelas enam SD. Itupun aku yang berinisiatif untuk berteman dengannya karena dia anak yang pemalu.
Tapi aku tidak pernah menyesali keputusanku untuk berteman dengannya. Dia gadis yang sangat baik. Selain itu aku juga selalu merasa nyaman ketika bercerita kepadanya. Dia memang hanya diam mendengarkanku, tapi itulah yang membuatku merasa nyaman. Jujur saja, aku lebih suka ceritaku di dengarkan sampai habis tanpa komentar daripada ceritaku dipotong dengan komentar-komentar yang menghakimi.
Karena tidak ada yang berbicara, mau tak mau keheningan pun menyapa kami. Tapi aku tidak mempermasalahkan hal itu. Bagi sebagian orang mungkin akan terasa membosankan jika berangkat bersama tapi hanya keheningan yang menemani, tapi bagiku ini terasa menenangkan. Rasanya begitu damai dan tenang--sangat nyaman.
Tanpa ku sengaja, aku pun mulai bersenandung.
"Hmm...hm hm...hm...hmm--"
Senandungku terhenti ketika menyadari gadis disebelahku juga menyenandungkan nada yang sama sepertiku. Dan gadis itu berhenti karena dia juga menyadarinya.
Kami sontak bertatapan sesaat lalu tertawa bersama.
"Hahaha, kenapa bisa sama ya? Aneh sekali" Ucapku yang masih tertawa.
"Entahlah, mungkin karena kita cocok?" Balasnya yang dengan polosnya malah tersenyum manis kearahku seolah tak menyadari apa yang baru saja ia katakan.
BLUSH
Mendengarnya tentu saja membuat wajahku memerah--habisnya, 'cocok' itu...bukankah itu terasa seperti...jodoh...?
[Y/N]-chan berlari kecil untuk mendahuluiku lalu berhenti dan berbalik kearahku. Aku hanya diam menatapnya dengan tanda tanya.
"Hanya bercanda" Ucapnya santai dengan mengedipkan sebelah matanya.
"Hah?" Hanya itu tanggapan yang bisa ku berikan.
Melihat reaksiku yang kebingungan [Y/N]-chan malah tertawa kecil lalu berlari mendahuluiku.
Melihatnya yang berlari tentu saja aku langsung menyusulnya dan berniat untuk memperingatkannya. "Hei! Jangan lari-lari nanti ja--"
BRUKK
"Tuh kan! Baru saja aku ingin memperingatimu! Kau baik-baik saja? Ada yang luka tidak? Masih bisa berjalan kan? Kau ini bagaimana sih? Seharusnya kau lebih berhati-hati! Untung saja kau tidak terluka" Ucapku bertubi-tubi sambil menghampirinya dan membantunya untuk berdiri.
"Hehe. Iya, maaf...Terima kasih" Lagi-lagi [Y/N]-chan menunjukkan senyuman polosnya yang selalu bisa meluluhkanku.
Biasanya aku akan langsung mengomel lebih panjang dari itu saat melihatnya terjatuh seperti tadi. Tapi kali ini dia menunjukkan senyuman polosnya, jadinya aku hanya bisa tersenyum pasrah mengakui bahwa aku tak bisa menang melawan senyuman polos yang nampak seperti anak kecil yang tak berdosa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Stories [Complete]
FanfictionHanya sekumpulan cerita yang menceritakan tentang [Y/N] dan Sutopuri, dan cerita lainnya.