Time Traveller(Root x Miyako)

166 13 2
                                    

Miyako PoV
.
.
.
Seiring berkembangnya zaman peradaban pun semakin maju. Banyak hal yang tadinya tidak ada pada masa lampau tapi ada pada masa kini. Sebut saja benda-benda seperti laptop, smartphone, pendingin ruangan, bahkan TV pun hanya memiliki warna hitam putih pada saat itu.

Dan mungkin saja di masa mendatang entah itu sepuluh tahun kedepan, dua puluh tahun, seratus tahun, atau bahkan seribu tahun yang akan datang akan ada teknologi canggih yang mungkin belum kita temui di masa ini.

Karena itulah aku membuat sebuah mesin waktu. Aku ingin tahu, seperti apa dunia ini di masa depan nanti? Akankah lebih baik? Atau sebaliknya? Adakah suatu teknologi canggih yang bisa ku pelajari dan mungkin ku bawa ke masa sekarang?

Aku sudah tidak peduli lagi. Aku sudah menghabiskan waktuku untuk membuat mesin waktu ini. Karena itulah, saat ini juga, aku akan masuk kedalamnya dan pergi ke masa depan.

____________________________________

Root PoV
.
.
.
Mengerikan. Jika seseorang memintaku untuk mendeskripsikan situasi saat ini dengan satu kata, maka hanya kata "mengerikan" yang paling tepat.

Kekacauan, warna merah yang berasal dari api juga darah terlihat dimana-mana, gedung-gedung tinggi hancur berantakan, suara teriakan yang memilukan terdengar saling bersahutan, orang-orang saling membunuh karena kepercayaan yang mati oleh ketakutan. Semua ini seperti mimpi buruk yang menjadi kenyataan, benar-benar mengerikan.

Mereka semua ingin bertahan hidup, sayangnya mereka menjadikan keinginan untuk tetap hidup sebagai alasan untuk membunuh sesama manusia.

Beberapa bulan sebelum tragedi mengerikan ini terjadi, ada seorang ilmuwan yang berhasil menciptakan sebuah manusia buatan yang memang sangat mirip dengan manusia pada umumnya.

Pada awalnya tidak ada yang berubah. Para manusia buatan itu justru membantu kami dalam kehidupan sehari-hari. Semuanya berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan.

Namun, begitu ilmuwan itu melakukan sebuah percobaan pada manusia buatannya itu, mulailah keanehan yang penyebabnya masih belum diketahui. Dan itulah awal dari semua ini.

Pada siang hari mereka akan nampak seperti biasa. Namun saat hari berubah menjadi malam, para manusia buatan itu berubah menjadi zombie yang nampak mengerikan juga haus akan darah.

Sang ilmuwan pun tidak tinggal diam. Ia mencoba membuat sebuah ramuan atau apa pun itu yang tidak begitu ku mengerti untuk memperbaiki keadaan. Dan sayangnya bukannya memperbaiki keadaan, keadaan malah bertambah buruk dan manusia buatan itu bisa berubah menjadi zombie kapan pun tanpa bisa ditebak kapan mereka akan berubah.

Dan beginilah hasilnya. Orang-orang saling mencurigai bahkan saling membunuh satu sama lain.

Jujur saja, rasanya aku tidak tega untuk membunuh mereka yang mungkin memang manusia sungguhan. Tapi jika aku tidak melawan, bisa-bisa aku yang mati terbunuh.

Sekarang yang bisa ku lakukan hanyalah bersembunyi. Jika ada yang melihatku dan mencoba untuk menyerangku, akan ku bunuh dia tidak peduli apakah ia manusia buatan atau manusia sungguhan.

Karena jika sudah begini, pilihannya hanya membunuh atau dibunuh kan?

Ingin rasanya aku membuat mesin waktu saat ini juga dan kembali ke masa lalu. Tapi sayangnya situasi ini tidak memungkinkanku untuk membuat benda semacam itu.

Aku mencoba untuk keluar dari tempat persembunyianku secara diam-diam. Hanya ingin memastikan di situasi yang tengah kacau ini masih ada orang yang rasa kemanusiaannya lebih besar.

Beberapa meter dihadapanku terlihat seorang gadis yang mundur perlahan karena dikepung oleh beberapa orang yang memegang pisau dan benda tajam lainnya sebagai senjata.

Our Stories [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang