Sakit(Sutopuri x Reader)

527 45 10
                                    

- Nanamori:
.
.
Saat ini pemuda bersurai ungu yang sedang sibuk bekerja tidak bisa fokus pada pekerjaannya. Berkali-kali ia mengalihkan tatapannya pada ponselnya dengan cemas.

Walaupun sedang bekerja pikirannya tetap tertuju pada seseorang--lebih tepatnya seorang gadis.

'[F/N]'

Ya. Saat ini pikirannya tidak bisa fokus pada pekerjaannya karena memikirkan rekan kerjanya yang merupakan seorang gadis dengan surai [h/c] itu.

Gadis itu biasanya selalu datang tepat waktu. Ia tidak pernah datang terlambat seperti ini.

'Baru kali ini [Y/N]-chan terlambat, apa dia baik-baik saja? Tapi kenapa tidak ada kabar? Tunggu! Bagaimana jika hal buruk sedang menimpanya? Tenanglah, Nanamori...ia pasti baik-baik saja! Tapi kenapa sampai sekarang masih belum ada kabar?!'

Dengan gerakan cepat, pemuda bersurai ungu itu pun mengambil ponselnya dan mencari nomor seseorang yang sedari tadi membuatnya tidak bisa fokus bekerja.

Pemuda itu menunggu jawaban dengan cemas. Jarinya ia ketuk-ketukkan diatas meja kerjanya memperjelas fakta bahwa ia sedang gelisah.

"Hal--"

Belum selesai suara diseberang sana menyelesaikan kalimatnya, Nanamori sudah memotongnya dengan suara yang terdengar panik.

"[Y/N]-chan kau ada dimana?! Kau tahu ini jam berapa?! Kenapa jam segini masih belum datang juga?! Kau baik-baik saja kan?!"

Gadis bernama [Y/N] itu lantas terkekeh dengan suara yang bisa dibilang cukup lemah dan agak serak.

"Aku baik-baik saja, hanya saja aku terkena demam jad--"

Lagi-lagi Nanamori memotong ucapan [Y/N] dengan nada suaranya yang masih terdengar panik.

"Kau demam?! Ada yang merawatmu?! Jangan bilang kau sendiri di rumahmu saat kondisimu sedang demam begini?!"

Dan lagi-lagi [Y/N] hanya terkekeh dan menjawab dengan santainya.

"Tentu saja aku sendiri dirumah. Biasa--"

Untuk yang ketiga kalinya pemuda bersurai ungu itu memotong pembicaraan gadis diseberang sana.

"[Y/N] kau tenang saja, aku akan kesana sekarang!"

Pemuda dengan surai ungu itu segera memutuskan sambungannya sebelum lawan bicaranya sempat menjawab.

Tanpa mempertimbangkan apa pun lagi, ia segera meninggalkan pekerjaannya yang masih belum selesai dan bergegas ke rumahnya untuk menjaga dan merawatnya.

- Satomi
.
.
Pagi ini seorang gadis berusia sekitar sembilan belas tahun terlihat tengah terbaring di kasurnya dengan selimut yang membungkus tubuhnya. Ia menggigil dibalik selimut itu. Ya. Bisa dikatakan bahwa gadis bersurai [h/c] itu sedang terkena demam tinggi.

Sekarang ia merutuki kebodohannya sendiri. Kalau saja kemarin malam ia tidak hujan-hujanan, ia mungkin tidak akan demam seperti saat ini.

Beberapa saat kemudian terdengarlah dering panggilan masuk dari ponsel [f/c] miliknya. Untung saja ponsel itu ia letakkan disamping bantalnya, jadi tidak perlu sampai bangun untuk mengambilnya.

Our Stories [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang