- Colon
Kali ini adalah giliran Colon untuk masuk kedalam rumah hantu bersama denganmu. Dan kau sendiri pun sebenarnya agak ragu dengannya karena yang kau tahu pemuda berisik dengan surai biru langit itu sedikit penakut.
Buktinya sekarang, ia menggenggam tanganmu dengan erat walaupun kalian baru masuk kedalamnya.
"Colon-kun, yakin mau masuk? Kalau kamu takut kita masih bisa balik lagi kok" Ucapmu.
"Siapa yang takut? Aku gak takut kok" Bantahnya.
"Terus kamu ngapain pegang erat tangan aku kayak gini?" Tanyamu yang mencoba untuk membuatnya jujur.
"Yah... Siapa tau aja kan kamu takut? Terus juga biar kamu gak hilang makannya aku pegangin"
Kau hanya memutar kedua bola matamu karena sepertinya ia tidak akan mengaku.
"Duh... Kok gelap banget sih? Lampunya dimana coba?" Ucapnya pelan yang masih terdengar olehmu.
"Katanya gak takut..." Ucapmu.
"Emang gak--"
Ucapannya berhenti ketika sesosok hantu dengan perban yang membungkus tubuhnya muncul.
"MAMAAAAAAAAA!!!" Teriaknya nyaring yang langsung melepas tanganmu dan lari meninggalkanmu seorang diri.
Teriakan membahana milik Colon terdengar jelas sampai luar. Dan Jel yang sedang meminum jus jeruk dengan lesu karena diputuskan oleh Mbak hantu yang tadi pun langsung tersedak minumannya.
"SATOMI-KUNN HELEP!!" Seru Colon yang berlari mendekat kearah mereka dengan lengan terbuka lebar seolah meminta pelukan.
Satomi yang merasa namanya dipanggil pun sudah siap menerima terjangan pelukan dari pemuda berisik yang menjadi partnernya itu.
BRUKK
Tapi ternyata, Colon memeluk Nanamori, bukan dirinya.
Satomi yang merasa terabaikan pun membatin.
"Jadi gini ya rasanya kena PHP"
Sedangkan Nanamori terlihat menepuk-nepuk punggung Colon untuk menenangkannya dengan lembut layaknya seorang Mama.
Setelah dirasa orang yang dipeluknya sudah cukup tenang, Nanamori pun bertanya. "Colo-chan, kok kamu sendirian? [Y/N]-chan mana?"
Colon melepaskan pelukannya, ia terdiam selama beberapa saat.
"ALAMAKK KETINGGALAN DI DALAM!"
- Riinu
Jika sebelum-sebelumnya kau berada di belakang dan membiarkan pemuda di hadapanmu memegang senternya, kali ini justru sebaliknya. Kau yang memegang senter di depan dengan lengan kirimu yang tidak memegang senter dipeluk oleh pemuda bersurai merah setengah inu.
"Riinu-kun, kalau kamu takut kita gak usah masuk aja ya?" Ucapmu halus.
"Gak mau! Aku juga ingin dapat giliran sama [Y/N]-chan!" Tolaknya.
Kau hanya bisa menghela nafas pasrah menuruti keinginannya. Setengah menyesal telah mengusulkan untuk pergi ke rumah hantu.
Suara-suara menyeramkan mulai terdengar bersahutan. Dan hal itu sontak saja membuat Riinu memeluk lenganmu dengan semakin erat.
Tak lama kemudian, sosok hantu pun muncul dihadapan kalian.
Dan untuk yang kedua kalinya, kau ditinggalkan di dalam rumah hantu seorang diri.
- Root
Akhirnya Root pun mendapat gilirannya setelah menunggu di depan pintu masuk untuk waktu yang bisa dibilang cukup lama baginya.
Kali ini kau memberikan kepercayaanmu pada pemuda pikachu yang sangat menyukai botolnya itu. Karena daripada hantunya, mungkin dialah yang lebih menyeramkan.
Suara menyeramkan saling bersahutan, tapi Root masih terlihat tenang.
"Disini berisik ya [Y/N]-chan, gak cocok buat kencan" Ucapnya dengan nada santai.
Antara berdebar karena takut juga berdebar karena perkataannya, kau pun membatin.
"Yang bilang mau kencan emang siapa kanjeng akarr??"
Tapi mana mungkin kau mengatakannya? Yang ada kau bisa berakhir ciuman dengan botol kesayangannya.
Seorang hantu zombie muncul dihadapan kalian, dan dengan santainya Root pun berkata dengan senyuman sadisnya. "Jangan ganggu bisa gak? Atau kamu mau jadi arwah beneran?"
~ End ~
Lengkap sudah chapter "Rumah Hantu" ini.
Maaf kalau garing, lagi gak ada ide:)✌
.
.
Sebentar, "maaf kalau garing"? Emangnya sejak kapan fanfic ini bergenre komedi??//slap.Thanks for reading^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Stories [Complete]
FanfictionHanya sekumpulan cerita yang menceritakan tentang [Y/N] dan Sutopuri, dan cerita lainnya.