Invisible Chain(Yandere!Root x Reader x Riinu)

360 33 22
                                    

[Y/N] PoV
.
.
.
Karena tidak mempunyai uang, kedua orang tuaku mengikatku dengan rantai di depan rumah dekat sebuah papan yang bertuliskan angka yang merupakan harga jualku. Ya, kedua orang tuaku yang tidak memiliki uang ataupun pekerjaan menjualku dengan harga yang cukup tinggi.

Beberapa tahun kemudian, akhirnya ada seorang wanita yang nampak sebaya dengan Ibuku bersedia untuk membeliku. Katanya tidak tega melihatku yang saat itu masih kecil dirantai seperti binatang.

Wanita itu mempunyai seorang anak laki-laki yang nampak sebaya denganku. Surainya berwarna kuning cerah dan irisnya berwarna emas. Dia anak yang periang juga ramah membuatku semakin betah berada di rumah baruku ini.

Awalnya ku kira aku akan bisa bahagia tinggal di rumah baru dengan keluarga baruku. Yah... Saat itu aku hanya belum mengetahui bagaimana sosok mereka yang sebenarnya.

Kehidupanku berjalan dengan lancar dan damai setidaknya sampai lulus SD.

Beberapa bulan setelah memasuki SMP, anak laki-laki yang ku kenal sebagai orang yang ramah juga periang perlahan mulai berubah menjadi sosok yang menakutkan.

Namanya Root. Orang yang selama ini kuanggap sebagai adik kecilku karena keimutannya kini telah menjadi seseorang yang tak ku kenali.

Dengan seenaknya dia menyuruhku untuk mengikuti semua yang dia inginkan tanpa memberiku celah untuk membantah. Aku diancam kalau aku akan dikembalikan pada kedua orang tuaku jika aku sampai menentangnya. Dan jujur saja, aku tidak mau kembali lagi ke rumah itu. Aku tidak ingin disiksa dan dirantai lagi.

Dan Ibunya juga tidak jauh berbeda dengannya. Yah... Ku rasa wajar saja jika seorang Ibu dan anak mempunyai kemiripan sifat.

Setidaknya disini mereka masih akan bersikap manis padaku jika aku menjadi "anak baik" yang selalu patuh akan semua yang mereka perintahkan.

Saat kecil aku sudah dirantai oleh kedua orang tuaku seperti binatang, dan saat aku beranjak remaja aku juga dirantai oleh orang yang ku anggap sebagai keluarga baruku dengan rantai tak terlihat.

Semakin aku memberontak dan berusaha untuk lepas dari rantai tak terlihat ini, maka aku akan semakin terluka.

Aku pun memutuskan untuk menjadi "anak baik" seperti yang mereka inginkan. Yah... Aku hanya tidak boleh berbicara dengan orang selain Ibu dan Root, tidak boleh berjalan beriringan apalagi sambil bergandengan tangan dengan orang selain Root, juga hanya boleh tersenyum pada Root. Cukup mudah bukan?

Tapi karena itu aku jadi tidak bisa mempunyai teman selain dirinya. Dan jujur saja, ini mulai menggangguku.

Teman-teman sekelasku mulai menjadikanku sebagai bahan gosip mereka dan mereka menatapku dengan tatapan yang... Entahlah, yang jelas tatapannya itu tidak mengenakkan.

Dan konyolnya lagi, aku juga tidak boleh berbicara pada guru sehingga aku benar-benar dianggap sebagai orang yang tidak bisa berbicara.

Saat memasuki SMA aku pun mulai tertarik pada salah satu teman sekelasku yang bisa ku bilang cukup unik. Bagaimana tidak? Dia mempunyai telinga anjing juga ekor berwarna merah. Unik kan?

Sifatnya juga ramah dan periang mengingatkanku pada Root yang dulu.

Sesuai dugaanku, dalam waktu singkat dia berhasil berteman dengan hampir seluruh teman sekelasku. Dan bisa jadi dia juga sudah akrab dengan anak-anak dari kelas sebelah.

Jujur saja aku juga ingin bisa menjadi seperti dirinya. Terbuka, periang, dan memiliki banyak teman. Hanya saja aku juga tidak ingin mengambil resiko dengan melawannya.

Our Stories [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang