Overprotective Brother(Jel x Reader)

465 41 4
                                    

Terima kasih banyak atas requestnyaa≧∇≦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih banyak atas requestnyaa≧∇≦

Semoga menghibur dan tidak mengecewakan yaa^^

____________________________________

3rd's PoV
.
.
.
Seorang gadis berusia lima belas tahun dengan surai [h/c] tampak mengendap-endap memasuki rumahnya.

Gadis itu adalah kau. Kau bahkan sengaja memperlambat langkahmu agar suara langkah kakimu tak terdengar oleh orang di dalam.

Awalnya kau kira semuanya akan berjalan dengan lancar, tapi saat kau baru saja masuk kedalam rumahmu dan selesai menutup pintu--

"Habis darimana kamu? Kenapa baru pulang?"

--terdengar suara seseorang yang sangat ingin kau hindari untuk saat ini. Dan hal itu sontak saja membuatmu membeku di tempat dan menoleh dengan gerakan kaku seperti robot.

"Eh...kakak. Hai, kak..." Sapamu kaku dengan senyuman yang dibuat semanis mungkin.

Pemuda bersurai jingga di hadapanmu saat ini hanya menatap datar kearahmu. Ia melipat kedua tangannya di depan dada, tatapan matanya juga terlihat datar juga serius disaat yang bersamaan.

"Tumben manggil 'kakak', biasanya juga manggil nama langsung?"

Kau masih diam karena agak takut dengan sikap serius kakakmu yang biasanya selalu bersikap santai.

"Kamu habis darimana? Jawab jujur"

Jika kakakmu sudah masuk mode serius seperti ini, kau tidak mempunyai pilihan lain selain menjawab jujur.

"Jalan-jalan ke bioskop sama temen" Kau menjawab dengan pandangan tertunduk, suaramu terdengar pelan karena merasa bersalah karena telah membohongi kakakmu.

Tadi pagi kau meminta izin pada kakakmu untuk mengerjakan tugas kelompok di rumah temanmu, namun kenyataannya kau malah jalan-jalan dengan temanmu itu.

"Temennya perempuan atau laki-laki?"

"Perempuan, kak" Jawabmu yang masih belum berani menatapnya.

Tidak ingin membuatmu takut padanya lebih lama lagi, kakakmu yang bernama Jel itu pun memutuskan untuk kembali ke mode santainya seperti biasa.

"Udah gak usah takut, kakak gak akan marahin kamu kok" Ujarnya santai sambil sedikit mengacak surai [h/c]mu.

"Tapi [Y/N] udah bohong sama kakak..." Katamu dengan suara yang masih sama pelannya seperti tadi.

"[Y/N], lihat kakak"

Dengan ragu kau pun menuruti perkataannya.

"Kakak itu khawatir sama kamu, kakak udah tanya sama temen kamu tapi dia bilang gak ada tugas apa-apa, kakak cari kamu kemana-mana tapi gak ketemu, kakak juga udah telepon kamu berkali-kali tapi malah gak aktif. Sekarang mama sama papa udah gak ada, kakak cuma punya kamu"

Our Stories [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang